Tahun 2018 ini, Indonesia yang
kita cintai ini memasuki usia yang 73 tahun dalam meraih kemerdekaan, sesuatu
yang patut kita syukuri, karena kita bisa terbebas dari penjajahan. Ya,
penjajahan dari negara lain mungkin memang sudah lama tidak kita rasakan, namun
penjajahan oleh kemiskinan masih jelas dirasakan oleh sebagian besar dari
masyarakat kita.
Kerap kita melihat dan mendengar
di sekitar kita bahwa masih banyak masyarakat kita yang terkungkung dalam
deraan kemiskinan, sehingga tak sedikit masyarakat yang mengalami kelaparan,
anak-anak yang mengalami stunting, anak-anak yang putus sekolah, anak-anak yang
terpaksa harus bekerja padahal usianya masih begitu belia.
Bahkan menurut data dari Global
Hunger Index (GHI) pada tahun 2017 silam, bahwa ada sebanyak 19 juta penduduk
Indonesia yang mengalami kelaparan, dan sekitar 40% terjadi kelaparan di
sekolah. Lantas bagaimana murid-murid bisa konsen belajar jika perut mereka
kelaparan?
Fakta masalah pangan dan kemiskinan di Indonesia |
Bukan hanya itu saja, pertumbuhan
jumlah lansia yang tidak terurus atau terlantar di Indonesia juga memiliki
jumlah yang banyak, bahkan Kementerian Sosial mencatat populasi lansia di
Indonesia ternyata ada sebanyak 20,5 juta jiwa lansia. Dan lansia yang dalam
kondisi terlantar sebanyak 2,1 juta lansia, bahkan konon akan ada sebanyak 1,8
juta lansia lainnya yang akan berpotensi terlantar. Kondisi seperti ini
membutuhkan perhatian serius agar angka lansia terlantar bisa diminimalisir.
Melihat hal ini menunjukkan bahwa
Indonesia belum sepenuhnya merdeka, karena keadilan pangan belum menyentuh
seluruh warga Indonesia. Padahal UUD 1945 Pasal 27 Ayat 2 sudah menjelaskan
bahwa “Setiap warga negara berhak mendapatkan akses pangan yang layak” namun
kenyataannya hingga negara ini sudah merdeka selama 73 tahun, akses pangan yang
layak belum seutuhnya merata dan dirasakan oleh semua masyarakat kita, sehingga
bisa dibilang, permasalahan kelaparan yang terjadi di Indonesia memasuki skala
yang cukup serius.
Lantas siapakah yang harus
bertanggung jawab atas hal ini? tentu saja bukan saja ini menjadi tanggung
jawab pemerintah, semua komponen masyarakat diperlukan peranannya agar masalah
kemiskinan dan kelaparan ini bisa perlahan kita minimalisir keberadaannya.
Sekilas tentang Foodbank of Indonesia (FOI)
Merasa terpanggil dengan keadaan
ini, maka Foodbank of Indonesia (FOI)
hadir untuk membantu mengatasi kesenjangan pangan di masyarakat. Dimana dalam
praktiknya, FOI menjadi jembatan antara masyarakat yang berlebihan makanan
dengan masyarakat yang membutuhkan.
Hal ini dilakukan oleh FOI karena
ingin menerapkan apa yang menjadi cita-cita dari Pembukaan UUD 1945 alinea 1
dan 2 yaitu bangsa yang merdeka adalah mereka yang berdaulat atas pangannya
sendiri dan mampu mengatur untuk membentuk impian masyarakat yang adil dan
sejahtera.
Atas tujuan dan keinginan itulah,
maka pada 21 Mei 2015 Foodbank of
Indonesia (FOI) resmi didirikan oleh Bapak Hendro Utomo dan rekan-rekannya
sebagai sebuah lembaga masyarakat nirlaba di bawah naungan Yayasan Lumbung
Pangan Indonesia yang mengemban misi untuk memerangi kelaparan dan meningkatkan
gizi pada anak-anak.
Foodbank of Indonesia (FOI)
menilai bahwa sebenarnya di Indonesia ini, ada sebanyak 13 juta metrik ton
makanan terbuang setiap tahunnya. Dimana angka tersebut seharusnya dapat
memberi makan hampir 11% populasi Indonesia atau sekitar 28 juta penduduk
setiap tahunnya, dan angka ini hampir
sama dengan penduduk miskin di Indonesia.
Mobil pangan umat milik Foodbank of Indonesia (FOI) |
Untuk itu, Foodbank of Indonesia
(FOI) ingin membantu mengelola dan menyalurkan 13 juta metrik ton makanan
tersebut kepada masyarakat yang membutuhkan agar tidak terbuang percuma alias
mubazir dan sekaligus bisa membantu masyarkat miskin agar bisa mendapatkan
makanan yang bergizi di Indonesia.
Dan untuk menyukseskan hal
tersebut, maka Foodbank of Indonesia (FOI) mengandeng para donator dan berbagai
pihak, seperti: Danone, Sunpride, Papertech, JNE, Superindo, Foodcycle,
Bridestory, KPPPA, dan masih ada lagi pihak lainnya.
Namun, meski sudah ada begitu
banyak mitra yang menjadi donator ini, tetapi Foodbank of Indonesia (FOI) dengan
tangan terbuka masih menerima donator lain jika memang ada yang ingin turut
serta dalam membantu masyarakat yang membutuhkan bantuan pangan ini.
Bukankah sesuatu jika dikerjakan
bersama-sama akan terasa semakin ringan? Maka dari itu, Foodbank of Indonesia
(FOI) berharap semakin banyak pihak yang tergerak hatinya untuk ikut terlibat
dalam hal ini agar masalah kemiskinan dan ketersediaan pangan bagi masyarakat
miskin bisa menemukan jalan keluarnya.
Deklarasi Menuju Indonesia Merdeka 100%
Untuk itu, kemarin (16/08/2018), saya
mendapat kesempatan untuk menghadiri acara Deklarasi Menuju Indonesia Merdeka
100% yang bertempat di Kantor Pusat Foodbank of Indonesia (FOI) Komplek Deplu
Cipete, Jl. Abdul Majid Dalam III No. 28 Cilandak – Jakarta Selatan.
Suasana pembacaan Deklarasi Menuju Indonesia Merdeka 100% |
Foodbank of Indonesia (FOI)
sebagai lembaga kemanusiaan yang misinya membuka akses pangan, melakukan
pembacaan Deklarasi Menuju Indonesia Merdeka 100% yang diikuti oleh donatur, koordinator relawan wilayah Jabodetabek, dan juga anak-anak sekolah dasar di Kantor Pusat FOI, Jakarta Selatan.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengajak
semua elemen masyarakat untuk membuka akses pangan bagi fakir miskin, kaum
lansia, mereka yang sakit dan anak- anak terlantar. Sekaligus melalui momentum
peringatan kemerdekaan Indonesia yang ke 73 tahun ini, FOI ingin mengajak
masyarakat untuk mendukung kampanye 100% Merdeka, yaitu dengan menggugah
kesadaran masyarakat tentang keadilan pangan untuk mencapai kemerdekaan yang
hakiki.
Bapak Hendro Utomo Founder Foodbank o Indonesia (FOI) |
Dalam acara ini, Bapak Hendro Utomo selaku Founder
Foodbank of Indonesia (FOI) mengungkapkan
bahwa persoalan kelaparan di Indonesia menjadi masalah besar bangsa ini.
“Kita menyadari bahwa kelaparan, kurang gizi dan keadilan pangan adalah permasalahan besar di
negara ini. Untuk itu, kita perlu bahu membahu dalam menangani permasalahan
ini, dengan menyalurkan bantuan berupa makanan berlebih dari bapak dan ibu atau
perusahaan kepada mereka yang membutuhkan.”
Kini diusianya yang ketiga tahun ini,
FOI memiliki banyak program yang bertujuan untuk membantu masyarakat,
diantaranya sebagai berikut:
- Mentari Bangsaku merupakan program holistik yang mencakup intervensi dan gizi kepada siswa PAUD dan SD, dimana program ini dilaksanakan dalam bentuk pemberian makanan gizi seimbang disertai dengan edukasi mengenai manfaat makanan tersebut. Program ini hadir lantaran masih banyaknya anak-anak yang berangkat ke sekolah dalam keadaan lapar.
- Sayap Dari Ibu merupakan program yang berupaya untuk memenuhi kebutuhan pangan bagi balita usia 2-5 tahun yang memiliki status gizi di garis kuning dan di bawah garis merah berdasarkan kartu menuju sehat serta edukasi mengenai pangan dan gizi untuk orang tua dan relawan agar kelak anak-anak dapat memiliki sayap untuk menggapai tinggi cita-cita.
- Pos Pangan merupakan program pemberian asupan makanan untuk lansia, orang yang sakit, dan kaum dhuafa di daerah miskin perkotaan. Program ini bertujuan untuk menumbuhkan harapan hidup bagi lansia, menjembatani masyarakat yang memiliki makanan berlebih dengan yang kekurangan, serta mengajak masyarakat untuk lebih peka dan mau berbagi untuk masyarakat di sekelilingnya.
- Indonesia Ceria (Cerita Baik Kita) merupakan program kerja sama dengan berbagai pihak (Pemerintah, Dunia Usaha, Lembaga Masyarakat dan Media) untuk bersinergi membantu permasalahan pangan dan gizi yang terjadi di tengah masyarakat. Beberapa perusahaan yang terlibat dalam program ini diantaranya ada JNE Express dan Super Indo.
Program-program ini sungguh
sangat luar biasa ya menurut saya pribadi, semoga dengan adanya program seperti
perlahan kasus pangan dan masalah kemiskinan yang terjadi di tengah masyarakat bisa perlahan ditangani dengan baik.
Suasana saat acara Deklarasi Menuju Indonesia Merdeka 100% |
Untuk itu, Bapak Hendro pun
menambahkan bahwa FOI tidak hanya mendistribusikan makanan untuk penerima
manfaat yang didapatkan dari bantuan donatur-donatur. Tetapi FOI juga berupaya
untuk menumbuhkan masyarakat yang
berdaya dan mandiri
akan pangan melalui Kampanye
Menuju Indonesia Merdeka 100%, untuk mencapai kemerdekaan sejati.
Diakui oleh Bapak Hendro bahwa
“Kita belum 100% merdeka. Perjuangan belum selesai. Masih banyak anak-anak dan
lansia kelaparan di sekitar kita. Kita harus bergerak untuk mencapai
kemerdekaan 100%. Kemerdekaan yang sejati,” tuturnya.
Upaya Menuju Indonesia Merdeka 100%
Untuk mencapai kemerdekaan 100%
ini memang tidaklah mudah, namun FOI percaya semuanya tidak ada yang mustahil. Untuk
itu, FOI mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk bersama-sama ikut serta
dan berperan aktif dalam mengatasi kesenjangan pangan dengan kampanye menuju
Indonesia Merdeka 100% diharapan dapat
membuka akses pangan yang layak untuk setiap warga.
Jadi pada intinya, kampanye ini merupakan
sebuah gerakan yang mengajak masyarakat untuk turut peduli dengan orang-orang
di lingkungan sekitar kita yang mengalami masalah kemiskinan ataupun kekurangan
pangan dengan berbagi sedikit rezeki yang kita miliki untuk membantu sesama.
Anak-anak SD lagi menikmati aneka makanan dan buah dari foodtrack FOI |
Jadi melalui program ini, FOI
terus mendorong gerakan positif untuk membuka berbagai potensi akses pangan
bagi orang-orang yang membutuhkan dengan mengajak seluruh warga masyarkat untuk
ikut gerakan Indonesia Merdeka 100% yang dimulai dengan mencari orang-orang di
sekitar kita yang mungkin belum memiliki akses pada pangan yang memadai.
Dan untuk mewujudkan gerakan Kampanye Menuju
Indonesia Merdeka 100% ini maka Foodbank of Indonesia (FOI) mengajak masyarakat untuk turut melakukan hal-hal sebagai berikut:
- Membantu kesejahteraan kehidupan petani, nelayan lokal dan UKM pangan agar tetap ada kegiatan produksi makanan untuk kita.
- Memberi makan fakir miskin dan anak-anak yang telantar di sekitar kita, yang dimulai dari yang lingkungan terdekat.
- Makan dengan bijaksana, ambil makanan secukupnya dan menghabiskan makanan yang sudah diambil, jangan biarkan makanan tersisa.
- Meramaikan hastagh #Merdeka100Persen (Merdeka 100%)
- Meramaikan aksi “1000 untuk Merdeka”, yaitu aksi mengumpulkan uang 1000 rupiah dari sekeliling kita lalu kemudian memberikan kepada orang yang membutuhkan dalam wujud makanan.
Semoga dengan upaya-upaya yang digalakan
oleh FOI ini maka kita bisa perlahan mengatasi masalah pangan ini di Indonesia sehingga tujuan untuk mewujudkan Indonesia Merdeka 100% bisa segera tercapai. Aamiin…
Informasi lebih lanjut:
- Website: http://www.foodbankindonesia.org/
- Instagram: @FoodBankID
- Twitter: @FoodBankID
Mantap mas tulisannya, FOI diharapkan dapat menjadi salah satu solusi kesenjangan pangan di indonesia :)
ReplyDeleteMudah - mudahan gerakan kampanye nya terus berlangsung yah jadi insya allah mampu mengatasi masalah pangan di Indonesia
ReplyDeleteMudah-mudahan program ini terus berlangsung dan sukses menyentuh kalangan bawah ya agar kesenjangan bisa terkurangi
ReplyDeleteSemoga dengan pemenuhan gizi maka rakyat indonesia yang sudah terpenuhi kebutuhan pangan dapat lebih berdaya dan mampu memenuhi kebutuhan lainnya. semoga gerakan ini bisa mencapai banyak okasi
ReplyDeleteSemoga programnya sukses berjalan lancar. Pastinya banyak mengunjungi derah2 pedalaman kampung ya?
ReplyDeleteSehat semua juga para donatur serta karyawannya.
Semoga programnya sukses berjalan lancar. Pastinya banyak mengunjungi derah2 pedalaman kampung ya?
ReplyDeleteSehat semua juga para donatur serta karyawannya.
Keren ini prigram FOInya semoga terus berlnjut y mas dan menginspirasi semua pihak dn bs jd contoh
ReplyDeleteProgramnya sangat relevan dengan kebutuhan bangsa kita ya.. stunting salah satunya.. semoga semakin banyak orang yang tergerak untuk bisa mencari solusi permasalahan bangsa seperti FOI ini.. salut!
ReplyDeleteProgram2nya bagus yah.smoga targetnya bs tercapai
ReplyDeleteEdukasi memang mesti terus menerus ya buat masyarakat.
ReplyDeleteProgramnya bagus nih Wan
Ini nih.. Program-program kayak gini yg perlu banget dukungan. Krn klo tanpa dukungan, sekeren apapun programnya yaa.. Hanya akan jadi program..
ReplyDeletesemoga yaa indonesia bisa merdeka pangan 100%.
Keren nih programnya FOI sangat relevan dengan kondisi bangsa ini, semoga makin banyak lembaga yang terinspirasi memperbaiki negeri ini ..
ReplyDeleteNah jadi fokus sama menghabiskan makanan yang diambil, jadi miris kalau ke undangan suka melihat ngambil makanan bejibum eh ga diabisin jadinya kebuang dan mubajir, bagus programnya ngingetin banget untuk ngajarin anak menghabiskan makannya hehe..
ReplyDeleteKampanye yang memerdekakan bangsa Indonesia nih. Aku sempat dengar dari tahun kemarin tentang kampanye ini tapi baru paham setelah membaca artikel ini. Terima kasih atas infonya kak*
ReplyDeleteprogram bagus ini, moga generasi kita meang generasi merdeka, termasuk soal makanan. kita kan negara kaya masa kelaparan yaaah atau kurang gizi
ReplyDeleteProgram2.seperti ini hendaknya didukung penuh oleh semua pihak agar terus lestari sehingga melias yang dapat merasakan manfaatnya
ReplyDelete