Lelah rasanya harus menunggangi rindu sendiri
Seperti bunga yang tiba-tiba patah dari tangkainya
Tak lagi mekar dengan warna yang berseri
Hanya mampu memeluk luka dalam kesepian yang tak kunjung usai
Ingin aku teriak, memaki kenyataan yang tak berpihak padaku
“Mengapa harus aku yang tersisih? Mengapa?”
“Adakah kurang yang kau temukan dari kesungguhanku?”
“Tak cukupkan segala pengorbanan yang aku suguhkan?”
Semua pertanyaan itu tak mampu kulahirkan dari mulutku
Kerongkanganku tiba-tiba kering kerontang,
Aku lemas, segala dayaku tiba-tiba lenyap,
Hanya menyisakan air mata yang terus jatuh kian menderas.
Lukaku begitu parah, setelah cintaku dijarah,
Kini aku hilang arah, tak lagi bergairah,
Hanya bisa pasrah, tapi tak lagi ingin marah,
Aku sungguh telah menyerah,
Biarlah segala tentangmu kini menjadi sejarah.
No comments:
Post a Comment