Dompet Dhuafa Hadirkan Senyum Kebahagiaan Di Bukit Kapur


Tahun 2018 memang sudah berlalu, namun ada satu kegiatan di tahun itu yang memberikan cerita yang berbeda. Tepatnya pada Idul Adha di tahun tersebut, sebuah kenangan tercipta dan meninggalkan kesan yang teramat dalam di benak saya hingga saat ini.

Pada saat itu saya merayakan Idul Adha di Tuban, Jawa Timur. Selain ini adalah pengalaman pertama kalinya saya merasakan suasana Idul Adha jauh dari keluarga dan teman-teman terdekat saya. Momen ini juga sekaligus memberikan saya pengalaman dan banyak pelajaran yang sangat berharga.

Keberadaan saya di Tuban pada momen Idul Adha ini bukan sebuah perjalanan biasa, bukan dalam rangka traveling untuk mengeksplor tempat-tempat wisata indah yang ada di sana, namun kedatangan saya ke Tuban ini untuk mengikuti rangkaian program Tebar Hewan Kurban (THK) bersama Dompet Dhuafa.


Melihat Lebih Dekat Kehidupan Masyarakat di Bukit Kapur

Tak pernah terpikirkan oleh saya untuk berada di kota Tuban ini sebelumnya, namun berkat kemenangan saya dalam sebuah lomba blog yang diadakan oleh Dompet Dhuafa, akhirnya membawa saya untuk ikut dalam rangkaian perjalanan Kurbanesia untuk Menjawab Panggilan Zaman melalui program Tebar Hewan Kurban (THK) selama 3 hari 2 malam (21 – 23 Agustus 2018).

Program Tebar Hewan Kurban (THK) ini merupakan program rutin yang dilakukan oleh Dompet Dhuafa setiap tahunnya. Program ini sudah dimulai sejak tahun 1994 yang lalu dengan mengusung tema program Menebar 999 Hewan Kurban, yang kemudian pada tahun 1998 mengalami perubahan nama program menjadi Program Tebar Hewan Kurban (THK) yang bertujuan untuk terus menebar hewan kurban untuk sesama, namun program ini tidak hanya menyasar masyarakat tidak mampu di perkotaan saja, namun juga menyisir hinggga ke seluruh pelosok negeri bahkan ke daerah terpencil untuk menebarkan hewan kurban tersebut.

Pada awalnya, program Tebar Hewan Kurban ini lahir dari cita-cita Dompet Dhuafa yang ingin mendistribusikan berkah hewan kurban ke daerah-daerah terpencil melalui pemberbadayaan kelompok peternak lokal yang mandiri dan sekaligus diharapkan bisa membawa senyum kebahagian bagi masyarakat yang jarang ataupun belum pernah menikmati kelezatan menyantap daging kurban terutama mereka yang hidup jauh di pelosok-pelosok negeri ini. 

Dan program Tebar Hewan Kurban (THK) bersama Dompet Dhuafa ini jugalah yang membawa saya hingga sampai di bukit kapur ini, tepatnya di sebuah dusun yang bernama Sidorejo, yang terletak di Desa Gaji, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban, Propinsi Jawa Timur.

Potret kehidupan warga di Dusun Sidorejo tampak sangat sederhana 

Tak salah bila Dompet Dhuafa memilih lokasi ini sebagai tempat untuk mengadakan program Tebar Hewan Kurban (THK). Sebab dari yang saya lihat sendiri, di sini situasinya benar-benar tampak sangat sederhana dan jauh dari kemewahan. Namun kondisi ini sekaligus membuka mata dan hati saya untuk semakin peduli dengan sesama.

Saya seketika tertegun melihat lingkungan dan tempat tinggal warganya. Pemandangan di hadapan saya tampak membentangkan suasana yang gersang, pohon-pohon kebanyakan tampak sepi ditinggalkan daun-daun yang meranggas karena kemarau, membuat udara terasa semakin panas menyengat kulit meskipun hari masih pagi.

Debu bertebaran dihempaskan angin, terlebih jalanan di kampung ini belum tersentuh oleh aspal, rumah-rumah di sini pun dibangun dengan begitu sederhana, hanya berdinding bata-bata kapur, dan tak sedikit juga rumah warga yang masih berdinding anyaman bilah-bilah bambu dan berlantaikan tanah.

Berada di sini seolah saya merasa bukan sedang berada di Pulau Jawa, karena dalam pikiran saya, potret kehidupan seperti ini hanya akan ada di wilayah-wilayah Indonesia bagian timur sana yang begitu sulit dijangkau. Namun ternyata saya keliru, di kampung yang tidak begitu jauh dari Kota Surabaya serta pabrik-pabrik semen terkenal itu, ada sekelompok masyarakat yang masih hidup dalam situasi yang begitu rumit serupa ini.

Bahkan yang lebih mirisnya lagi, di sini keberadaan air bersih pun sangat langka, warga harus pergi ke kampung lain untuk mengambil air bersih atau membeli jika ingin mendapatkan air bersih untuk memenuhi kehidupan mereka sehari-hari. Sungguh begitu sulitnya kehidupan mereka di Bukit Kapur ini, membuat saya terenyuh dan sedih mendengar kisahnya.

Bahkan untuk bercocok tanam, warga di sini pun kesulitan mendapatkan air dan hanya mengandalkan air hujan ketika musim penghujan datang, padahal banyak warga di sini yang menjadikan bertani sebagai mata pencaharian utama mereka.

Jadi bisa kita bayangkan, betapa sulitnya kehidupan masyarakat di sini, hidup serba dalam kekurangan dengan fasilitas yang terbatas, namun warga di sini tampak "biasa saja" karena mungkin mereka sudah terbiasa berkawan dengan situasi dan kondisi yang seperti ini.

Pembagian daging kurban ke rumah-rumah warga dalam kegiatan Tebar Hewan Kurban Dompet Dhuafa

Dengan latar belakang inilah yang sepertinya menggerakan Dompet Dhuafa untuk memilih Dusun Sidorejo ini sebagai salah satu lokasi pelaksanaan program Tebar Hewan Kurban (THK), agar masyarakat di sini bisa tersenyum bahagia di momen hari raya ini.

Dan senyum kebahagiaan itu dapat saya lihat juga dari raut wajah para warga, mereka tampak senang menerima daging kurban yang dibagikan kepada mereka. Dan beginilah seharusnya hewan kurban itu didistribusikan, dagingnya disalurkan kepada masyarakat yang memang membutuhkan, yang mungkin selama ini jarang memakan daging atau bahkan belum pernah menikmati lezatnya daging dalam keseharian mereka.

Sungguh saya merasa ikut senang melihat senyum kebahagiaan terpancar dari raut wajah warga yang menerima daging kurban ini. Hari raya kurban benar-benar terasa maknanya, selain sebagai bentuk patuh kita pada perintah Allah, namun juga mengajarkan kita untuk berbagai dengan sesama, terutama kepada mereka yang membutuhkan.


Bina Peternak Lokal Lebih Berdaya & Mandiri

Terselenggaranya kegiatan Tebar Hewan Kurban (THK) yang diadakan oleh Dompet Dhuafa ini tak hanya menghadirkan senyum bahagia bagi warga yang menerima daging kurban saja, namun berkahnya dapat juga dirasakan oleh para peternak lokal di kampung Sidorejo ini.

Sebab, hewan kurban yang disalurkan dalam program Tebar Hewan Kurban ini, ternyata Dompet Dhuafa mengambilnya dari para peternak lokal yang sebelumnya sudah ikut dalam program kemitraan dan pemberdayaan peternak binaan Dompet Dhuafa.

Menariknya, Dusun Sidorejo ini berhasil memenuhi kuota hewan kurban dari Dompet Dhuafa sebanyak 130 ekor kambing. Dimana dari 130 ekor kambing tersebut, diambil sebanyak 15 ekor untuk dikurbankan dan dibagikan kepada warga miskin yang ada di Dusun Sidorejo ini dan sisanya disebarkan di daerah lain yang ada di Tuban ini.

Kambing-kambing ini merupakan hasil ternak dari para peternak binaan Dompet Dhuafa di Dusun Sidorejo yang siap untuk dikurbankan dalam rangkaian program THK

Nah, melalui program kemitraan inilah, Dompet Dhuafa berharap agar para peternak lokal bisa memperoleh kemerdekaannya, yaitu kemerdekaan dari usahanya sebagai peternak, kemerdekaan dari kerugian akibat persaingan usaha ternak yang sengit, sehingga pada akhirnya program ini diharapkan bisa memerdekakan peternak dari kemiskinan yang melilit mereka.

Untuk itu, Dompet Dhuafa menjalin kerjasama dengan masyarakat sebagai mitra pemberdayaan peternak. Selain memberikan bantuan hewan ternak, Dompet Dhuafa juga memberikan pelatihan dan bimbingan kepada peternak lokal terkait bagaimana cara merawat dan membesarkan hewan yang ada supaya bisa menghasilkan hewan terbaik yang berkualitas untuk dijadikan hewan kurban.

Dengan adanya program kemitraan dan pemberdayaan peternak binaan Dompet Dhuafa ini, tentu upaya ini memberikan harapan yang cerah bagi warga, khususnya para peternak karena program ini bisa membantu meningkatkan taraf hidup dan perekonomian warga semakin baik lagi.

Dan hal itu juga yang dirasakan oleh Bapak Kusnan dan Bapak Udi yang ikut dalam program kemitraan peternak lokal bersama Dompet Dhuafa ini, bahwa program ini dinilainya sangat bagus, karena mereka jadi mengerti tentang bagaimana cara merawat ternak, pengobatan ternak, memberi pakan yang baik dan benar, merawat kendang ternak dan berbagai hal lainnya agar bisa menghasilkan hewan ternak yang berkualitas bagus.

Bapak Kusnan (Kiri) dan Bapak Udi (Kanan) peternak kambing binaan Dompet Dhuafa di Dusun Sidorejo


Selain itu, dengan adanya program kemitraan ini, mereka juga menilai bahwa dari sisi ekonomi pun sangat terbantu, keberadaan hewan ternak ini bahkan menjadi salah satu solusi bagi warga di kampung ini untuk memenuhi kebutuhan di saat situasi sulit mereka, jadi tak hanya mengandalkan hasil pertanian saja.

Dengan adanya hewan ternak ini, maka bisa dibilang warga memiliki “tabungan” sebagai pegangan yang bisa mereka jual pada kondisi yang darurat. Makanya kehadiran kemitraan yang dijalin oleh Dompet Dhuafa ini dinilainya sangat bermanfaat bagi warga yang ada di Dusun Sidorejo ini.

Namun biasanya, program kemitraan dan pemberdayaan peternak lokal yang diberikan oleh Dompet Dhuafa ini akan berlangsung sekitar 3 tahun atau sampai dirasa para peternak sudah bisa untuk mandiri, baru kemudian program ini akan dihentikan. Meski begitu, hubungan baik para peternak dan Dompet Dhuafa tetap terjalin baik meskipun mereka sudah tidak dibina lagi oleh Dompet Dhuafa.

Dan sebenarnya, program kemitraan dan pemberdayaan peternak lokal ini dilakukan oleh Dompet Dhuafa di banyak lokasi di seluruh Indonesia. Bahkan saya pernah juga berkunjung ke beberapa lokasi lainnya, seperti yang ada di Desa Cirangkong, Subang dan di Desa Cikondang, Cianjur – Jawa Barat.
Setiap hewan kurban akan dilakukan proses dokumentasi sebagai bahan laporan kepada pemberi kurban

Selain peternak dan masyarakat yang menerima daging kurban, kita yang ikut kurban bersama Dompet Dhuafa pun pasti akan tersenyum gembira, karena hewan kurban yang dipilihkan oleh Dompet Dhuafa tentu saja yang terbaik, pastinya lolos quality control (QC), seperti kondisinya sehat, tidak cacat, cukup umur, terpenuhi bobotnya, dan pastinya jantan.

Selain itu, tata cara pelaksanaan pemotongan hewan kurbannya juga sudah pasti dilakukan sesuai syar'i dengan mengikuti aturan ajaran Agama Islam yang didukung dengan dokumentasi dan pelaporan penyembelihan yang nantinya akan dikirimkan kepada pemberi kurban, sehingga semuanya jelas dan transparan.

Dan yang pasti, hewan yang kita kurban tersebut akan disalurkan oleh Dompet Dhuafa kepada masyarakat yang membutuhkan sehingga benar-benar tepat sasaran, karena akan diberikan kepada mereka yang berada di daerah-daerah pelosok yang belum pernah atau jarang mengadakan kurban seperti warga Dusun Sidorejo yang terketak di bukit kapur ini, supaya masyarakat bisa semakin bahagia di momen hari raya Idul Adha tersebut.


5 Pilar Program Dompet Dhuafa Untuk Melayani Masyarakat

Sebenarnya, Dompet Dhuafa bukan hanya fokus pada pemberdayaan bagi peternak saja. Namun lembaga filantropi Islam sekaligus lembaga kemanusiaan yang bergerak untuk pemberdayaan umat dan kemanusiaan ini memiliki cakupan kinerja yang sangat luas.

Dengan pengelolaan dana zakat, infak, sedekah dan wakaf (Ziswaf) serta dana sosial lainnya yang dilakukan secara modern dan amanah, maka tidak heran bila hingga kini, Dompet Dhuafa terus melayani masyarakat dengan semangat melalui berbagai programnnya untuk menebarkan kebaikan ke seluruh pelosok negeri hingga mancanegara.

Hal ini sejalan dengan tujuan awal hadirnya Dompet Dhuafa pada tanggal 2 Juli 1993 yang diinisiasi oleh para jurnalis Harian Umum Republika yang tergerak untuk membantu sesama dengan menghadirkan kolom donasi Dompet Dhuafa di halaman utama Harian Umum Republika.

Dan hingga di usia Dompet Dhuafa 31 tahun saat ini, keinginan luhur tersebut tidak pernah luntur. Bahkan Dompet Dhuafa terus belajar melayani masyarakat dengan segenap hatinya melalui berbagai program pemberdayaan dan edukasi untuk membantu masyarakat terbebas dari berbagai masalah, terutama kemiskinan.  

Untuk itu, Dompet Dhuafa 31 tahun berkarya, tak pernah berhenti melayani masyarakat dengan selalu mengedepankan konsep welas asih atau kasih sayang sebagai akar gerakan filantropis yang diterapkan pada lima pilar program yang dijalankannya.

Dan adapun lima pilar program yang diusung oleh Dompet Dhuafa ini sejatinya memiliki tujuan yang sangat mulia yaitu memberikan manfaat yang seluas-luasnya bagi masyarakat agar bisa keluar dari kemiskinan dan dapat hidup dalam kondisi yang layak dan sejahtera.

· Pilar Kesehatan

Sehat adalah segalanya, tanpa kesehatan semuanya akan percuma saja. Menyadari begitu pentingnya memberikan layanan kesehatan untuk masyarakat ini, maka Dompet Dhuafa pun berupaya melakukan transformasi layanan yang mendorong perilaku sehat melalui program berkelanjutan dan terukur sebagai model holistik gerakan kesehatan dunia.

Untuk mewujudkan hal tersebut, maka Dompet Dhuafa sudah menghadirkan peta sebaran manfaat Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) yang tersebar di sebanyak 11 wilayah, 61 pos sehat, dan terdapat 7 gerai sehat yang tersebar di seluruh Indonesia.

Ini merupakan salah satu rumah sakit milik Dompet Dhuafa, yaitu RS Rumah Sehat Terpadu (RST) di kawasan Zona Madina

Gerakan kesehatan yang dilakukan Dompet Dhuafa ini bertujuan untuk peningkat derajat kesehatan masyarakat melalui berbagai program dan layanan, di antaranya adalah Respon Darurat Kesehatan (RDK), Siaga Bencana, Sanitasi Total Berbasis Masyarakat, Program Kesehatan Kawasan, Kebun Sehat Keluarga, Kesehatan Reproduksi, Jaringan Kesehatan Ibu dan Anak, Ambulan Terapung, Anak Indonesia Sehat, Kemitraan TBC, Kampung Cekal Corona, dan Pos Sehat.

Selain itu, Dompet Dhuafa juga memiliki rumah sakit yang tersebar di berbagai wilayah seperti Aceh, Lampung, Riau, Serang, Jakarta, Depok dan Jombang yang terdiri dari 100 tenaga kesehatan spesialis, 600 perawat tersertifikasi, 200 bidan terlatih yang siap melayani masyarakat yang membutuhkan pertolongan kesehatan.

· Pilar Pendidikan

Salah satu cara untuk mengubah kehidupan menjadi lebih baik adalah dengan menghadirkan pendidikan yang berkualitas bagi generasi muda. Makanya, Dompet Dhuafa memiliki Lembaga Pengembangan Insani Dompet Dhuafa (LPI DD) yang berfokus pada pengelolaan program-program pendidikan yang berkualitas dengan visi terwujudnya Indonesia berdaya melalui model pendidikan yang terbaik.

Dan melalui pilar pendidikan ini, Dompet Dhuafa memiliki beragam kegiatan yang begitu keren, seperti adanya SMART Ekselensia Indonesia, Beastudi Indonesia, Makmal Pendidikan, Sekolah Guru Indonesia, Pusat Belajar Anti-Korupsi, Komunitas Filantropi Pendidikan, School of Refugees, dan Institut Manajemen Zakat, serta Kampus Budi Bakti.

Dompet Dhuafa menmiliki sekolah dari tingkat PAUD hingga Kampus untuk mahasiswa

Pengembangan kebermanfaatan program pendidikan yang dihadirkan Dompet Dhuafa ini sudah dirasakan oleh lebih dari ribuan penerima manfaat di seluruh Indonesia yang melingkupi pendidikan berbagai stakeholder, baik dari sektor formal, informal dan juga nonformal.

Dan pastinya, Dompet Dhuafa juga menghadirkan program beasiswa yang diberikan kepada banyak pelajar yang tersebar di seluruh Indonesia agar mereka bisa mendapatkan pendidikan yang lebih baik, mulai dari tingkat sekolah dasar hingga mahasiswa.

· Pilar Ekonomi

Kesenjangan ekonomi yang ada di masyarakat bisa memicu banyak permasalahan. Maka dari itu, Dompet Dhuafa hadirkan program pemberdayaan ekonomi dengan tujuan untuk mengangkat harkat hidup mustahik, dhuafa dan masyarakat prasejahtera yang diharapkan mereka memiliki pengetahuan tentang usaha, kemampuan untuk mengakses modal, meminimalkan resiko, mengelola usaha, pasar dan mengendalikan aset ekonomi untuk kehidupan yang lebih baik.

Untuk itu, dalam pilar ekonomi ini, Dompet Dhuafa hadir dengan beragam program seperti Pertanian Sehat, Peternakan Rakyat, UMKM Kreatif, Social Trust Fund, Agroindustri, Sentra Ternak, Kebun Pangan Keluarga, Cash for Work, dan lainnya. Bahkan saya pribadi sempat berkunjung ke Desa Tani yang merupakan kawasan pengembangan pertanian sayur mayur di Lembang, Bandung Barat.

Desa Tani Binaan Dompet Dhuafa di Lembang, Bandung

Selain itu, Dompet Dhuafa juga melakukan pengembangan program dan inovasi, seperti menghadirkan DD Farm sebagai pengembangan kawasan pemberdayaan ekonomi berbasis pertanian, perikanan, dan peternakan. Bahkan ada lebih dari 1.000 hektare lahan pertanian, belasan sentra ternak dan sejumah sentra perikanan hadir dalam pengembangan DD Farm, yang tentunya akan terus bertumbuh seiring waktu untuk membantu masyakat yang kurang mampu.

· Pilar Sosial

Dalam menjalankan kehidupan sosial ini, banyak sekali persoalan yang harus kita hadapi. Untuk itu, Dompet Dhuafa melalui pilar sosial ini menghadirkan beragam program untuk membantu masyarakat agar dapat meningkatkan harkat dan martabat kaum dhuafa dari kehidupan sosial yang memprihatinkan.

Ada banyak program yang dihadirkan oleh Dompet Dhuafa dalam pilar sosial ini, antara lain seperti layanan mushalik, bimbingan rohani pasien saat menjalani perawatan di rumah sakit maupun pasca berobat untuk membantu meringankan beban penderitaan mental bagi pasien, memberikan motivasi dan dorongan untuk tetap bersabar dalam menjalani sakit dan proses pengobatannya.

Selain itu, ada juga program Bina santri lepas, Pondok jiwa sehat, Shelter sehati, Dapur Keliling, Program Bagian Pemulasaran Jenazah (ambulans jenazah), Pemberdayaan keluarga mandiri, hingga memberikan bantuan kepada anak yatim melalui program Yatim Tangguh.

Selain itu, Dompet Dhuafa juga punya banyak program rutin pada bulan Ramadan untuk masyarakat yang membutuhkan, salah satunya Grebek Kampung Ramadan seperti yang saya ikuti di Kampung Kebon Kelapa RT. 001 RW. 02 Kel. Serpong Kec. Serpong, Tangerang Selatan – Banten pada bulan puasa tahun 2024 ini.

Dompet Dhuafa menghadirkan beragam kegiatan seru dalam acara Grebek Ramadan di Serpong

Acara Grebek Kampung Ramadan yang diadakan Dompet Dhuafa ini sangat menarik, karena hadir dengan beragam kegiatan yang sangat bermanfaat bagi masyarakat, mulai dari anak-anak hingga orang tua ikut terlibat secara langsung dalam keseruan setiap rangkaian acara yang dihadirkan dalam kegiatan ini, seperti ada Tes kesehatan, Mitigasi Bencana, Pengajian, Pesantren kilat, Dongeng ceria, Pembagian Takjil dan buka puasa bersama dari Dapur Keliling, hingga ada pembagian parsel ramadan juga.

· Pilar Dakwah dan Budaya

Dompet Dhuafa merupakan lembaga yang bernafaskan Islami, maka dari itu, Dompet Dhuafa pun menghadirkan pilar Dakwah dan Budaya sebagai gerbang untuk menguatkan literasi pemahaman Islam bagi masyarakat, khususnya di pelosok negeri, sekaligus merawat keberagaman budaya bangsa.

Sebab tidak bisa dipungkiri, bahwa budaya telah menjadi salah satu gerbang masuknya Islam di Indonesia ini. Makanya, harus dirawat dengan baik agar proses dakwah pun bisa semakin luas dan bisa diterima dengan baik oleh masyarakat di seluruh pelosok Indonesia.

Dompet Dhuafa memiliki masjid dan juga tempat untuk mendukung kegiatan dakwah dan kebudayaan

Dan untuk program Dakwah dan Budaya ini, Dompet Dhuafa mengembangkan beberapa kegiatan diantaranya seperti, Corps Dai Dompet Dhuafa (Cordofa), Dai Ambassador, Pesantren Muallaf, Bina Rohani Pasien, Kampung Silat Jampang, Jampang English Village, dan Serambi Budaya.


***
Dompet Dhuafa sangat konsen pada lima pilar ini karena merupakan sektor penting dalam lini kehidupan kita. Jika kelima sektor ini berjalan dengan baik, maka tatanan kehidupan masyarakat kita pun akan berlangsung aman, damai dan sejahtera sehingga senyum kebahagian yang akan tercipta.

Selain menghadirkan program-program kebaikan untuk memberdayakan sesama seperti di atas. Dompet Dhuafa juga terus menguatkan kolaborasi dengan berbagai pihak, salah satu dengan meluaskan jaringan layanan. Dan kini, Dompet Dhuafa telah hadir di 5 kantor layanan, 25 cabang dalam negeri, serta 5 cabang luar negeri, serta sudah bekerja sama dengan 88 jaringan strategis di 33 negara di dunia.

Dari sini kita bisa melihat, bahwa sudah begitu banyak upaya nyata yang sudah dilakukan oleh Dompet Dhuafa hingga usianya yang ke 31 tahun ini. Dompet Dhuafa sudah melakukan berbagai kegiatan untuk belajar melayani masyarakat dengan terus membentangkan kebaikan demi membawa perubahan hidup yang lebih baik lagi. 

Makanya, tak perlu kita ragukan lagi betapa besar pengorbanan dan dedikasi yang dipersembahkan oleh Dompet Dhuafa 31 tahun melayani masyarakat sampai saat ini. Dompet Dhuafa sudah membentangkan kebaikan ZISWAF kepada lebih dari 19 juta penerima manfaat, terutama bagi saudara-saudara kita yang kurang mampu di seluruh pelosok nusantara hingga ke berbagai belahan dunia.

Meskipun begitu, untuk mengatasi begitu banyak masalah di negeri ini tentu tidak dapat dilakukan oleh Dompet Dhuafa sendirian. Maka dari itu, mari kita semua, seluruh lapisan masyarakat harus sama-sama belajar melayani, bergandengan tangan, membangun kolaborasi, dan beraksi bersama dengan terus membantangkan kebaikan dan tumbuhkan ZISWAF untuk berdayakan umat, supaya kita bisa mengatasi berbagai masalah kesenjangan dan ketimpangan di negeri ini, agar kita semua bisa hidup damai dan sejahtera.


Dan pada momen ulang tahun Dompet Dhuafa 31 tahun di bulan Juli ini, tak lupa saya mengucapkan Selamat Ulang Tahun Dompet Dhuafa, teriring banyak doa tulus, semoga semakin maju, makin terdepan dalam memberikan manfaat bagi sesama, teruslah belajar melayani dan semangat menebarkan kebaikan hingga ke seluruh penjuru dunia, serta jangan berhenti untuk membawa senyum kebahagiaan bagi banyak masyarakat luas. Aamiin…

Selain itu, saya juga ingin mengucapkan terima kasih banyak kepada Dompet Dhuafa, karena sejak tahun 2017 hingga saat ini saya pribadi cukup sering dilibatkan dalam berbagai kegiatan Dompet Dhuafa, sehingga saya bisa merasakan banyak momen seru, pengalaman yang berharga dan juga pelajaran hidup yang luar biasa. Alhamdulillah! 😊


Referensi:
 

“Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Blog 31 Tahun Dompet Dhuafa Melayani Masyarakat”


8 comments:

  1. Masya Allah, luar biasa lengkap ini mah, btw saya baru ngerti dengan jelas pilar-pilar yang dibentuk oleh Dompet Dhuafa yang begitu lengkap, dari segala sektor mereka hadir untuk membantu umat.
    Termasuk, masyarakat di bukit kapur Tuban ya.
    Semoga berkah selalu dan semakin terdepan menebar senyum kebahagiaan semua umat yang membutuhkan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Mba, Dompet Dhuafa menghadirkan pilar program yang benar-benar memberikan manfaat luar biasa bagi banyak masyarakat di berbagai sektor, makanya salut banget dengan upaya Dompet Dhuafa hingga sejauh ini

      Delete
  2. MashaAllah. Bergetar hati saya membaca artikel dan menyimak foto-foto yang disajikan di tulisan ini. Gak mudah untuk konsisten dan amanah dengan satu kegiatan mulia yang dimulai sejak puluhan tahun yang lalu. Apalagi ini menyangkut ibadah yang begitu bermakna bagi penerimanya. Semoga Dompet Dhuafa terus berkembang menyebarkan sedekah dan memberi jutaan manfaat bagi siapa pun yang terlibat di dalamnya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin.... Iya Mba Annie, perjuangan Dompet Dhuafa dalam menebarkan kebaikan luar biasa banget, konsisten dalam menyalurkan amanah makanya bisa terus bertahan hingga sejauh ini. Makanya keberadaan Dompet Dhuafa harus kita dukung agar terus sukses dan semakin luas memberikan senyum kebahagiaan bagi sesama di seluruh dunia.

      Delete
  3. tebar hewan kurban sejak 1994? Dompet Dhuafa emang visioner ya?
    Kita yang berada di perkotaan, dalam keseharian biasa banget ketemu daging,
    Sedangkan mereka ini sehari-hari cuma tau ikan asin
    Saya tau karena pernah ikut survey, para petani menjual hasil panennya dan dibeliin ikan asin hingga ketemu musim panen berikutnya
    Beruntung Dompet Dhuafa hadir untuk memberi mereka kesempatan mencicipi daging, minimal setahun sekali

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Dompet Dhuafa ini memang visioner dan juga konsisten banget dalam menggelar berbagai program kebaikan, termasuk mengadakan kegiatan Tebar Hewan Kurban yang terus diselenggarakan sampai saat ini dan disalurkan sampai ke pelosok-pelosok negeri, sehingga masyarakat bisa menikmati daging kurban minimal sekali setahun.

      Delete
  4. Saya pernah berkunjung ke desa yang serupa ini di daerah berkapur di kota P. Rasanya memang tidak seperti sedang di Pulau Jawa. Panas, kering kerontang, rumah mayoritas dari gedek/anyaman bambu.
    Apalagi qodarullah kok saya diare di sana setelah bersantap. Ya Allah... siksaan benar karena air sangat minim di desa/bukit berkapur begitu.
    Tapi kayu (pohon) jatinya luar biasa bagus kualitasnya..... Yg terakhir ini testimoni orang kota J yang selalu butuh kayu jati.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya Mba, saya juga kaget pas di Bukit Kapur ini, kok berasa kaya bukan di pulau Jawa, namun ternyata di Jawa pun masih ada daerah-daerah yang masyarakatnya hidup dalam kondisi serba kekurangan seperti di Bukit Kapur ini, makanya salut banget dengan Dompet Dhuafa yang bukan hanya menyalurkan hewan kurban di sana tapi masyarakatnya diberikan bantuan hewan dan diedukasi supaya mereka menjadi peternak yang mandiri dan Alhamdulillah berhasil, semoga ke depan kehidupan warga di sana dan di berbagai daerah lain semakin bagus lagi. Aamiin...

      Delete