Tidak bisa kita pungkiri, pohon
memiliki peran yang begitu penting dalam kehidupan kita. Bukan hanya untuk
menghijaukan alam, namun keberadaan pohon sejatinya menawarkan begitu banyak
manfaat yang sungguh luar biasa bagi kehidupan kita.
Ya, pohon bukan hanya sekedar
penyejuk dari teriknya matahari dan mengurangi dampak pemanasan global saja, tetapi
pohon juga menjadi sumber oksigen, bisa menyebarkan udara segar secara merata
dalam satu kawasan, dan juga menjadi tempat hidup bagi habitat lain.
Selain itu, manfaat keberadaan pohon
juga bukan hanya sekadar memperindah lingkungan menjadi tampak asri, namun
pohon juga mampu menyerap polusi udara, menyimpan air dalam tanah, mencegah
erosi yang menyebabkan tanah longsor, bahkan bisa mencegah banjir.
Dan tidak bisa dibayangkan bagaimana
kehidupan kita ini bila tanpa ada pohon. Pasti berbagai masalah dan bencana akan
menimpa hidup kita. Untuk itu, menanam pohon dan merawat pepohonan yang ada di
lingkungan sekitar kita tinggal menjadi sebuah keharusan.
Bank OCBC NISP menggelar kegiatan mulung sampah dan penanaman pohon di Srengseng Sawah |
Untuk itu, kemarin (23/11) saya
senang banget bisa ikut terlibat dalam rangakaian kegiatan peringatan Hari Pohon
Sedunia yang jatuh setiap tanggal 21 November yang diadakan oleh Bank OCBC NISP
yang bertajuk OCBC NISP Clean Day atau #ONCleanDay.
Dimana melalui acara ini, Bank
OCBC NISP ingin menyebarkan pesan positif dan mewujudkan aksi nyata pelestarian
lingkungan. Untuk itu, kemarin, Bank OCBC NISP melakukan serangkaian program
diantaranya kegiatan ‘Mulung Ciliwung’, penanaman pohon serta workshop
pengelolaan dan pemanfaatan sampah.
Jadi melalui serangakaian acara
ini, Bank OCBC NISP menaruh perhatian akan masih adanya permasalahan lingkungan
yang terjadi di wilayah perusahaan beroperasi, khususnya di DKI Jakarta, Bogor
dan Depok. Ketiga kota tersebut merupakan pusat bisnis dan operasional Bank
OCBC NISP, dimana terdapat kantor pusat dan lebih dari 90 kantor cabang yang di
dalamnya terdapat lebih dari 2.700 karyawan yang melayani lebih dari seperempat
total nasabah Bank OCBC NISP.
Untuk itu, acara yang berlokasi
di Saung Bambon Ciliwung Riverside, Srengseng Sawah, Jagakarsa – Jakarta Selatan
ini sengaja digagas oleh Bank OCBC NISP dengan merangkul berbagai pihak seperti
WWF Indonesia, Komunitas Bye-bye plastic bags, Bank Sampah, dan diikuti lebih
dari 150 relawan dari karyawan Bank OCBC NISP, karyawan Great Eastern Life
Indonesia dan berbagai mitra bisnis, serta komunitas pecinta lingkungan
sehingga acara ini sangat rame sekali.
Bapak Pram menyampaikan bahwa kondisi lingkungan sekarang sangat berbeda dengan zaman dulu |
Dan membuka acara ini, dalam
sambutannya, Bapak Pramukti Surjaudaja
selaku Presiden Komisaris Bank OCBC NISP mengungkapkan bahwa acara hari ini
merupakan sebuah langkah nyata yang dilakukan oleh Bank OCBC NISP untuk turut
menjaga kelestarian lingkungan dan mengajak banyak pihak untuk terus peduli
pada lingkungan.
Sebab tak bisa kita pungkiri,
bahwa kualitas lingkungan kita saat ini semakin menurun dari waktu ke waktu.
Dimana diakui oleh Bapak Pram bahwa zaman dulu, sekitar tahun 60-70 itu air di
sungai sangat jernih, sehingga sering dipakai untuk mandi, namun sekarang air
sungai semakin keruh dan kotor.
Ya, perubahan kualitas lingkungan
yang kini semakin memburuk tentu menjadi tanggung jawab kita bersama, makanya
dituntut kepedulian dan aksi nyata dari kita semua supaya lingkungan kita tidak
terus terpuruk sehingga mengancam kehidupan kita nantinya.
Untuk itu, melalui kegiatan #ONCleanDay
ini, maka Bank OCBC NISP ingin melakukan upaya peduli lingkungan dengan
serangkaian kegiatan yang diukuti oleh ratusan orang yang juga sejalan dengan Agenda
Pembangunan Berkelanjutan (Agenda for Sustainable Development atau SDGs) ke-13 yang dilakukan oleh Bank
OCBC NISP saat ini.
Bahkan kegiatan #ONCleanDay ini
juga sejalan dengan rencana pemerintah yang ingin memulihkan kondisi Sungai
Ciliwung guna konservasi biodiversity dan pemeliharaan ekosistem sehingga kondisi
sungai Ciliwung bisa menjadi lebih baik lagi.
Ibu Mirah menjelaskan bahwa OCBC NISP memiliki komitmen untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan lingkungan |
Hal ini juga diungkapkan oleh Ibu Mirah Wiryoatmodjo selaku Direktur
Bank OCBC NISP bahwa “Bank OCBC NISP memahami bahwa sebuah bisnis yang
bertanggung jawab adalah bisnis yang memiliki komitmen berkelanjutan untuk
meningkatkan kualitas hidup masyarakat serta lingkungan sekitarnya.”
Dan lebih lanjut beliau
menuturkan bahwa “Pemahaman ini mendorong kami untuk menyelaraskan bisnis,
pengembangan Sumber Daya Manusia, serta bertanggung jawab akan pelestarian lingkungan,
terutama di wilayah operasional bisnis Bank OCBC NISP. Komitmen ini kami
wujudkan salah satunya melalui kegiatan #ONCleanDay untuk membantu pemulihan
Sungai Ciliwung.”
Kegiatan menanam pohon di pinggir Sungai Ciliwung |
Nah, untuk mendukung hal tersebut,
maka kemarin diadakan juga kegiatan menanam pohon sebanyak 150 pohon di
sepanjang pinggir sungai Ciliwung yang merupakan program MyBabyTree. Dimana
program MyBabyTree dilengkapi dengan geotagging sehingga pertumbuhan dan
kelestariannya dapat dipantau oleh masing-masing relawan #ONCleanDay.
Dan diharapkan kelestarian Sungai
Ciliwung ke depannya dapat mendukung kelangsungan hidup kita semua. Oleh sebab
itu, kelestarian lingkungan adalah tanggung jawab kita bersama sebagai warga
negara yang baik. Untuk itu, kolaborasi semua pihak untuk terus sama-sama bahu
membahu menjaga kelestarian lingkungan menjadi kunci utama untuk menciptakan
dampak yang positif bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.
Selain itu, kemarin juga
dilakukan aksi bersih sampah di sepanjang pinggir sungai Ciliwung. Dan jujur
saya baru kali ini ikut kegiatan mulung sampah seperti di Sungai Ciliwung ini,
meskipun panas, kotor, berkeringat dan lelah, namun saya sangat senang bisa
ikut dalam kegiatan seperti ini.
Kegiatan mulung sampah di Ciliwung |
Dan kemarin saya melihat sendiri,
ternyata begitu banyak aneka sampah yang menumpuk dan terbawa arus sungai,
sehingga ini menggambarkan betapa minimnya kesadaran kita dalam membuang sampah
pada tempat yang seharusnya.
Ya, seharusnya sungai bukan
tempat untuk pembuangan sampah, namun pada kenyataannya, masih begitu banyak
warga yang menjadikan sungai sebagai tempat pembuangan akhir sampah. Entah ini
karena minimnya pengetahuan kita atau besarnya rasa tak acuh kita akan
pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
Namun hal ini tak bisa terus
dilakukan, karena bila sampah-sampah sudah banyak memenuhi sungai, maka bukan
hal yang mustahil, segala bencana yang akan hadir menimpa hidup kita semua, mulai
dari munculnya banjir hingga hadirnya berbagai macam penyakit yang akan
menyerang kita karena lingkungan yang kurang bersih.
Ibu-Ibu dari Bank Sampah menjelaskan tentang proses daur ulang sampah |
Untuk itu sangat penting bagi
kita untuk mengolah sampah yang kita miliki agar tidak menggunung. Misalnya
memiliah sampah menjadi organik dan non organik, kemudian sampah yang bisa
didaur ulang tentu sebaiknya kita manfaatkan untuk diolah menjadi barang baru
yang bisa kita gunakan kembali.
Kemarin di acara ini, diadakan
workshop bagaimana cara mendaur ulang sampah menjadi berbagai produk baru yang
lebih berguna dan bisa dimanfaatkan kembali oleh kita. Seperti menyulap plastik
bekas kemasan kopi saset, kemasan sabun dan lain sebagainya menjadi sebuah tas
cantik yang serba guna. Begitu pun dengan sedotan plastik bisa juga kita
kreasikan menjadi taplak meja setelah dipotong-potong dan dirajut dengan
benang.
Contoh beberapa barang daur ulang dari sampah plastik |
Dan masih banyak lagi kreasi yang
bisa kita lakukan untuk mengubah sampah menjadi sebuah barang baru. Intinya
kita hanya butuh kemauan dan kesungguhan, maka lewat sampah pun maka kita bisa
mendulang manfaat lain secara ekonomi, karena produk daur ulang seperti ini
bisa kita juga jual kembali.
Jadi dengan melihat hasil karya
daur ulang dari sampah seperti di foto di atas, maka kini saya percaya, bahwa “Sampah
bisa jadi uang” itu benar adanya, asal ada kemauan dari kita mengubahnya
menjadi sesuatu yang baru yang memiliki nilai lebih.
Untuk itu, ayo kita mulai bijak
dalam mengelola sampah yang kita miliki, mulai dari membuang sampah pada
tempatnya, atau pun perlahan mulai mendaur ulang sampah yang ada, sehingga
sampah tidak menumpuk dan bisa menjadi nilai tambah secara ekonomi bagi kita.
No comments:
Post a Comment