Talk Show: Mengupas Patriarki Dalam Budaya Batak


Indonesia ini memang sebuah negara yang sangat kaya raya. Salah satunya bisa kita lihat dari begitu beragamnya kebudayaan yang kita miliki. Dari Sabang hingga Merauke kebudayaan tiap daerahnya benar-benar berbeda satu dengan yang lainnya. Hal ini sangat patut kita banggakan.

Kekayaan budaya Indonesia ini merupakan aset yang sangat berharga dan patut kita lestarikan serta jaga dengan baik, agar segala ragam budaya yang ada tidak mudah punah seiring berkembangnya zaman modern dan kencangnya pengaruh dari budaya negara lain yang terus hadir di negeri ini.

Untuk itu, salah satu cara kita menjaga dan mendukung kekayaan budaya Indonesia agar tetap lestari adalah dengan ikut mendukung setiap kegiatan budaya yang ada, seperti saat ini kita wajib dukung dan hadir memeriahkan acara Wedding Batak Exhibition 2024. 


Menyelami Keindahan Budaya Batak di WBE 2024

Sungguh senang rasanya saya bisa melihat lebih dekat salah satu kebudayaan dari Sumatera Utara, khususnya kebudayaan dari Batak saat menghadiri acara Wedding Batak Exhibition 2024 yang diselenggarakan oleh Helaparumaen dan Chathaulos serta didukung oleh IWITA (Indonesian Women IT Awareness) di SMESCO Convention Hall Jakarta.

Acara Wedding Batak Exhibition dibuka dengan tarian daerah yang indah

Acara Wedding Batak Exhibition 2024 ini merupakan acara yang pertama kali digelar di Indonesia untuk merayakan dan mempromosikan kekayaan budaya Batak yang berlangsung selama dua hari, yaitu tanggal 7 – 8 September 2024. Dan saya pribadi sangat terpesona dengan berbagai suguhan kebudayaan Batak yang dihadirkan dalam acara ini.

Dimana acara ini menampilkan lima budaya Batak utama yaitu ada Batak Toba, Batak Karo, Batak Pakpak, Batak Simalungun, dan Batak Mandailing yang memiliki keistimewaan masing-masing sehingga semakin memperkaya khasanah budaya yang luar biasa.

Untuk itu, terselenggaranya acara Wedding Batak Exhibition 2024 ini memiliki tujuan lebih dari sekadar pameran biasa, karena acara ini juga mengusung misi budaya yang lebih besar, sehingga diharapkan menjadi gerakan budaya untuk mempertahankan identitas bangsa melalui budaya Batak.

Makanya, dengan mengusung tagline "Batak untuk Indonesia" diharapkan acara ini bisa menegaskan bahwa budaya Batak dengan segala tradisi, adat, dan nilai-nilainya berkontribusi signifikan dalam memperkaya keragaman budaya Indonesia.

Hal ini pun senada dengan yang diungkapkan oleh Ibu Martha Simanjuntak selaku Project Director WBE 2024, bahwa acara ini merupakan sebuah platform yang dirancang untuk mempertemukan para vendor pernikahan Batak dan nasional dengan calon mempelai, sekaligus memberikan ruang bagi talenta muda untuk menampilkan keterampilan dan kreativitas mereka dalam fashion, musik, dan tarian tradisional Batak.

Banyak pelaku UKM yang ikut dalam acara ini

Selain itu, terselenggaranya acara ini juga bertujuan untuk mengangkat UKM ekonomi kreatif yang bergerak di berbagai sektor pendukung serta melestarikan dan memperkenalkan budaya Batak kepada masyarakat luas. Dimana hal ini sejalan dengan Kampanye Enjoy Jakarta dan Wonderful Indonesia yang juga ingin mempromosikan destinasi wisata dan juga keragaman budaya yang ada.

Untuk itu, dalam acara Wedding Batak Exhibition 2024 ini kita bisa menikmati beragam suguhan budaya yang menarik, karena di sini menghadirkan banyak sekali booth UKM lokal yang menyediakan beragam keperluan pernikahan, seperti kain etnik, wedding organizer, busana pengantin, catering, jasa souvenir dan undangan, foto dan videographer, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Selain ada pameran UKM tersebut, dalam acara ini juga menyuguhkan berbagai kegiatan menarik lainnya yang kental juga dengan nuansa budaya Batak, seperti fashion show, wastra nusantara, music concert, kompetisi make-up artist (MUA) dan juga talk show yang menarik.



Talk Show: Mengupas Tentang Harta, Tahta, Wanita Dalam Adat Batak

Selain mendapatkan banyak informasi yang yang menarik ketika berkeliling dari booth ke booth yang ada di pameran ini. Saya pun mendapatkan wawasan dan ilmu baru juga saat mengikuti talk show yang diadakan di acara Wedding Batak Exhibition 2024 ini.

Tema yang dibahas dalam talk show ini sangat menarik yaitu membahas "Harta, Tahta, & Wanita: Patriarki dalam Budaya Batak, Peran Hukum dalam Mengadaptasi Budaya Batak” dengan narasumber Ibu Ina Rachman S.H., M.HUM (Managing Partner, Maestro Patent International) dan Ibu Martha Simanjuntak, S.E, M.M (Founder IWITA & Owner Chataulos) pada Sabtu, 7 September 2024.

Talk show dengan tema Harta, Tahta dan Wanita

Seperti yang dijelaskan oleh Ibu Ina Rachman bahwa Indonesia ini sangat luas, setiap daerah punya kebudayaan yang berbeda-beda satu dengan yang lainnya. Bahkan dalam satu daerah saja bisa memiliki beberapa budaya, baik itu budaya induk dan juga sub-sub budaya lain di dalamnya.

Dan setiap kebudayaan ini memiliki konsep hukum adat yang juga berbeda-beda dan sudah menjadi tradisi dan warisan dari para leluhurnya. Tapi keberadaan hukum adat juga kini banyak yang bersifat fleksibel karena dipengaruhi oleh hukum positif dan juga hukum islam yang ada di masyarakat.

Namun untuk adat dan kebudayaan masyarakat Batak sendiri menganut sistem patriarki yaitu menempatkan pria sebagai pemegang kekuasaan utama dan mendominasi dalam berbagai hal, termasuk dalam urusan tahta seperti kepemimpinan, hak sosial, otoritas moral, hingga masalah harta warisan.

Hal ini sejalan dengan kepercayaan yang masih kuat diyakini dalam kebudayaan Batak bahwa pria adalah tulang punggung keluarga yang punya tanggung jawab besar untuk menjaga keberlangsungan keluarganya, makanya pria lebih memiliki kekuasaan dalam mengatur keluarganya.

Sedangkan wanita tentu saja statusnya “lebih rendah” dari pria, termasuk wanita tidak memiliki hak untuk mendapatkan harta waris dari keluarganya, dikarenakan jika wanita tersebut menikah maka ia akan jadi anggota keluarga lain (keluarga suaminya).

Hal ini juga diakui oleh Ibu Martha Simanjuntak bahwa secara adat anak wanita Batak tidak memiliki hak atas harta warisan seperti anak pria, namun seiring waktu dan perkembangan zaman, kondisi terkait hak untuk wanita ini perlahan berubah dan jadi lebih fleksibel.

Saat ini sudah banyak keluarga Batak yang memberikan hak kepada anak wanitanya, semua itu tergantung dari kesepakatan keluarga. Biasanya orang tua sudah menyediakan hadiah sebagai bentuk kasih sayang untuk anak wanitanya, seperti perhiasan emas, tanah, properti dan lain sebagainya sesuai dengan kemampuan keluarganya masing-masing.

Meskipun sistem patriarki masih cukup kuat dalam budaya Batak, namun peran wanita dalam keluarga juga tidak bisa diabaikan. Wanita memainkan peran penting sebagai pendukung dan pengelola rumah tangga sehingga keluarga dapat berjalan dengan harmonis. Bahkan wanita juga memiliki kesempatan untuk mengambil bagian dalam pengambilan keputusan keluarga meskipun dalam keputusan-keputusan tertentu masih harus meminta restu dari pria. 

Selain itu, dalam urusan tahta pun kini status wanita sudah berubah. Jika dulu wanita Batak kebanyakan bekerja di rumah saja sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT), namun kini sudah banyak wanita Batak yang menempuh pendidikan tinggi dan juga menggapai karir yang sukses layaknya pria, terutama yang tinggal di kota.

Jadi bisa dibilang, kini wanita Batak bisa semakin berkembang seiring dengan kemajuan zaman dan hadirnya hukum positif di masyarakat. Wanita Batak bisa mengembangkan bakat dan kemampuannya untuk meraih cita-citanya tanpa mengabaikan tugas dan perannya untuk turut membangun keluarga yang bahagia dan harmonis.


No comments:

Post a Comment