Kepergian seseorang yang begitu kita sayangi rasanya seperti separuh jiwa kita ikut hilang. Seorang sahabat yang sudah begitu karib, bahkan sudah saya anggap layaknya saudara kandung, dengan tiba-tiba pamit lebih awal, meninggalkan saya dengan begitu cepat, tanpa firasat apa-apa, tanpa mengucap kata perpisahan, dan dia pergi untuk selama-lamanya.
Dan menuliskan kisah ini kembali,
membuat saya harus berkali-kali menghapus air mata yang jatuh, meski sudah
bertahun-tahun silam kepergiannya, namun terlalu banyak kenangan indah yang
terlampau manis untuk dilupakan, dan dialah sahabat terbaik yang sejauh ini
saya miliki.
Janganlah tanya bagaimana
sedihnya saya, rasa kehilangan yang saya rasakan tak mampu saya tuliskan dengan
kata-kata, seketika ada kehampaan yang tak bisa saya mengerti, bagaimana
mungkin tawa dan canda yang kerap kami tuai bersamanya tiba-tiba raib begitu
saja, dan masih banyak mimpi yang kami lukis dan ingin kami raih bersama, semua
seketika sirna begitu saja, dunia saya mendadak gelap dan kehilangan cahayanya.
Ya takdir tak ada yang tahu,
seperti apa dan bagaimana cara seseorang meninggalkan dunia ini pun adalah
misteri. Begitu jua dengan cara kepergian Bayu sahabat saya, kecelakaan motor saat
menghindari pemotor lain yang lawan arah, motor Bayu justru ditabrak oleh
sebuah mobil dari belakang.
Rupanya benturan di kepalanya
yang mengakibatkan kehilangan banyak darah membuatnya tak kuat bertahan hidup, dan
katanya stok darah yang cocok untuk golongan darahnya di rumah sakit yang
menanganinya ternyata kurang, sedangkan mencari donor darah di tengah malam itu
tidaklah mudah, sehingga sahabat saya menyerah dan berpulang malam itu juga.
Andai waktu bisa diputar, andai
saat itu saya ada di dekatnya, tentu saja saya rela untuk memberikan darah saya
untuknya, saya tak peduli rasa takut dan sakitnya saya jika harus disuntik,
saya tak peduli berapapun darah saya yang diambil asalkan dia bisa selamat akan
saya berikan. Saya ikhlas mendonorkan darah saya asal dia bisa tetap hidup.
Rasanya sungguh sangat-sangat
sakit ketika kita tak bisa berbuat apa-apa untuk menolong orang yang kita
sayangi. Dan rasa sesal itu kerap hadir terlebih ketika rindu padanya
bertandang. Dan saya tak mau orang lain merasakan apa yang saya rasakan,
kehilangan yang sedemikian hebat menimpa hidup siapapun, maka sejak saat itu
saya bertekad ingin selalu mendonorkan darah saya untuk membantu siapapun yang
membutuhkannya.
Pengalaman Pertama Saya Donor Darah
Namun nyali saya rupanya tidak
terlalu teguh, jarum suntik dan sederet peralatan medis kerap membuat saya
takut, alhasil keinginan saya untuk mendonorkan darah tak pernah terlaksana,
sampai akhirnya pada tanggal 4 Mei 2018 kemarin, saya bertekad untuk
memberanikan diri melakukan donor darah mumpung di depan mata saya lagi ada
aksi donor darah dalam rangaikan kerjasama BCA dengan PMI di gedung Menara BCA.
Suasana peserta donor darah |
Jujur, saya merasakan rasa takut
dan cemas yang teramat gadang, namun sekelebat bayangan wajah sahabat saya Bayu
seolah menyemangati saya untuk melawan rasa takut itu, saya sengaja tidak
langsung mengisi formulir untuk mendaftar karena saya masih diteror rasa takut
yang belum juga kunjung enyah.
Saya mencoba duduk dengan tenang
sambil mengumpulkan keberanian, dan kebetulan ada sahabat Blogger (namanya Mba
Lidya) yang menyemangati saya untuk ikut donor darah, Mba Lidya juga ternyata baru
pertama juga melakukan donor darah, makanya saya jadi sedikit berani untuk ikut
mendaftar dengan mengisi formulir yang sudah disediakan oleh panitia.
Namun ternyata untuk bisa menjadi pendonor itu ada beberapa
persyaratan yang harus dipenuhi seperti:
- Harus berusia minimal 17 tahun,
- Memiliki berat badan minimal 45 kg,
- Temperatur tubuh 36,6 – 37,5 derajat Celcius,
- Tekanan darah baik yaitu sistole = 110-160 mmHg, diastole = 70-100 mmHg,
- Denyut nadi teratur yaitu sekitar 50-100 kali/menit,
- Hemoglobin perempuan minimal 12 gram, sedangkan untuk laki-laki minimal 12,5 gram,
- Sehat dan tidak mempunyai penyakit tertentu (diabetes, kanker, jantung, paru-paru, tekanan darah tinggi, sifilis, HIV/AIDS, flu, hepatitis B dan/atau C, dan lain-lain),
- Tidak mengonsumsi obat-obatan tertentu dan pastinya tidak pernah menjadi pecandu narkoba atau minuman keras,
- Melakukan jarak donor darah sekurang-kurangnya dalam rentang 3 bulan dari waktu donor sebelumnya.
Jadi sebagai calon pendonor ternyata ada beberapa tahapan yang harus
saya lakukan supaya bisa mengikuti prosesi donor darah ini. Pertama-tama saya
harus mengisi formulir dengan mengisi
data diri secara lengkap dan menjawab beberapa pertanyaan terkait riwayat
kesehatan yang saya alami. Dan formulir tersebut harus saya tandatangani
sebelum dikembalikan ke panitia. Oh iya, bagi yang sering donor darah biasanya
punya kartu donor darah maka jangan lupa dilampirkan pada formulir
pendaftarannya supaya tercatat sudah berapa banyak melakukan donor darah.
Pengecekan tekanan darah sebelum prosesi donor darah |
Selanjutnya saya melakukan pengecekan
kondisi berat badan, HB, dan golongan darah, dimana data-data ini
diperlukan untuk pengecekan selanjutnya dan pelabelan saat donor darah
nantinya. Kemudian saya menuju ke meja dokter pemeriksaan yang akan mengecek kondisi tekanan darah saya untuk
memastikan apakah saya layak untuk mendonorkan darah saya atau tidak. Dan
Alhamdulillah ternyata tekanan darah saya normal. Selain itu, Dokter juga
menanyakan beberapa hal terkait riwayat sakit saya, dan semua tidak bermasalah,
semua aman.
Setelah itu, saya pun melakukan prosesi
donor darah, jujur saya sangat deg-degan sekali saat merebahkan diri di
atas salah tempat tidur yang disedikan, namun petugas yang menangani saya cukup
bijak hingga bisa membuat saya tenang saat prosesi pengambilan darahnya. Dan
ketakutan saya akan sakitnya jarum suntik ketika proses pengambilan darah
ternyata tidak begitu terasa, karena saat proses penusukan jarum suntik ataupun
pelepasan jarum suntiknya maka saya diminta untuk menarik nafas dalam-dalam dan
melepaskan perlahan, jadi fokus saya teralihkan sehingga rasa sakit tidak
terlalu terasa.
Dan untuk darah saya yang diambil
ternyata sekitar 350 cc yang ditempatkan pada kantong darah yang sudah diberi
label barcode sesuai data diri saya. Selain itu, darah saya juga disimpan pada
4 tabung untuk dilakukan screening test untuk mengetahui apakah terjangkit
penyakit yang berbahaya atau tidak. Dan jika diketahui dari hasil screening
test tersebut ada masalah, maka darah yang diambil tersebut akan dihancurkan
dan tidak akan didonorkan kepada orang lain.
Jadi bisa saya bilang, bahwa ternyata
rangkaian donor darah seperti yang saya ceritakan di atas tidaklah sesulit dan
seseram yang saya takutkan selama ini, dan saya tidak merasakan sakit yang
serius saat prosesi donor darah berlangsung. Alhamdulillah semua proses donor darah yang
saya lakukan ini berjalan cukup mudah dan lancar-lancar saja.
Persiapan sebelum dan sesudah donor darah
Konon katanya seusai mendonorkan darah
banyak orang yang merasa lelah dan pusing atau bahkan pingsan seteleh
mendonorkan darahnya. Tentu hal itu juga yang menjadi ketakutan saya selama ini
untuk mendonorkan darah. Dan Alhamdulilah kemarin saya tidak meraskan semua hal
itu.
Dokter Endang dari PMI menceritakan tentang apa persiapan yang dilakukan sebelum donor darah |
Namun supaya hal-hal tersebut tidak
terjadi, menurut Dokter Endang Pratiwi (Kabid Pengadaan Darah UTD Provinsi DKI
Jakarta) yang sempat saya tanya di lokasi kegiatan donor darah ini, ternyata
ada beberapa hal yang harus kita persiapkan sebelum melakukan donor darah,
misalnya:
- Harus tidur yang cukup agar tubuh segar bugar dan tekanan darah tetap normal.
- Jangan melakukan olahraga atau aktivitas fisik yang berlebihan sehingga tubuh kelelahan.
- Harus makan yang cukup karena tidak boleh melakukan donor darah dalam keadaan perut yang kosong. Dan makanan ini penting banget untuk menjaga kadar gula darah agar tetap stabil.
- Harus minum air putih yang cukup atau lebih banyak dari biasanya untuk menghindari pengentalan darah dan dehidrasi.
- Gunakan pakaian yang nyaman dan sebaiknya yang lengan pendek atau yang mudah digulung agar lebih mudah menjangkau pembuluh vena untuk pemasangan alat donornya.
- Tetap rileks dan santai (bisa sambil mendengarkan musik atau membaca buku) supaya tidak jenuh menunggu giliran donor darah.
Dan seusai melakukan donor darah jangan langsung pergi jauh-jauh dari
lokasi donor darah, usahakan duduk santai sejenak, dan jika bekas suntikan
jarum mulai berdarah, tekan bagian tersebut dan angkat lengan lurus ke atas
selama sekitar 5-10 menit atau sampai perdarahan berhenti.
Selain itu, usahakan minum yang banyak dan mengkonsumsi makanan yang
mengandung banyak zat besi (daging merah, ikan, kacang-kacangan, bayam,
brokoli, kale, sawi hijau, dll), vitamin B2 ( telur, susu, sayuran hijau, dll),
vitamin B6 (ikan, daging merah, telur, bayam, kentang, pisang, kacang-kacangan,
dan biji-bijian) hal ini untuk menjaga kadar gula darah agar tidak turun
drastis dan meminimalkan risiko pingsan setelah mendonorkan darah.
Manfaat donor darah
Tidak bisa kita pungkiri,
kegiatan mendonorkan darah tidak hanya bermanfaat untuk menolong nyawa orang
lain yang membutuhkan darah kita karena kecelakaan, operasi, kanker, anemia,
dan lain sebagainya. Tetapi dengan mendonorkan darah kita pun turut mendapatkan
manfaat yang besar bagi diri kita sendiri.
Untuk itu, CSR BCA melalui Bakti
BCA selalu rutin mengajak karyawannya dan masyarakat untuk melakukan donor
darah secara teratur untuk membantu PMI memenuhi stok darah, dan kegiatan ini
sudah menjadi agenda rutin yang kini sudah mencapai 102 kalinya digelar.
Manfaat donor darah itu bukan hanya menolong nyawa orang lain tapi juga ada manfaat bagi sang pendonornya |
Jadi dengan mendonorkan darah maka
bisa meningkatkan zat besi dalam darah dan juga mengurangi kemungkinan menderita
penyakit jantung. Selain itu, donor darah bisa membakar kalori dalam tubuh, menurunkan
risiko terjadinya kanker, mengurangi kadar kolesterol dalam tubuh, bahkan membantu
merangsang produksi sel-sel darah baru.
Selain itu, dengan melakukan
donor darah yang rutin maka sekaligus kita melakukan check-up kesehatan gratis
seperti pengecekan suhu tubuh, tekanan darah, nadi, dan kadar hemoglobin.
Bahkan setelah donor darah selesai dilakukan, darah kita akan dikirim ke
laboratorium untuk menjalani serangkaian tes yang berbeda untuk melihat apakah ada
suatu penyakit tertentu atau tidak. jika hasilnya negatif dari segala jenis
penyakit, maka darah kita akan disumbangkan untuk mereka yang membutuhkan. Namun
jika tidak, maka kita akan diberitahu apa yang sebenarnya sedang terjadi dengan
kita.
“If you donate money, you give food!
But if you donate blood, you give life!”
Dan menurut dokter Endang bahwa kegiatan
donor darah yang dilakukan kali ini akan menghasilkan sekitar 300 kantong darah,
dimana hasil donor ini nantinya akan dijadikan sebagai stok darah untuk bulan Ramadhan
nanti, sebab biasanya di bulan puasa stok darah akan mengalami penurunan
sedangkan permintaan darah tetap ada setiap saat.
Dokter Endang juga menuturkan bahwa
urutan golongan darah yang terbanyak itu adalah O, B, A dan AB. Namun saat ini
di DKI Jakarta justru stok darah golongan darah A dan O itu persentase sedang
mengalami penurunan, hal ini biasanya disebabkan oleh banyak faktor, salah
satunya karena banyaknya permintaan darah untuk golongan darah tersebut.
Melihat fakta ini, maka mari kita melakukan donor darah secara rtuin agar persediaan stok darah selalu ada. Untuk teman-teman yang ingin melakukan donor darah maka bisa langsung mendatangi kantor-kantor PMI terdekat.
Tetesan darah kita sangat berarti bagi mereka yang membutuhkan |
Dan tidak usah takut untuk mendonorkan darah, sebab setelah saya melalui proses demi
proses donor darah perdana saya ini ternyata tidak ribet, maka saya yakin bahwa saya tidak akan
takut untuk mendonorkan darah saya lag. Dan saya berharap, semoga siapapun di
luar sana juga tidak lagi takut untuk mendonorkan darahnya, sebab dengan
mendonorkan darah kita, mungkin bisa menyelamatkan nyawa orang lain.
Dan saya berdoa semoga tidak ada
lagi air mata yang pecah dari bendungan air mata manapun karena kehilangan
orang yang dicintainya lantaran kekurangan stok darah di rumah sakit. Mari
sedikit saja kita berbagi tetesan darah kita, itu sangat berarti bagi saudara
kita yang membutuhkan.
“Donating blood takes just a few minutes of your time,
To give a lifetime of minutes to someone else.”
Saya belum pernah donor darah. Alasan utamanya karena berat badan nggak cukup,alias kurus hehehe. Padahal kata temen, biar temukan donor darah aja. Tapi yah gimana, 😁
ReplyDeleteaku juga suka donor darah. selain bermanfaat buat diri sendiri juga bisa bermanfaat buat orang banyak
ReplyDeleteAku blm pernah donor darah. Alasanya krna ada faktor yg tdk layak sbg pendonor (baca: berat badan) . Tapi next, pengen banget donor krn dgn begitu bisa membantu banyak orang..
ReplyDeleteSaya belum pernah donor darah. Pernah ada teman sakit dan butuh tambah darah saya sudah siap mau mendonorkan. Eh ternyata golongan darah kami beda. Akhirnya batal deh dan sampai sekarang belum ada kesempatan untuk donor darah...
ReplyDeleteBaca pengalaman ini jadi nambah wawasan saya. Trims ya..n
Aku baru sekali mendonorkan darah. Kalo bisa rutin sebenarnya malah bagus karena produksi darah menjadi baru..
ReplyDeleteSaya belum pernah donor darah mas, hehehehe..
ReplyDeleteBuat orang lain mungkin gak menakutkan. Tapi buat aku mah menakutkan. Soalnya bukan karena jarum suntik atau apa. Tetapi karena aku selalu pengen donor darah, tapi gak pernah lolos pas dicek. Katanya darahku gak masuk kriteria. Aku anemia, kakak. Huhhuhu... *Malah curcol*
ReplyDeleteSaya belum pernah nih donor darah, kalau dulu karena berat badannya kurang sekarang mah karena suka kurang darah hehe..
ReplyDeleteDulu AQ suka ikut donor darah ..bagus jg buat kondisi badan jika rutin donor 3 bln sekali
ReplyDeleteAkh aku udah beberapa kali donor darah. Kegiatan asyik ini buat berbagi dan kita sehat lho. Pun aku belum rutin nih setahun kan bisa 3x
ReplyDeleteSaya ndknpernah donor darah. Ada rasa takut. Baca postingan ini jadi tahu klo ternyata donor darah itu bermanfaat untuk meningkatkan zat besi dalam darah dan juga mengurangi kemungkinan menderita penyakit jantung
ReplyDeleteKalau aku sebenarnya pengen sih donor darah. Tapi karena punya darah rendah jadi kayaknya gak memungkinkan deh. Nanti bisa drop
ReplyDelete