Pernah dengar Rubella? Beberapa waktu yang lalu saya
kaget melihat anak tetangga saya yang masih kecil itu tubuhnya terkena ruam
merah berbentuk titik titik pada kulit tubuhnya. Rasanya saya tidak tega
melihat anak dua tahun itu harus mengalami hal itu, sedih rasanya. Terlebih saya
tidak lagi melihat senyum cerianya seperti biasa.
Dan saya baru kali ini melihat
penyakit ini, melihat tubuh anak kecil dipenuhi ruam merah seperti ini, dan itu
membuat saya bertanya-tanya pada Ibunya si anak ini, tentang penyakit apa yang
diderita oleh buah hatinya tersebut. Dan beliau menjawab bahwa kata dokter ini
merupakan penyakit rubella.
Selama ini saya hanya mendengar
nama penyakit rubella ini, namun belum pernah melihat langsung seperti apa
tampilannya, dan baru kali ini saya melihatnya secara langsung dan ternyata
sungguh sangat menyedihkan, dan saya tidak bisa bayangkan bagaimana tersiksanya
anak kecil ini menahan sakit dan perihnya sekujur tubuhnya karena penyakit rubella.
Dan ternyata, penyakit rubella
ini dalam 5 tahun ke belakang ternyata jumlahnya terus meningkat. Bahkan berdasarkan
data dari kemenkes menyebutkan terdapat sejumlah kasus campak dan rubela dari
2014 sampai dengan Juli 2018 yaitu mencapai 57.056 kasus, dimana ada 8.964
positif campak dan 5.737 positif rubela.
Sungguh penyakit rubella ini
menimbulkan jumlah yang besar ternyata, dan ini menjadi perhatian banyak orang,
termasuk pemerintah, karena penyakit ini bisa mengancam kelangsungan hidup
anak-anak Indonesia yang akan menjadi penerus bangsa ini,
Namun konon katanya, semakin
mewabahnya penyakit rubella ini disebabkan karena masih banyaknya masyarakat
yang belum tahu dan paham tentang apa sebenarnya penyakit rubella ini, dan
bagaimana gejala dan dampaknya bila menimpa orang-orang.
Untuk itu, mari kita kupas satu
per satu supaya jelas, dan semoga tulisan ini bisa memberikan informasi yang jelas
terkait penyakit rubella ini agar kita masyarakat bisa meminimalisir hadirnya
penyakit yang satu ini.
Apa itu penyakit Rubella?
Rubella ternyata disebut juga
campak Jerman yang merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus
Rubella. Dimana virus ini biasanya menginfeksi tubuh melalui pernapasan seperti
hidung dan tenggorokan yang ditularkan melalui udara.
Nah, biasanya seseorang yang
menderita rubella ini akan menularkan melalui air liur dari udara, bisa saat
batuk ataupun bersin. Bahkan dari makanan dan minuman secara bersamaan dapat
menularkan virus rubella ini.
Rubella rata-rata diderita oleh
anak usia di bawah usia 15 tahun, namun penyakit ini juga bisa menimpa orang
dewasa. Dan bila terkena pada anak-anak biasanya bisa sembuh lebih cepat
dibandingkan bila terkena pada orang dewasa.
Dan penting kita ketahui, bahwa
ternyata penyakit rubella ini bisa juga ditularkan oleh ibu kepada bayinya, makanya
disarankan kepada setiap perempuan untuk melakukan tes rubella sebelum hamil,
karena bayi yang terkena virus rubella selama di dalam kandungan beresiko
cacat.
Untuk itu penting kita waspadai,
bahwa penyakit rubella ini memiliki gejala-gejala seperti berikut ini:
- Pembengkakan pada kelenjar getah bening.
- Demam di atas 38 derajat Celsius.
- Mata terasa nyeri.
- Muncul bintik-bintik merah di seluruh tubuh.
- Kulit kering.
- Sakit pada persendian.
- Sakit kepala.
- Hilang nafsu makan.
- Wajah pucat dan lemas.
- Terkadang disertai dengan pilek.
Nah, jika mengalami gejala-gejala
seperti di atas ini, maka kita sebaiknya jangan pernah segan untuk segera periksa
ke dokter supaya cepat ditangani dengan serius oleh tim medis supaya tidak
terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, karena pada sejatinya, penyakit rubella
ini mempunyai dampak yang sangat serius bagi siapapun yang menimpanya.
Dampak Penyakit Rubella
Bila seseorang menderita penyakit
rubella ini, maka biasanya penderita akan mengalami komplikasi berupa diare,
meningitis, bahkan kematian. Dan konon, sekitar 1 dari 20 penderita rubella ini
akan mengalami radang paru, sementara 1 banding 1.000 penderita terkena
komplikasi radang otak. Selain itu, komplikasi lain adalah infeksi telinga yang
berujung tuli dan diare yang masing-masing probabilitasnya 1 banding 10.
Sedangkan apabila penyakit ini
menjangkiti ibu hamil maka akan sangat mudah menginfeksi janin yang ada di
dalam kandungnya, dan janin tersebut bisa gugur atau lahir dengan kecacatan
yang fatal berupa kebutaan, jantung bocor, atau otak kecil yang bersifat
permanen kepada bayi atau disebut Congenital Rubella Syndrome(CRS).
Selain berdampak pada kesehatan
penderitanya, ternyata imbas dari penyakit campak ini juga berdampak pada
kondisi ekonomi yang sangat besar. Tanpa komplikasi saja, ternyata penderita bisa
menghabiskan sekitar Rp2,7 juta per kasus. Jika terkena komplikasi maka
pengobatan yang diperlukan sebesar Rp13 juta per kasus di luar biaya hidup saat
perawatan.
Dan selama empat tahun terakhir
hingga Juli 2018, data rumah sakit di seluruh Indonesia mencatat ada 1.660
kasus Congenital Rubella Syndrome(CRS) yang telah terjadi. Dimana biaya minimal
yang dibutuhkan untuk anak penderita CRS mencapai Rp395 juta per orang. Dana
itu termasuk untuk penanaman koklea pada telinga, operasi jantung dan mata.
Biaya itu belum termasuk biaya perawatan kecacatan seumur hidup.
Melihat dampaknya yang begitu
serius baik secara kesehatan dan ekonomi di atas, maka penyakit rubella ini
tidak bisa kita sepelekan, karena dampaknya sungguh sangat serius, untuk itu
sangat penting bagi kita untuk selalu waspada dengan melakukan berbagai langkah
pencegahan supaya penyakit rubella ini tidak menjangkiti hidup kita lagi.
Cara pencegahan Rubella
Untuk mencegah kehadiran rubella
di kehidupan kita ini memang sangat penting. Untuk itu, menerapkan gaya hidup
sehat dan bersih menjadi hal yang wajib kita lakukan dalam keseharian kita,
sebab mencegah memang lebih baik dari pada mengobati.
Untuk itu, berikut ini beberapa
langkah yang bisa kita lakukan untuk mencegah rubella hadir dalam kehidupan
kita, yaitu:
- Selalu menjaga kebersihan diri dengan selalu rutin mandi secara teratur, dan selalu mencuci tangan dengan sabun sebelum makan atau habis beaktivitas.
- Berusaha untuk selalu menggunakan masker saat pergi keluar rumah, terutama di tempat-tempat umum.
- Berusaha menghindari kontak langsung dengan pengidap penyakit rubella
- Lakukan pemberian imunisasi MMR pada anak-anak pada usia 12-15 bulan, dosis kedua diberikan pada usia 4-6 tahun.
- Sebaiknya untuk perempuan yang akan berencana hamil untuk melakukan vaksinasi rubella supaya bisa terhindar dari virus rubella pada buah hatinya.
- Dan sebaiknya, kita juga melakukan vaksinasi rubella sebelum bepergian ke tempat yang endemik rubella.
Supaya terhindar dari rubella, sebaiknya kita selalu biasakan diri untuk mencuci tangan denan sabun setelah beraktivitas |
Namun, jika kita terlanjur
terkena rubella maka kita bisa melakukan hal-hal sederhana di rumah untuk
meringankan gejalanya, misalnya melakukan istirahat yang cukup, minum air putih
yang banyak supaya tidak mudah dehidrasi, lalu mengkonsumsi parasetamil atau
ibuprofen untuk menurunkan panas hinga meredakan rasa nyeri pada sendi. Bahkan bisa
juga kita minum air hangat yang dicampur dengan madu dan lemon untuk meredakan
sakit tenggorokan dan hidung beringus.
Semoga dengan berbagai langkah
pencegahan dan pengobatan ringan seperti ini, maka kita bisa dijauhkan dan cepat disembuhkan dari
penyakit rubella ini. Namun jika dirasa penyakit rubella ini sudah sangat
serius, maka jangan pernah segan untuk segera ke dokter.
Semoga tulisan ini memberikan informasi
yang bermanfaat untuk menambah wawasan kita semua terkait penyakit rubella, dan
semoga kita dan juga seluruh keluarga dan teman-teman kita semua senantiasa
sehat dan dijauhkan dari penyakit rubella ini. Aamiin…
Sehat itu bukan suatu kemewahan.
Sehat itu murah tetapi menjadi mahal ketika sehat telah berubah menjadi
sakit.
No comments:
Post a Comment