Ada Apa Dengan Skincare Etiket Biru?


Di era sekarang, merawat diri sudah menjadi bagian dari gaya hidup. Makanya, seiring dengan maraknya tren kecantikan dan perawatan kulit, produk skincare menjadi semakin populer di kalangan masyarakat, baik bagi wanita maupun pria.

Kini banyak orang yang menggunakan skincare. Keberadaan skincare sudah dianggap penting dan bukanlah hal yang remeh lagi. Bahkan, skincare telah menjadi salah satu kebutuhan yang harus diperhatikan dengan baik agar kita bisa mendapatkan kulit yang sehat dan cantik.

Mengingat begitu pentingnya skincare dalam keseharian kita, maka kita tidak boleh sembarangan dalam memilih skincare yang akan kita gunakan. Apalagi kini banyak sekali produk skincare yang beredar di pasaran, namun justru bisa berbahaya bagi kesehatan kulit kita.

Nah, salah satu jenis produk skincare yang beredar di pasaran adalah produk skincare beretiket biru. Untuk itu, kita harus waspada pada skincare jenis ini, karena penggunaan skincare beretiket biru yang tidak sesuai dengan ketentuan dapat menimbulkan bahaya bagi penggunanya. Informasi ini saya dapatkan saat berkunjung ke acara Wellness 2024.


Wellfest 2024 Hadirkan Talkshow tentang Skincare Beretiket Biru

Mungkin banyak dari kita yang baru mendengar istilah skincare beretiket biru. Dan saya pribadi pun baru tahu juga tentang hal ini saat berkunjung ke acara “WELLFEST 2024: Natural Beauty and Wellness" yang diadakan oleh BPOM bersama dengan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan serta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Central Park Mall Jakarta, pada hari Minggu (04 Agustus 2024) yang lalu.

Berkunjung ke acara Wellness 2024 banyak keseruan menarik

Terselenggaranya acara Wellness 2024 ini memiliki tujuan yang sangat bagus, yaitu untuk peningkatan literasi masyarakat sekaligus mendukung ekosistem terintegrasi untuk menciptakan rantai demand dan supply industri beauty dan wellness Indonesia.

Makanya saat berkunjung ke acara ini kita bisa memperoleh informasi tentang wellness lifestyle, serta mengenal dan membeli produk beauty and wellness, seperti obat bahan alam, suplemen kesehatan, dan kosmetik yang dipastikan aman dan bermutu.

Selain itu, di sini kita juga melihat pameran produk, talkshow, workshop, product presentation, business matching, morning workout–healthy lifestyle yang merupakan rangkaian kegiatan yang dapat diikuti dan dihadiri masyarakat selama 3 hari penyelenggaraannya yaitu mulai tanggal 2 – 4 Agustus 2024.

Menariknya lagi, dalam ajang Wellfest 2024 juga menjadi ajang bagi pelaku usaha untuk memperkenalkan produk obat bahan alam, suplemen kesehatan, dan kosmetik kepada konsumen dengan menjamin keamanan dan mutu produknya, baik industri besar maupun menengah kecil.

Saya pribadi pun sempat keliling melihat berbagai produk yang dihadirkan di acara ini. Ternyata jumlahnya cukup banyak, tak kurang dari 80 booth yang diisi oleh 67 tenant yang berasal dari berbagai daerah, antara lain Jakarta, Bogor, Bandung, Denpasar, Yogyakarta, dan Makassar hadir dalam kegiatan ini.

Setelah puas mengitari berbagai booth yang ada di Wellfest 2024 ini, saya pun akhirnya memutuskan untuk ikut dalam acara Wellness Talkshow dengan tema “Skincare Etiket Biru Bukan Untuk Semua” yang diadakan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dalam rangkaian acara Wellness 2024 di Laguna Atrium, Central Park Mall.

Hadir dalam acara ini sebagai narasumber ada Bapak Irwan selaku Direktur Pengawasan Kosmetik BPOM, ada Ibu Fitria Agustina selaku Dermatologi, dan ada juga Vebby Palwinta yang merupakan seorang public figure, serta dipandu oleh Chika Audhika selaku moderator.

Wellness talkshow membahas tentang Skincare Etiket Biru bukan untuk semua

Terselenggaranya talkshow dengan topik ini merupakan sebuah upaya dari BPOM untuk memberikan edukasi dalam meningkatkan literasi kepada masyarakat terkait maraknya peredaran produk perawatan kulit (skincare) etiket biru yang tidak sesuai ketentuan.

Diungkapkan oleh Bapak Irwan bahwa skincare etiket biru adalah istilah yang digunakan untuk produk farmasi yang dibuat secara racikan, sehingga skincare etiket biru ini tidak boleh digunakan tanpa sesuai ketentuan resep dokter atau yang tidak diperoleh dari apotik.

Sebab, skincare beretiket biru ini mengandung bahan obat keras yang dibuat sebagai produk racikan yang bersifat personal, yaitu khusus disiapkan untuk pasien yang telah berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan resep skincare berdasarkan diagnosis yang sudah dilakukan, sehingga skincare ini tidak cocok untuk digunakan oleh semua orang.

Ditegaskan oleh Bapak Irwan bahwa penggunaan skincare beretiket biru ini hanya cocok digunakan oleh seseorang yang memang sudah konsultasi dan diresepkan khusus oleh dokter, sehingga skincare ini bisa memberikan manfaat hanya pada orang tersebut.

Meskipun ada orang lain mengalami masalah kulit yang sama, namun belum tentu skincare beretiket biru ini cocok untuk digunakan oleh orang tersebut, karena banyak faktor lain yang juga mempengaruhi, makanya wajib untuk konsultasikan dengan dokter terlebih dulu sebelum menggunakan skincare beretiket biru ini.

Dan skincare beretiket biru ini biasanya memiliki jangka waktu kestabilan yang pendek secara mutu, sehingga tidak untuk dipergunakan dan disimpan dalam jangka waktu lama. Namun di lapangan, banyak peredaran skincare beretiket biru yang tidak bertanggung jawab yang dibuat secara massal dan diberi label etiket biru dan umumnya diedarkan secara online, tanpa resep ataupun pengawasan dokter.

Makanya masyarakat harus berhati-hati dalam memilih dan menggunakan skincare, jangan sampai menggunakan skincare beretiket biru yang tidak sesuai ketentuan, karena bisa membahayakan kesehatan penggunanya.

Selain itu, dengan maraknya peredaran produk skincare beretiket biru yang tidak sesuai ketentuan ini juga berdampak pada penurunan daya saing pelaku usaha yang senantiasa mematuhi ketentuan karena mengakibatkan tergerusnya pasar produk skincare dan kosmetik legal.


Bahanya Menggunakan Skincare Etiket Biru

Seperti yang sudah disinggung di atas, bahwa skincare etiket biru ini merupakan skincare dengan bahan obat yang diracik secara khusus atau spesifik berdasarkan diagnosis yang dialami oleh seseorang, sehingga tidak cocok untuk digunakan oleh banyak orang meskipun mengalami kondisi yang sama.

Penggunaan skincare beretiket biru yang tidak sesuai ketentuan bisa berbahaya

Untuk itu, diungkapkan oleh Ibu Fitria Agustina bahwa skincare beretiket biru ini hanya bisa digunakan sesuai diagnosis dengan resep dari dokter. Biasanya ada banyak komposisi bahan yang ada dalam skincare beretiket biru ini yang bermanfaat bagi penggunanya selama digunakan sesuai dengan anjuran dokter. Namun bisa juga menimbulkan masalah jika digunakan tidak sesuai dengan ketentuan yang seharusnya.

1. Hidroquinon
Hidroquinon ini merupakan salah satu bahan pencerah kulit yang banyak terdapat dalam produk skincare. Kandungan ini bekerja dengan mengurangi jumlah melanosit yang bertugas membuat melanin (zat pewarna kulit).

Penggunaan hidroquinon dapat mengurangi dan mengontrol jumlah melanosit untuk membantu mengatasi hiperpigmentasi akibat penuaan, melasma dan juga bisa membantu menghilangkan bekas luka.

Meskipun memiliki manfaat seperti itu, namun bila penggunaan hidroquinon dilakukan secara berlebihan apalagi dalam jangka waktu yang lama, maka bisa menimbulkan efek samping yang serius, seperti memicu okronosis eksogen, yaitu penyakit kulit dengan gambaran deposisi pigmen kebiruan pada wajah.

2. Kortikosteroid
Kortikosteroid ini merupakan jenis obat steroid yang dioleskan langsung ke kulit untuk mengurangi peradangan dan iritasi. Dan kortikosteroid ini tersedia dalam 7 potensi berbeda dan beberapa bentuk sediaan, termasuk krim dan juga lotion.

Dan penggunaan kortikosteroid ini bila digunakan secara berlebihan tentunya akan memberikan efek samping yang serius, seperti telangiectasias, depigmentation, hypertrichosis, atrophy, topical corticosteroid, dan induced hypertrichosis.

3. Asam Retinoat
Asam retinoat atau tretinoin adalah metabolit vitamin A yang sering digunakan secara topikal untuk tatalaksana acne vulgaris, kerutan wajah, dan hiperpigmentasi wajah. Dan obat ini juga dikenal sebagai all-trans-retinoic acid.

Nah, bila asam retinoat ini digunakan secara sembarangan dan tidak sesuai dengan anjuran dokter, maka bisa menimbulkan berbagai masalah, seperti kulit kering, kemerahan (eritema), pruritus (gatal), dan juga nyeri menyengat.

Dari sini bisa kita lihat, meskipun kandungan dalam skincare beretiket biru ini bagus, namun jika digunakan tidak sesuai resep dokter atau secara sembarangan, maka justru sangat berbahaya, bukan kulit sehat dan glowing yang kita dapatkan, namun justru akan membahayakan kesehatan penggunanya.

Untuk itu, Vebby Palwinta juga mengungkapkan bahwa meskipun kita ingin memiliki kulit yang putih, cerah dan glowing, namun tidak dibenarkan untuk menggunakan skincare beretiket biru tanpa anjuran dokter, karena bisa menimbulkan masalah nantinya.

Menggunakan skincare etiket biru wajib dalam pengawasan dokter

Diakui oleh Vebby bahwa ia pun pernah menggunakan skincare beretiket biru atau krim racikan dokter saat wajahnya mengalami masalah, namun karena sesuai dengan pengawasan dokter maka masalah pada wajahnya cepat teratasi dengan baik.

Untuk itu, Vebby menekankan kepada kita semua bahwa penggunaan skincare beretiket biru ini tidak boleh sembarangan, harus sesuai anjuran dokter, karena ada racikan obat khusus di dalamnya yang disesuaikan dengan kebutuhan pasien itu saja, sehingga tidak boleh digunakan oleh semua orang.

Jadi, bila ada masalah pada kulit wajah kita, maka sangat penting bagi kita untuk konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu, supaya bisa mendapatkan skincare etiket biru yang tepat sesuai dengan kebutuhan kita, sehingga kita juga menjadi tahu kapan skincare itu distop atau tetap lanjut untuk digunakan.

Meskipun ada skincare beretiket biru yang menawarkan keunggulan untuk membuat kulit putih, cerah, dan lebih bagus sebaiknya kita jangan mudah tergiur. Kita tetap harus menggunakan skincare etiket biru sesuai diagnosis dan anjuran dokter, supaya kita tetap aman dan juga sehat.


Upaya BPOM Untuk Mengatasi Skincare Etiket Biru

Melihat maraknya skincare etiket biru yang dapat membahayakan masyarakat ini, tentu BPOM tidak pernah tinggal diam. Selain telah melakukan pengawasan pada klinik kecantikan di seluruh wilayah Indonesia, BPOM juga terus memberikan edukasi secara rutin kepada masyarakat melalui berbagai cara, agar masyarakat semakin sadar untuk melindungi dirinya dari risiko paparan skincare beretiket biru yang tidak sesuai ketentuan.

BPOM mengajak seluruh masyarakat untuk ikut kampanye BERSERU

Selain itu, BPOM juga sudah melakukan berbagai upaya pembinaan yang diarahkan untuk meningkatkan pemahaman pelaku usaha dan profesi mengenai regulasi yang berlaku. Bahkan pengawasan juga terus dilakukan secara intensif untuk meningkatkan kepatuhan pelaku usaha terhadap regulasi yang ada. Bahkan BPOM juga tidak segan melakukan penindakan secara tegas dalam rangka penegakan hukum bagi pelaku usaha yang diketahui melakukan pelanggaran terhadap regulasi.

Namun untuk menyukseskan upaya ini, tentu BPOM tidak bisa bekerja sendirian. Butuh kolaborasi dan kerjasama dengan semua pihak, terutama kerjasama dengan asosiasi profesi kesehatan seperti Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Ikatan Apoteker Indonesia (IAI), dan Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski) untuk ikut berpartisipasi aktif dalam menindaklanjuti hasil pengawasan skincare beretiket biru yang tidak sesuai ketentuan dan diharapkan dapat menerapkan sanksi kepada anggotanya terkait pelanggaran peredaran skincare beretiket biru.

Selain itu, Bapak Irwan juga mengungkapkan bahwa kini BPOM terus menggalakan kampanye nasional BERSERU “Bersama Tertibkan Skincare Beretiket Biru” dengan mengajak semua pihak, mulai dari pemerintah, akademisi, pelaku usaha, masyarakat atau komunitas, dan juga media agar kompak menertibkan peredaran skincare beretiket biru supaya tidak menimbulkan bahaya bagi masyarakat.

Dan yang paling penting, kita semua jangan sembarangan menggunakan skincare beretiket biru meskipun diiming-imingi akan memberikan hasil yang terbaik, karena pada kenyataannya, penggunaan skincare beretiket biru yang tidak sesuai ketentuan akan menimbulkan bahaya bagi kesehatan kita.

So, ayo menjadi masyarakat yang cerdas dan bijak dalam menggunakan skincare yang tepat! 😊


No comments:

Post a Comment