Mendulang Rupiah Dari Sampah

Jumlah sampah terus menggunung setiap tahunnya harus segera dicari solusinya (Gambar dari Canva)

Sampah merupakan salah satu masalah lingkungan yang sangat penting dan perlu mendapatkan perhatian serius dari semua orang, karena sampah bisa mendatangkan musibah yang besar jika tidak dikelola dengan baik. Terlebih, jumlah sampah di Indonesia semakin tak terkendali dari tahun ke tahun.

Bahkan menurut data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bahwa timbunan sampah di Indonesia mencapai 69,7 juta ton sepanjang tahun 2023. Angka ini tidak hanya mencerminkan besarnya volume sampah yang dihasilkan, tetapi juga menggambarkan betapa besar tantangan yang harus kita hadapi dalam pengelolaan limbah di negara ini.

Dan yang lebih mengkhawatirkan lagi, dari total timbunan sampah di Indonesia ini, ternyata ada sekitar 33% yang tidak terkelola dengan baik secara nasional. Itu artinya ada sepertiga dari seluruh sampah yang dihasilkan berakhir di tempat yang tidak semestinya, seperti sungai, laut, atau tempat pembuangan ilegal yang tidak dikelola dengan baik.

Melihat fakta ini, kita semua harus sadar untuk sebisa mungkin mengurangi sampah dalam kehidupan sehari-hari. Jika sampah terus menumpuk dan tidak dikelola dengan baik, maka sampah ini akan menimbulkan banyak masalah serius nantinya.


Sampah Bisa Menimbulkan Banyak Masalah

Semakin menggunungnya timbunan sampah yang ada, itu bisa menimbulkan banyak masalah. Salah satu bahaya dari sampah adalah pencemaran lingkungan. Sampah yang tidak dikelola dengan baik dapat mencemari udara, air, dan tanah. Sampah-sampah plastik yang tidak terurai dengan baik dapat mencemari lautan dan mengancam kehidupan hewan laut. Begitu pun dengan pembakaran sampah bisa juga menghasilkan gas beracun yang merugikan kesehatan manusia.

Sampah yang terus menimpuk menimbulkan banyak masalah jika tidak ditangani dengan baik (Gambar dari Canva)

Selain itu, sampah juga dapat menjadi sarang penyakit. Sampah yang berserakan di sekitar rumah atau tempat tinggal dapat menjadi tempat berkembang biaknya bakteri dan virus yang dapat menyebabkan penyakit. Penumpukan sampah juga dapat menjadi tempat hidup bagi hewan penyebab penyakit seperti tikus dan nyamuk.

Tidak hanya itu, sampah juga dapat menyebabkan bencana alam seperti banjir dan tanah longsor. Penimbunan sampah yang tidak diurus dengan baik dapat menyumbat saluran air dan menghambat aliran air, sehingga meningkatkan risiko banjir. Selain itu, penimbunan sampah di lereng juga dapat menyebabkan tanah longsor karena beratnya sampah menekan struktur tanah.

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mulai mengubah kebiasaan buruk dalam mengelola sampah. Mulailah dengan memilah sampah organik dan non-organik, lalu mengelola sampah sesuai dengan jenisnya. Selain itu, lakukan pengurangan sampah dengan mengurangi penggunaan produk berbahan plastik dan mengutamakan produk ramah lingkungan.

Dengan mengelola sampah dengan baik, kita dapat mencegah dampak negatif dari sampah terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Bahkan menariknya, bila kita kreatif dalam mengolah sampah yang ada, kita juga bisa mendapatkan uang seperti yang dilakukan oleh Taufiqur Rahman.


Mengelola Sampah Menjadi Miniatur Unik

Banyak dari kita yang menganggap sampah tidak ada gunanya. Namun di tangan kreatif Taufiqur Rahman yang merupakan seorang lulusan Politeknik Kelautan dan Perikanan Jembrana, Bali, sampah mampu diubahnya menjadi aneka miniatur yang unik.

Lahirnya inovasi mengolah sampah menjadi aneka miniatur yang dilakukan oleh Taufiq ini berawal dari rasa keprihatinannya melihat tumpukan sampah yang ada di pantai dekat rumahnya saat ia masih duduk di bangku sekolah dasar (SD).

 
Sampah yang mengotori pantai menjadi inspirasi Taufiq melahirkan karya miniatur unik (Gambar dari Canva)

Saat masih kecil, Taufiq bersama bapaknya kerap kali ke pantai ketika sore menjelang. Ia ke pantai untuk mencari keong atau kerang saat air laut surut. Namun sedihnya, di pinggir pantai tersebut selalu ada bermacam sampah yang mengotorinya.

Melihat begitu banyak sampah yang ada, seperti botol, tutup botol, sikat gigi, sendok plastik, dan berbagai sampah lainnya. Lalu Taufiq kecil kala itu berpikir bagaimana caranya agar sampah-sampah yang ada tersebut bisa menjadi barang yang bermanfaat.

Selain bisa mengubah kembali sampah menjadi barang yang lebih berguna, Taufiq juga berniat agar sampah-sampah tersebut bisa ia ubah menjadi bernilai ekonomis. Langkah ini bukan hanya bisa membantu menjaga lingkungan dan melestarikan ekosistem pantai, namun juga bisa mendapatkan uang.

Terlebih ia sadar, bahwa negara Indonesia ini merupakan negara penghasil sampah terbesar kedua di dunia. Maka Taufiq semakin semangat mengumpulkan berbagai sampah yang ada untuk dijadikannya sebagai bahan dasar pembuatan aneka miniatur.

Dengan kreativitas yang dimilikinya, ditambah ketekunan yang gigih, Taufiq berhasil menciptakan berbagai macam miniatur keren, seperti pesawat, mobil tempur, motor, robot, roket, kapal, dinosaurus, kalajengking, UFO, lambang burung Garuda Indonesia dan lain sebagainya.

Ini beberapa contoh miniatur unik dari sampah karya Taufiq (Gambar dari Taufiqur Rahman)

Keunikan miniatur yang dibuat Taufiq ini mampu mencuri banyak perhatian orang yang ingin membeli karyanya. Dan setiap miniatur yang dibuatnya ini, Taufiq menjualnya dengan harga yang cukup terjangkau, yaitu berkisar Rp50.000 hingga Rp200.000 saja, tergantung dengan model, ukuran dan kerumitan cara membuatnya.

Upaya pemuda kreatif yang mampu mengolah sampah menjadi rupiah ini sungguh sebuah langkah cerdas, selain bisa membantu mengatasi sampah yang ada, Taufiq pun bisa memperoleh rupiah dari aneka karya miniatur yang dihasilkannya tersebut.

Menariknya lagi, karya-karya miniatur yang dibuat Taufiq ini telah diikutsertakan dalam berbagai pameran, seperti Lovina Beach Festival dan Pemuteran Bay Festival. Bahkan Taufiq juga pernah mengikuti lomba Olah Sampah Jadi Rupiah yang diadakan oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Buleleng dan mendapat apresiasi positif.

Dan berkat keuletannya dalam mengubah sampah menjadi rupiah ini, Taufiq pun berhasil mendapatkan apresiasi dari program SATU Indonesia Awards bidang lingkungan yang diselenggarakan oleh Astra International Tbk pada tahun 2020 yang lalu.

Tentu ini menjadi kebanggaan bagi Taufiq karena apresiasi SATU Indonesia Awards ini merupakan sebuah ajang penghargaan dari Astra yang diberikan bagi anak bangsa yang telah berkontribusi membangun bangsa dengan memberikan manfaat bagi masyarakat dan mendukung terciptanya kehidupan berkelanjutan melalui bidang Kesehatan, Pendidikan, Lingkungan, Kewirausahaan dan Teknologi.

Dari kisah Taufiq yang telah berhasil melakukan inovasi mengolah sampah menjadi rupiah ini, ternyata banyak memberikan pelajaran dan inspirasi yang luar biasa. Semoga kita para generasi muda bisa ikut semangat dalam mengolah sampah yang ada dan terus peduli terhadap lingkungan, agar bumi tetap terjaga kelestariannya untuk masa yang akan datang.



Referensi:
  • https://www.liputan6.com/hot/read/5704909/masalah-sampah-di-indonesia-belum-terkendali-hasilkan-69-juta-ton-setiap-tahun
  • https://banyuwangi.viva.co.id/peristiwa/7936-miniatur-dari-sampah-aksi-nyata-taufiqur-rahman-untuk-lingkungan-dan-ekonomi



No comments:

Post a Comment