Di zaman yang sudah semakin modern ini, di saat negeri ini sudah menginjak usianya yang ke 73 tahun setelah terlepas dari kungkungan penjajahan, nyatanya belum seluruh masyarakat Indonesia bisa merasakan arti kemerdekaan yang sesungguhnya. Masih banyak dari kita yang merasa terjajah dari berbagai faktor lain dari kehidupan ini.
Salah satunya, masih banyak
saudara-saudara kita yang belum bisa menikmati pencahayaan listrik dalam
keseharian mereka. Mereka masih menikmati malam dalam gelap bersama penerangan
minyak seadanya. Sehingga bisa dibayangkan, ketika malam bertandang, maka semua
aktivitas langsung terhenti, dan memaksa mereka menimang mimpi dalam kegelapan
lebih awal.
Ya, mereka terpaksa hidup dalam
kegelapan karena listrik masih belum mampu menjangkau mereka, listrik masih
mahal bagi mereka, listrik masih bagaikan barang mewah yang begitu sulit untuk
dinikmati oleh mereka, bahkan mungkin mereka yang hidup di pelosok-pelosok
sana, ada yang beranggapan bahwa hidup sebenarnya memang hanya sebatas lampu
bersumbu minyak saja. Sedih!
Kegelapan Itu Akhirnya Pergi Juga
Namun dari sekian banyak
masyarakat yang pernah terkungkung dalam kegelapan, sebagian dari mereka kini sudah
bisa mengembangkan senyum bahagia, karena kini mereka sudah perlahan mulai
merasakan penerangan listrik berkat bantuan dari Signify (Signify menjadi nama perusahaan baru dari Philips Lighting
terhitung sejak 16 Mei 2018) melalui
program Kampung Terang Hemat Energi (KTHE)
2017-2018 yang membawa akses pencahayaan untuk mengubah kehidupan
masyarakat yang selama ini belum tersentuh oleh keberadaan listrik.
Kini malam-malam sekitar 15.000
orang dari sekitar 20 Desa yang tersebar di Sumatra Utara, Bali Timur,
Kalimantan Tengah dan Maluku patut bersyukur karena akhirnya cahaya listrik
sudah bisa mereka rasakan. Mereka tidak lagi segulita dulu, sudah ada canda dan
tawa anak-anak yang bisa belajar dengan nyaman berkat listrik, warung-warung
kecil warga sudah bisa melayani pembali meskipun malam sudah tiba, dan banyak
perubahan yang kini dirasakan warga seiring hadirnya penerangan listrik ini.
Jadi, melalui Program Kampung
Terang Hemat Energi 2017-2018 ini, Signify memberikan kepada setiap desa
terpilih paket pencahayaan Philips LED tenaga surya yang inovatif, yang
mencakup Solar Indoor Lighting System, untuk mendukung kegiatan di dalam rumah
dan pekerjaan rumah tangga berupa Philips Lifelight yang 10 kali lebih terang
dari lampu minyak tanah, untuk penggunaan di luar rumah atau area public, dan
Solar LED Road Light System untuk menerangi jalan, jembatan atau dermaga desa.
Bapak Rami Hajjar menjelaskan bahwa Signify berupaya membantu sessama dengan memberikan akses pencahayaan untuk sesama |
Untuk itu, dalam sambutannya, Bapak Rami Hajjar selaku Country
Leader untuk operasi/bisnis Signify di Indonesia mengungkapkan bahwa "Kami
mendorong upaya-upaya untuk menyediakan akses pencahayaan bagi kelompok
masyarakat ini dengan menggunakan sistem Philips LED bertenaga surya. Kami
senang melihat bagaimana mereka sekarang dapat hidup, bekerja dan bepergian
dengan lebih aman, mencapai hasil pendidikan yang lebih baik, dan meningkatkan
kesehatan serta aktivitas ekonomi mereka."
Jadi selama program ini berjalan
dari 2017 hingga 2018, Signify mendistribusikan hampir 1.200 Philips Solar
Lighting Systems bagi sekitar 20 desa terpencil, dengan jumlah populasi
gabungan lebih dari 15.000 orang yang memperoleh manfaat dari desa-desa yang
kini lebih terang.
Sungguh saya pribadi pun turut
merasakan bagaimana kebahagiaan warga yang kini sudah bisa menikmati hadirnya
listrik dalam kehidupan mereka. Sepertinya menjadi kebahagiaan yang tak
terkata, karena akhirnya kegelapan malam kini tak lagi mengintai kehidupan
mereka, sehingga geliat aktivitas masih bisa terus dilakukan meskipun malam
datang, tak lagi terbatas pada siang yang mengandalkan cahaya dari matahari
saja.
Cayaha Untuk Kesejahteraan
Tidak bisa kita pungkiri, kehadiran
listrik yang telah menjangkau kehidupan masyarakat dengan sumber pencahayaan
yang baik sangat penting untuk meningkatkan kehidupan masyarakat, karena hal
tersebut berdampak juga pada aspek sosial dan ekonomi.
Ibu Lea menuturkan bahwa program KTHE ini memberikan peningkatan untuk kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat |
Hal ini juga yang diungkapkan
oleh Ibu Lea Kartika Indra selaku
Head of Integrated Communications Signify’s Operatios/Business in Indonesia
menjalaskan bahwa banyak manfaat yang bisa dirasakan oleh masyarakat dengan
hadirnya bantuan listrik dari program Kampung Terang Hemat Energi (KTHE) ini. Ada
3 hal mendasar yang menjadi tujuan utama dari program Kampung Terang Hemat
Energi (KTHE) ini yaitu:
- Membawa akses pencahayaan bagi penduduk yang kesulitan mengakses listrik
- Berkontribusi terhadap peningkatan kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat
- Mengubah kehidupan masyarakat menjadi lebih baik, menju masa depan yang lebih cerah
Dan tujuan ini kini mulai
dirasakan oleh masyarakat. Hal ini mulai terlihat setelah tiga bulan perusahaan
mendistribusikan lebih dari 500 Philips Solar Lighting Systems ke lima desa dan
tiga dusun di Kalimantan Tengah untuk warga sebanyak 8.000 orang, maka setiap
keluarga mampu menghemat rata-rata Rp204.000 per bulan yang sebelumnya
digunakan untuk membeli bahan bakar atau minyak tanah.
Dan ada sekitar tiga perempat
dari penduduk (76%) mengungkapkan bahwa mereka melakukan setidaknya satu
aktivitas baru di malam hari berkat penggunaan pencahayaan tenaga surya di
rumah. Selain itu, terdapat penurunan laporan masalah pernapasan (oleh 13%
penduduk) dan iritasi mata (4% dari penduduk).
Sedangkan di Maluku punya cerita
lain lagi. Apalagi di sini ternyata Signify melalui Kopernik bekerjasama juga
dengan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) untuk membantu
karena banyak desa di wilayah ini dikategorikan sebagai desa tertinggal,
sehingga TNP2K membantu Signify untuk mengidentifikasi dan memprioritaskan 10%
rumah tangga paling miskin.
Kampung Terang Hemat Energi membawa senyum bahagia bagi banyak orang |
Jadi, melalui Program Kampung
Terang Hemat Energi dimulai tahun 2015 silam ini. Maka kini Signify telah
menciptakan lebih dari 3.000 titik penerangan baru di lebih dari 30 desa di
Sumatra Utara, Sulawesi Selatan, Bali Timur, Kalimantan Tengah dan Maluku, dan
menerangi kehidupan lebih dari 30.000 orang.
Sungguh luar biasa Program
Kampung Terang Hemat Energi karena bisa memaksimalkan sumber cahaya yang
berlimpah dari matahari sebagai sumber listrik. Sehingga kini kita dapat
menjembatani kesenjangan dalam kemiskinan pencahayaan dengan solusi terbaik
untuk meningkatkan kehidupan masyarakat, tidak hanya bagi penduduk kota, tetapi
juga untuk masyarakat yang tinggal di luar jaringan listrik.
Dan bagusnya lagi, pencahayaan
Philips LED tenaga surya ini ternyata memiliki konsumsi daya yang sangat rendah
dan benar-benar fleksibel untuk dipasang di daerah terpencil tanpa akses
listrik, sehingga dengan demikian, diharapkan program sebagus ini bisa terus
berlanjut untuk menjangkau lebih banyak lagi daerah-daerah lain yang belum sama
sekali tersentuh oleh listrik.
Saya pribadi sih berharap, semoga
semakin banyak juga perusahaan lain yang tergerak hatinya untuk ikut melakukan
program seperti yang dilakukan oleh Signify ini, sehingga percepatan pemerataan
listrik untuk seluruh negeri ini bisa secepatnya tercapai, sebab jika hanya
mengandalkan pemerintah mungkin masih akan butuh waktu yang lama. Bukankah
sebuah pekerjaan akan menjadi ringan bila dikerjakan bersama-sama? Maka bari
bersama untuk memberikan cahaya untuk mereka yang masih terjebak dalam
kegelapan. Ingatlah, berbagi itu indah!
Signify Berikan Bantuan Untuk Korban Bencana Alam
Bukan hanya peduli pada masyarakat
yang belum mendapatkan akses listrik saja. Namun Signify juga sangat peduli
dengan kejadian bencana alam yang menimpa saudara-saudara kita yang terjadi
belakangan ini.
Untuk itu, Bapak Rami pun
menyampaikan rasa kedukaannya, “Berita tersebut sangat memprihatinkan. Saya –
dan seluruh keluarga besar Signify – menyampaikan simpati kepada korban dan
keluarga mereka di sana. Saya rasa semua orang turut merasakan dampak dari
bencana alam ini. Di Signify kami berkomitmen untuk menciptakan ‘Kehidupan yang
Lebih Cerah, dan Dunia yang Lebih Baik’ dan kami berupaya mendukung penanganan
dan pemulihan paska bencana dengan menyediakan akses pencahayaan bagi wilayah
yang membutuhkannya.”
Bahkan masih segar dalam ingatan
kita, beberapa bulan yang lalu bagaimana Sulawesi Tengah (Palu, Sigi dan Donggala)
dilanda bencana alam yang begitu memilukan. Bukan hanya kerugian harta dan
benda, namun banyak juga nyawa yang melayang akibat bencana dahsyat ini.
Signify menyerahkan sumbangan 5 miliar untuk membantu korban bencana alam melalui Kopernik. |
Merasa turut berduka atas bencana
tersebut, maka Signify memberikan donasi senilai Rp5 miliar yang terdiri dari
berbagai produk pencahayaan, termasuk bohlam, lampu jalan dan luminer serta
penerangan tenaga surya, untuk masyarakat di Sulawesi Tengah yang akan
diserahterimakan kepada mitra LSM kami, Kopernik.
Selain itu, ternyata para karyawan
Signify juga telah memprakarsai pengumpulan donasi berupa uang yang setelah
ditambahkan oleh perusahaan, berjumlah Rp50 juta dan baru-baru ini disampaikan
kepada UNICEF untuk membantu menolong anak-anak yang terkena dampak bencana
tersebut.
Dan pemberian bantuan seperti ini
juga sebelumnya dilakukan oleh Signify sebagai usaha untuk turut ambil bagian
dalam menyediakan akses pencahayaan di wilayah terdampak bencana di Lombok pada
bulan Oktober lalu, dimana Signify menyumbangkan 800 lentera tenaga surya
Philips untuk korban gempa bumi Lombok yang masih tinggal di tempat-tempat
pengungsian atau hunian sementara.
Sungguh saya sangat salut dengan
apa yang dilakukan oleh Signify ini karena perbuatannya benar-benar mulia.
Semoga Signify terus maju dan makin sukses sehingga bisa terus memberikan “Cahaya
Terangnya” untuk negeri ini hingga ke seluruh pelosoknya yang belum terjamah
oleh cahaya listrik. Maju terus Signify,
dan terus berkarja dan menginspirasi!
No comments:
Post a Comment