Kemajuan sebuah bangsa tentu tidak lepas dari kerjasama semua pihak, mulai dari pemerintah sebagai pembuat aturan hingga masyarakat biasa yang harus patuh pada aturan yang telah ditetapkan. Semua punya peran masing-masing dalam memajukan negara kita tercinta ini.
Maka dari itu, kita semua harus saling bahu-membahu dan tolong-menolong satu sama lain, agar beban yang kita pikul bisa terasa lebih ringan, karena seberat apapun sebuah pekerjaan bila dikerjakan bersama-sama, tentu akan jauh lebih cepat dan terasa lebih ringan.
Begitu juga untuk memulihkan kondisi bangsa kita seusai diterjang badai pandemi, kita butuh kolaborasi semua pihak agar bangsa kita bisa kembali bangkit lagi. Sebab, kehadiran pandemi yang begitu panjang kemarin, telah menyebabkan banyak dampak buruk bagi negara kita.
Tentu kita semua tidak ingin negara kita terbelenggu oleh keterpurukan yang terus menghantui, dan sudah saatnya kita harus mengakhiri itu semua secara bersama-sama, agar kita bisa menata negara kita ke depannya bisa semakin baik lagi.
Nah, di momentum penghujung tahun 2022 yang sebentar lagi akan berakhir ini, sudah selayaknya kita pun harus mempersiapkan diri kita untuk menyambut tahun baru 2023 mendatang, karena konon katanya, tahun depan akan terjadi resesi secara global.
Bahkan pemerintah pun sudah mengatakan, bahwa tahun depan resesi global akan melanda negara-negara maju seperti Eropa, Amerika Serikat, Jepang, Kanada, Australia, Korea Selatan dan negara lainnya juga, dan tidak menutup kemungkinan akan menimpa Indonesia juga.
Ya, kehadiran resesi global ini merupakan suatu kondisi pertumbuhan ekonomi riil tumbuh negatif, atau secara singkatnya, terjadi penurunan produk domestik bruto selama dua kuartal berturut-turut dalam satu tahun berjalan.
Dimana hadirnya resesi ini ditandai dengan melemahnya perekonomian global, sehingga resesi ekonomi akan mengakibatkan penurunan semua aktivitas ekonomi seperti keuntungan perusahaan, lapangan kerja dan investasi secara bersamaan.
Bahkan resesi ini biasanya diasosiasikan dengan turunnya harga (deflasi) atau kebalikannya, yaitu meningkatnya harga secara drastis (inflasi) dalam proses yang disebut sebagai stagflasi. Bahkan faktor lainnya bisa dilihat dari ketidakseimbangan antara produksi dan konsumsi di masyarakat.
Hadirnya resesi ini konon dipicu oleh bank-bank sentral di seluruh dunia yang secara bersama-sama menaikkan suku bunga sebagai salah satu respons terhadap inflasi. Selain itu, kondisi ekonomi global juga diperparah oleh pandemi COVID-19 dan konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina, sehingga turut mempengaruhi terhambatnya pasokan komoditas di beberapa negara.
Jadi, bila benar-benar terjadi resesi, maka dampaknya pada masyarakat kita sungguh luar biasa, karena akan ada kenaikan harga barang, nilai tukar rupiah melemah, banyak usaha yang terancam gulung tikar, lapangan pekerjaan menjadi semakin sulit, daya beli masyarakat menjadi melemah, dan sederet permasalahan lain akan terjadi.
Nah, bila semua itu terjadi, tentu akan sangat membahayakan kita semua bukan? Untuk itu, mulai saat ini kita semua harus sudah punya wacana atau upaya agar dampak dari resesi tersebut tidak membuat negara kita berada dalam kondisi yang baruk.
Meskipun beberapa ahli ekonomi menilai, bahwa Indonesia sangat kecil kemungkinannya untuk mengalami resesi. Namun kita tidak boleh terlena, tetap harus waspada dan menyiapkan diri untuk menghadapi kemungkinan terburuk bila resesi itu benar-benar terjadi, dan kita harus optimis kita akan bisa melewatinya.
Hal ini juga diungkapkan oleh Bapak Presiden Jokowi dalam acara Kompas 100 CEO Forum 2022 di Istana Negara Jakarta yang berlangsung pada tanggal 10 Desember 2022 yang lalu. Bapak Presiden Jokowi dengan sangat jelas menyampaikan rasa optimisme yang harus dimiliki oleh semua masyarakat Indonesia dalam menghadapi hari ke depan, termasuk harus optimis dalam menghadapi resesi.
Dan acara Kompas 100 CEO Forum 2022 yang mengusung tema “Membuat Terang di Tahun Menantang: 7 Langkah Menavigasikan Pemulihan 2023” ini tampak dihadiri juga oleh Bapak Airlangga Hartanto (Menteri Koodinator Bidang Perekonomian), Bapak Mahfud MD (Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan), dan Ibu Sri Mulyani (Menteri Keuangan).
Selain itu, sesuai dengan judul acaranya, maka yang turut hadir dalam kemeriahan gelaran akhir tahun Kompas 100 CEO 2022 ini adalah para CEO dari berbagai industri usaha di Indonesia, termasuk Presiden Direktur JNE Bapak M. Feriadi Soeprapto.
Bapak Feriadi selaku Presiden Direktur JNE turut hadir dalam acara Kompas 100 CEO Forum |
Kehadiran Bapak Feriadi dalam acara ini tentu tidak lepas dari peran JNE sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang ekspedisi dan logistik terbesar di Indonesia yang juga punya peran penting dalam kemajuan negara Indonesia. Dimana semua sepak terjang dan upaya JNE dalam berkontribusi dalam membangun bangsa ini bisa dibaca melalui kanal websitenya http://jnewsonline.com/ ya.
Dengan berkumpulnya CEO dari JNE dan perusahaan lainnya dalam acara ini tentu menjadi sebuah wadah yang sangat positif, karena dengan adannya acara ini bisa dimanfaatkan oleh para pelaku usaha untuk menyampaikan langsung kesulitannya pada Bapak Presiden Jokowi, dan sekaligus juga para pengusaha bisa menyampaikan masukan untuk kebijakan kepada pemerintah untuk kebaikan Indonesia ke depannya.
Dan sesuai dengan tema yang diusung kali ini “Membuat Terang di Tahun Menantang: 7 Langkah Menavigasikan Pemulihan 2023”, maka ada 7 langkah yang bisa menjadi upaya untuk membuat terang di tahun yang menantang nantinya, yaitu meningkatkan mitigasi risiko penyebaran Covid-19 dan penguatan sistem kesehatan, menjaga stabilitas sosial-politik dan keamanan nasional sekaligus meningkatkan efektivitas pemerintah pusat-daerah di tahun politik dan di saat konflik internasional bereskalasi, dan menjaga stabilitas sistem keuangan di tengah resesi global dan gejolak sektor keuangan.
Nah, diharapkan dengan berbagai upaya tersebut, maka kita semua nantinya bisa menapaki tahun baru 2023 dengan semakin semangat, dengan rasa optimis yang menyala, bukan lagi menjadi tahun yang gelap gulita, melainkan menjadi tahun yang terang benderang bagi Indonesia.
Gelaran Kompas 100 CEO Forum membawa semangat optimis menjalani tahun 2023 |
Jadi, mari bersama kita semua saling berkolaborasi, saling bekerjasama, karena dengan kita kompak dan bersama, maka itu menjadi kunci utama untuk membawa negara kita tercinta ini semakin maju. Untuk itu, mari kita songsong tahun 2023 dengan optimis dalam kebersamaan yang utuh. Optimis Indonesia Terang! 😊
No comments:
Post a Comment