Musim hujan seperti saat ini
berbagai ancaman penyakit mengintai kehidupan kita. Cuaca yang dingin dan
lembab di musim penghujan seperti ini membuat berbagai faktor penyebab penyakit
mencuat dengan mudahnya, salah satunya nyamuk penyebab demam berdarah.
Bahkan beberapa waktu yang lalu, saya sangat kaget ketika mendengar anak teman saya yang masih kecil terpaksa dilarikan ke rumah sakit karena mengalami panas tinggi, dan setelah melewati serangkain tes, termasuk tes darah akhirnya divonis mengidap penyakit DBD.
Bukan itu saja, bahkan beberapa anggota keluarga saya di kampung juga ada beberapa yang diserang penyakit DBD ini, namun semua untung cepat dilarikan ke rumah sakit sehingga tidak sampai berakibat fatal.
Dan saya tidak heran lagi, karena memang pada musim hujan begini biasanya banyak masyarakat yang terkena DBD, karena memang demam berdarah merupakan salah satu penyakit yang kerap hadir di musim penghujan dan mengancam kesehatan masyarakat, sehingga tidak heran jumlah masyarakat yang menderita DBD ini sangat meningkat saat musim hujan tiba.
Untuk itu, Kementerian Kesehatan
beberapa waktu yang lalu menggelar sebuah Meet
Up Healthies! yang bertajuk “Anti
Galau Saat Musim DBD” bersama dr Siti Nadia Tarmizi, M.Epid selaku Direktur
P2PTVZ dan dr Gia Pratama selaku Influencer yang bertempat di Agro Plaza –
Jakarta Selatan.
ditengah acara, tiba-tiba hadir juga Ibu Nila Moeloek Menteri Kesehatan RI |
Untuk itu, dalam acara ini dr
Siti Nadia dan dr Gia Pratama banyak memberikan informasi menarik terkait
penyakit DBD dan bagaimana cara mencegahnya agar masyarakat bisa terhindar dari
penyakit menular yang satu ini.
Apa sih yang dimaksud dengan DBD?
Demam berdarah dengue (DBD) merupakan
penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue yang dibawa oleh nyamuk
Aedes Aegypti dan Aedes Albocpictus. Dimana nyamuk ini banyak hidup di daerah tropis
dan subtropis, seperti Indonesia ini.
Penyakit DBD sendiri di Indonesia
pertama kali ditemukan di Surabaya dan Jakarta pada tahun 1968, dan seiring
dengan meningkatnya jumlah mobiltas yang tinggi di masyarakatt maka penyakit
ini pun terjadi penyebaran yang cukup luas di seluruh wilayah Indonesia.
Dan sejak tahun 2005, penyakit DBD
ini ditemukan di seluruh provinsi dengan rata-rata kasus sebanyak 122.6676 per
tahun dengan angka kematian mencapai 1.931 per tahun yang disebabkan oleh nyamuk
Aedes Aegypti dan Aedes Albocpictus yang tersebar di seluruh Indonesia.
Nah, ciri-ciri nyamuk yang
menyebarkan virus dengue ini adalah terdapat warna hitam dengan belang-belang
putih di tubuhnya. Dan mereka ini justru berkembang biak di genangan air yang
jernih di sekitar pemukiman padat penduduk. Nyamuk ini biasanya menghisap darah
di waktu pagi dan sore hari dan mampu terbang sejauh 100 meter.
Dimana nyamuk betina setiap hari
melakukan sebanyakdua kali menghisap darah manusia yang diperlukan untuk
pematangan telurnya. Dimana virus dengue ini berkembang biak dengan cara
membelah diri dan virus ini terdapat pada kelenjar air liur nyamuk, jadi virus
dangue ini berpindah ke tubuh manusia disaat nyamuk menggigit manusia.
Nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes
Albocpictus ini meningkat jumlahnya pada musim hujan karena pada musim hujan
merupakan kelembaban dan suhu optimum bagi nyamuk sehingga mereka rata-rata
umurnya lebih panjang, sehingga kondisi ini lah yang mengakibatkan meningkatnya
jumlah penderita DBD pada musim hujan.
Untuk itu, masyakat Indonesia
harus waspada terhadap nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albocpictus ini karena gampang
hidup di mana saja asalkan ada genanangan air bersih. Makanya tidak heran, bila
pada musim penghujan jumlah nyamuk ini semakin banyak sehingga meningkatkan
pula jumlah jumlah korbannya.
Seperti apa sih Gejala DBD?
Penyakit DBD ini bisa menyerang
siapa saja, tidak pandang bulu, baik anak-anak maupun orang dewasa bisa terkena
penyakit DBD ini. Untuk itu, pentingkita pahami, dimana penyakit DBD ini
dikenal dengan gejalanya yang sangat khas yang bisa kita kenali secara fisik
maupun bukan, seperti berikut ini:
- Suhu tubuh penderita DBD sangat tinggi bisa mencapai 41 derajat celcius
- Nafsu makan berkurang bahkan hilang selera
- Badan terasa lelah, lesu dan capek terus menerus
- Mengalami mual hingga muntah
- Wajah berwarna kemerahan
- Tenggorokan sakit
- Kepala pusing
- Kelenjar getah bening bengkak
Namun selain mengalami gejala
demam berdarah seperti di atas, biasanya bila yang menderita penyakit DBD adalah
anak-anak, maka biasanya selalu disertai dengan munculnya bintik-bintik merah
di kulit. Untuk itu, wajib kita sebagai orang tuanya cepat tanggap jika ada
bintik-bintik merah pada anak-anak.
Selain itu, untuk beberapa kasus gejala
DBD yang lainnya terkadang disertai dengan hidung dan gusi yang mengalami
pendarahan dengan intensitas ringan. Dan penting kita ketahui, bahwa masa
inkubasi penderita penyakit akibat nyamuk DBD ini yaitu memiliki rentang waktu
antara 4 hingga 10 hari sejak gejala awal mulai terindikasi.
Dan jika kita mengalami gejala
seperti ini sebaiknya kita untuk segera memeriksakan diri ke dokter dan bila
perlu melakukan cek darah di laboratorium untuk memastikan kondisi kesehatan
kita, sebab semakin cepat pasti lebih baik, karena penyakit demam berdarah ini
ada tingkatannya yang harus kita waspadai, yaitu:
- Stadium Pertama yaitu dimana pada tingkat ini, akan terjadi infeksi virus dengan derajat pendarahan yang tampak hanya melalui indikator positif pada saat uji tourniquet yaitu alat untuk mengerutkan dan menekan guna mengontrol aliran darah.
- Stadium Lanjutan yaitu dimana akan ditandai dengan pendarahan tiba-tiba seperti bintik merah dan mimisan. Selanjutnya bisa memasuki DBD tingkat ke-2, dimana penderita mengalami syok (menarik diri) yang ditandai dengan kondisi suhu badan dingin di bagian tangan dan kaki, lalu nadi cepat tapi lemah, kesadaran menurun dengan tekanan nadi yang masih terukur.
- Stadium Akut merupakan kondisi yang parah, atau disebut dengan DSS (Dengue Shock Syndrome), yaitu kondiri tubuh disertai tanda seperti kesadaran menurun bahkan koma. Selanjutnya ditandai dengan nadi sangat llemah bahkan nyaris tidak teraba, hingga tekanan nadi tidak bisa diukur bahkan bisa berujung pada kematian.
Jadi jangan pernah menganggap
sepele bila tubuh kita atau anggota keluarga kita memberikan gejala yang sudah
dibahas di atas, sebaiknya kita segera ke dokter untuk melakukan perawatan
sedini mungkin sebelum memasuki stadium pertama. Sebab, dengan mengetahui dan
melakukan perawatan sejak awal, penyakit DBD ini akan mudah disembuhkan.
Cara Mencegah DBD Saat Musim Hujan
Ternyata penyakit DBD ini jika
tidak ditangani dengan serius bisa sangat fatalnya akibat. Untuk itu, seperti
pepatah bilang, lebih baik mencegah dari pada mengobati, maka ada beberapa hal
yang harus kita lakukan agar terhindar dari penyakit DBD ini.
Bukan hanya faktor lingkungan
yang kita jaga, namun juga untuk mencegah kita diserang penyakit DBD ini adalah
bagaimana kita menjaga dan meningkatkan pertahanan tubuh kita dan juga
lingkungan tempat kita tinggal agar selalu dalam kondisi bersih.
1. Tingkatkan pertahanan Tubuh
Nah, penyakit DBD ini paling gampang menyerang orang-orang
yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah. Dimana kekebalan tubuh ini
didapat biasanya dari kandungan makanan yang kita konsumsi setiap harinya.
Untuk itu, dr. Gia mengatakan “you are what you eat”
yang artinya bahwa kita adalah apa yang kita makan. Makanya, sangat penting
bagi kita untuk selalu memperhatikan apa yang kita konsumsi setiap harinya,
jangan makan asal kenyang, namun kandungan gizinya pun harus kita perhatikan
dengan baik.
Semakin bagus kandungan gizi yang kita konsumsi setiap
harinya, maka tubuh kita pun akan mempunyai daya tahan yang bagus, sehingga
segala macam penyakit tidak akan mudah menyerang tubuh kita.
Selain memperhatikan kandungan makanan yang kita
konsumei, kita juga sebaiknya membiasakan diri untuk rutin berolahraga secara
teratur dan juga memberikan hak tubuh untuk istirahat yang cukup agar daya
tahun tubuh bisa maksimal.
2. Menjaga Lingkungan Selalu Bersih
Selain menjaga pertahan tubuh, kita pun juga harus
pandai menjaga kebersihan rumah ttempat kita tinggal dan juga lingkungan
sekitarnya, karena nyamuk penyebab demam berdarah ini sangat senang bila lingkungan
kita kotor dan banyak genangan airnya.
Untuk itu, ada beberapa hal yang harus kita lakukan
agar lingkungan kita bisa selalu bersih dan terbebas dari nyamuk Aedes Aegypti
dan Aedes Albocpictus yang bisa menyebabkan penyakit demam berdarah tersebut,
yaitu:
- Jangan biasakan menggantung pakaian kotor di dalam rumah, karena nyamuk sangat senang bersarang pada pakaian kotor yang bergelantungan.
- Jangan lupa untuk selalu memberihkan rumah dan lingkungan setiap saat supaya tidak banyak sampah yang menjadi tempat nyamuk hidup dan berkembang.
- Lakukan 3M yaitu menutup tempat penampungan air, Menguras tempat penampungan air dan Mendaur ulang barang bekas agar bisa digunakan kembali untuk meminimalisir nyamuk DBD.
- Menanam tanaman pengusir nyamuk seperti bunga tahu kotak, zodia, bunga lavender, serai, bunga krisan, serai wangi, kayu putih, bunga tembelekan, bunga kenanga, kemangi.
- Membuat Larvirtrap yaitu sebuah wadah untuk menangkap nyamuk dengan cara sederhana dengan menggunakan botol bekas minuman, kassa, air dan pewarna gelap untuk menjebak nyamuk.
- Fogging merupakan langkah terakhir, jika memang diperlukan apabila kondisi lingkungan memang sudah dinilai parah dengan tingkat penyakit DBD mulai banyak menyerang warga.
Selain dengan cara di atas, kita
juga bisa melakukan pencegahan diserang nyamuk penyebab demam berdarah dengan selalu
menggunakan pakaian tertutup atau baju berlengan panjang dan tidak lupa untuk
selalu menggunakan lation anti nyamuk serta bila tidur sebaiknya menggunakan
kelambu anti nyamuk.
Ayoo cegah DBD supaya tidak galau :) |
Nah, semoga dengan melakukan
langkah-langkah pencegahan di atas, maka kita semua bisa terhindar dari
penyakit DBD ini. Ingatlah selalu, lebih baik
mencegah dari pada mengobati, dan sakit itu mahal!
No comments:
Post a Comment