Apa yang terbersit di pikiran kalian jika mendengar kata “Papua”?
Kalo saya pribadi, maka langsung
teringat dengan keindahan Raja Ampat yang begitu luar biasa itu, gugusan bukit-bukit
cantik yang terbentang di antara hamparan birunya laut itu terlihat sangat
indah. Ya, meski saya belum pernah ke sana, namun pesonanya sudah sangat
tersohor hingga ke seluruh penjuru dunia.
Selain terkenal dengan Raja
Ampat, yang saya tahu tentang Papua yaitu bahwa di sana masih banyak
masyarakatnya yang mempertahankan kebudayaannya yang sangat tradisional. Ya, di
sana masih banyak masyarakat yang memegang teguh adat istiadatnya dengan sangat
kental dalam keseharian mereka.
Selebihnya, detailnya saya belum
tahu banyak tentang Papua, dan sejujurnya pengetahuan saya tentang Papua memang
masih sangat-sangat dangkal. Namun saya meyakini Papua merupakan salah satu wilayah
yang juga memiliki banyak potensi yang patut untuk kita ketahui.
Untuk itu, saya merasa senang
banget saat bisa hadir dalam acara Talkshow Outlook EcoNusa 2020 yang digelar
oleh Yayasan Ekosistim Nusantara
Berkelanjutan (Yayasan EcoNusa) sehingga saya bisa mendapatkan banyak
informasi baru seputar Papua.
Kebetulan yang menjadi narasumber
dalam acara ini semua merupakan para putera terbaik Papua, sebut saja ada Bapak Bustar Maitar (Pendiri & CEO
Yayasan EcoNusa), Bapak Matias
Mairuma (Bupati Kab. Kaimana - Papua Barat), Bapak Jimmy Wanma (Peneliti Universitas Papua) sebagai narasumber
dan dipandu Kak Yuli Fonataba (Putri
Indonesia Papua 2018 / News Anchor Liputan 6) sebagai Moderator.
Talkshow Outlook EcoNusa 2020 dengan narasumber Bpk Matias (kiri), Bpk Bustar, Bpk Jummy dan Kak Yuli (kanan) sebagai moderator |
Acara yang digelar di The Icon,
Morrissey, Kebun Sirih – Jakarta Pusat beberapa waktu yang lalu (28/01/20) ini
benar-benar membuka mata saya tentang Papua, bahwa sejatinya daerah yang
mendiami wilayah timur Indonesia ini benar-benar menyimpan banyak keistimewaan
yang patut kita banggakan.
Makanya saya sangat berterima
kasih pada Yayasan EcoNusa yang sudah menggelar acara ini, karena saya akhirnya
bisa tahu lebih banyak tentang Papua dengan segala potensinya yang ternyata
begitu luar biasa, khususnya tentang pentensi hutan dan lautnya yang selama ini
tidak pernah saya ketahui.
Apakah itu EcoNusa?
EcoNusa merupakan sebuah organisasi nirlaba yang bertujuan
mengangkat pengelolaan sumber daya alam yang berkeadilan dan berkelanjutan di
Indonesia dengan memberi penguatan terhadap inisiatif-inisiatif lokal yang
didirikan oleh Bapak Bustar Maitar pada tahun 2017 silam.
Yayasan EcoNusa hadir untuk membantu pengelolaan sumberdaya alam yang berkeadilan dan berkelanjutan |
Ya, kehadiran Yayasan EcoNusa sejatinya
menggemban visi yang mulia karena ingin menghadirkan kedaulatan masyarakat
untuk pengelolaan sumber daya alam yang berkeadilan dan berkelanjutan dengan
menggandeng para pemangku kepentingan baik lembaga pemerintah maupun non
pemerintah untuk mengelola hutan secara transparan dan akuntabel yang berbasis
penguatan masyarakat lokal.
Selain itu, EcoNusa juga turut
serta dalam membangun gerakan kelautan bersama untuk perbaikan tata kelola dan
praktik pengelolaan sumber daya laut yang ramah lingkungan dan berkelanjutan
sehingga ekosistim laut tetap terjaga kelestariannya.
Pada intinya, keberadaan Yayasan
EcoNusa ini sekaligus sebagai jembatan untuk mempermudah komunikasi antara
pemangku kepentingan di wilayah timur Indonesia (Tanah Papua dan Maluku) dengan
masyarakat lokal di sana agar sama-sama bisa bekerjasama dalam mengelola
sumberdaya alam yang ada dengan bijak.
Maka dengan begitu, segala
potensi yang ada bisa dimaksimalkan melalui langkah terbaik dalam hal
perlindungan lingkungan dan pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan
berdasarkan prinsip keadilan dan kegiatan nyata bersama masyarakat lokal.
Namun untuk mewujudkan hal ini
tentu bukan pekerjaan mudah, maka perlu berbagai langkah strategis agar sumber
daya alam yang ada tetap terjaga dengan baik, salah satunya dengan melibatkan
peran pemuda sebagai tombak untuk menggerakan sebuah perubahan ke arah yang
lebih baik.
Pemuda Punya Peran Penting Untuk Menjaga Kelestarian Hutan
Dan saat ini, EcoNusa lebih fokus
untuk menjadikan Indonesia Timur sebagai pusat kegiatan utamanya yang meliputi
Papua, Papua Barat, Maluku dan Maluku Utara. Dimana wilayah-wilayah ini
memiliki potensi yang luar biasa, salah satunya memiliki tutupan hutannya yang
masih terjaga utuh dengan total seluas 38.660.805,42 hektare atau 44% dari
total tutupan hutan di Indonesia seluas 88.458.514,08 hektare.
Untuk itu, diungkapkan oleh Bapak Bustar Maitar selaku Pendiri dan
CEO Yayasan EcoNusa bahwa “Yayasan Econusa melihat potensi besar hutan di Tanah
Papua dan Maluku sebagai garda terakhir hutan di Indonesia dan bahkan dunia.
Selain itu Tanah Papua dan Maluku merupakan pusat masyarakat adat terbesar di
Indonesia dimana segala budaya dan praktik-praktik baik menjaga hutan lahir.”
Maka dari itu, kita semua sangat
perlu menjaga hutan Papua dan Maluku yang begitu luas tersebut supaya hutan di
sana tetap terjaga kelestariannya, sehingga tidak rusak dan disalahgunakan oleh
orang-orang yang tidak bertenggung jawab demi masa depan kita bersama.
Untuk itu, berbagai upaya terus
dilakukan oleh EcoNusa dalam kurun waktu dua tahun ini, seperti terus mempromosikan
pembelajaran dan praktek-praktek terbaik yang dilakukan LSM lokal dan masyarakat
ke tingkat nasional dan internasional tentang pengelolaan sumber daya alam.
Selain itu, Yayasan EcoNusa juga
mengorganisir kaum muda khususnya di kawasan perkotaan untuk mendukung gerakan
kedaulatan pengelolaan sumber daya alam yang berkeadilan dan berkelanjutan melalui
Sekolah EcoDiplomacy (SED).
Dimana SED ini sudah didirikan sejak tahun 2018 yang lalu, dan saat ini sudah memiliki lebih dari 47 alumni yang diberi pelatihan serta pengenalan arti pentingnya hutan bagi manusia. Sehingga diarapkan dengan semakin banyaknya kaum muda yang teredukasi tentang betapa pentingnya keberadan hutan ini, maka semakin banyak juga masyarakat yang akan turut menjaga hutan.
Hal ini juga yang diungkapkan
oleh Bapak Bustar bahwa “Pemuda
merupakan kunci dari pembangunan yang berkelanjutan. Mereka memiliki peran
besar untuk mencapai perubahan serta mempertahankan hutan mereka.”
Dan di tahun 2020 ini menjadi
momentum penting bagi EcoNusa untuk membangun kapasitas kaum muda di Tanah
Papua & Maluku untuk mewujudkan kedaulatan masyarakat adat yang bisa mengelola
sumber daya alam yang berkeadilan dan berkelanjutan dengan tetap bergerak
bersama untuk melindungi hutan dan masyarakat Papua.
Sehingga kelak, diharapkan agar
anak muda Papua & Maluku yang merantau atau pergi belajar di berbagai kota
besar bisa secepatnya pulang kembali untuk membangun dan mengembangkan
daerahnya, serta menikmati apa yang telah mereka miliki sendiri selama ini.
Sebab sejatinya, tanah Papua dan juga Maluku merupakan daerah yang juga memiliki banyak potensi yang bila dikelola dengan bijak, maka bisa membawa kemakmuran bagi seluruh warga yang ada di Timur Indonesia ini.
Kaimana Menawarkan Destinasi Wisata yang Menawan
Seperti yang sudah saya singgung
sekilas di atas, bahwa EcoNusa juga turut membangun gerakan kelautan untuk ikut
memperbaiki tata kelola dan praktik pengelolaan sumber daya laut yang
berkelanjutan demi kehidupan masyarakat pesisir yang lebih baik.
Hal ini juga dipertegas oleh Bapak Drs Matias Mairuma selaku Bupati
Kabupaten Kaimana - Papua Barat, bahwa “Tingginya komitmen Yayasan EcoNusa
membantu kabupaten Kaimana dalam memperkuat kapasitas masyarakat lokal mengola
SDA merupakan langkah awal membantu Kaimana menjadi kawasan konservasi yang
berdaya.”
Sebab Kaimana juga sejatinya
memiliki pesona bahari yang sangat menawan, tak kalah dengan Raja Ampat. Dimana
Kaimana yang memiliki luas wilayah sekitar 16.242 kilometer persegi dengan populasi
kurang lebih 68.000 orang ini memiliki potensi alam yang juga sangat istimewa.
Ya, Kaimana memiliki banyak
pantai yang masih sangat alami sehingga sangat cocok sebagai destinasi wisata bahari
yang sangat layak dikunjungi oleh wisatawan dari dalam atau pun luar negeri.
Salah satu kebanggaan Kaimana adalah Teluk Triton yang menawarkan keindahan yang
tak kalah dengan pesona Raja Ampat karena Teluk Triton memiliki gugusan pulau
karang dan pepohonan yang masih lebat.
Teluk Triton yang menawarkan pesona destinasi wisata seindah Raja Ampat - Doc. Bpk Matias |
Selain itu, Kaimana juga
menawarkan keindahan bawah laut yang mampu memanjakan mata dan decak kagum bagi
penyelam, karena di sana hidup beragam jenis ikan yang berbeda-beda dengan
koral berwarna-warni yang tumbuh dengan indahnya.
Melihat begitu banyak potensi
alam yang ada di Kaimana ini, maka tak salah bila Bapak Matias mengungkapkan
bahwa Kaimana memiliki sumber daya alam yang luar biasa. “Bagi masyarakat di Kaimana,
laut adalah ibu mereka yang memberikan susu dan madu.”
Menyadari hal ini, maka diakui
oleh Beliau, bahwa masyarakat Kaimana sangat paham akan pentingnya menjaga
lingkungan yang ada. Seperti bagaimana masyarakat Kaimana tetap menjaga dan
sekaligus memanfaatkan kekayaan hutan mangrove untuk diambil kepiting atau
ikannya sebagai mata pencaharian mereka.
Namun Beliau sangat mencemaskan bahwa
segala keindahan, keaslian dan segala potensi sumber daya alam serta kearifan
lokal masyarakat Kaimana akan hilang di tengah ancaman investasi yang
mengatasnamakan pembangunan di wilayah Papua.
Kaimana sungguh mempesona wisata baharinya - Doc. Bpk Matias |
Untuk itu, meski sebagai
perpanjangan tangan pemerintah, beliau mengungkapkan bahwa segala kebijakan pembangunan
yang ada tetap harus dikritisi bila tidak bisa diimplementasikan dengan baik di
lapangan karena nanti bisa merugikan masyarakat.
Tetapi, beliau juga mengakui
bahwa untuk menjadikan Kaimana maju, tentu harus didukung oleh pembangunan akses
jalan dan moda transportasi umum yang juga baik, sehingga masyarakat lokal bisa
membawa hasil produksi yang ada agar sampai ke pasar semakin cepat dan mudah.
Sebab, daya saing ekonomi sangat
bergantung pada tingkat ketersediaan infrastruktur dalam mendukung konektivitas
domestik antar pusat kegiatan ekonomi dan konektivitas eksternal menuju ke
pasar utama.
Salah satu tempat wisata yang ada di Kaimana Papua - Doc. Bpk Matias |
Ya, konektivitas dan kinerja logistik
perlu mendapat perhatian, karena perdagangan tidak hanya efisien antara pelabuhan dan bandar udara
dengan pasar utama saja, tetapi juga pada konektivitas darat yang baik antara
kawasan pertanian, pusat sumber daya, dan pusat-pusat manufaktur, dimana jalan
berperan memfasilitasi konektivitas dan kinerja logistik tersebut.
Selain itu, kehadiran
konektivitas dengan akses jalanan dan moda transportasi umum bila sudah tersedia
dengan baik, tentu juga akan semakin mempermudah para wisatawan yang ingin
datang menikmati keindahan alam Kaimana nantinya.
BACA JUGA : Jenis Mangrove di Papua Barat Sangat Beragam
Untuk itu, saya pribadi turut berharap semoga langkah pembangunan yang terus dilakukan oleh pemerintah Kaimana ini nantinya bisa membawa banyak perubahan ke arah yang lebih baik, demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat, tanpa mengeksploitasi dan merusak alam Kaimana dan Papua pada umumnya yang sudah begitu indah ini.
Dan saya pun berdoa, semoga satu hari nanti, saya benar-benar bisa bertandang ke Papua dan melihat langsung segala keistimewaan pariwisata dan budaya masyarakat Papua yang sungguh begitu memikat ini. Aamiin...
Dan saya pun berdoa, semoga satu hari nanti, saya benar-benar bisa bertandang ke Papua dan melihat langsung segala keistimewaan pariwisata dan budaya masyarakat Papua yang sungguh begitu memikat ini. Aamiin...
Paparan pas EcoNusa Outlook 2020 ini Makin bikin ngiler pengen ke Papua ya Mas
ReplyDelete