Pada tahun 2012 di Indonesia terdapat 417.819 kasus positif malaria dan
menurun hampir setengahnya pada tahun 2017 menjadi 2611.271 kasus.
Hal ini menunjukan bahwa
Indonesia mengalami kemajuan dalam pemberantasan malaria, terlihat bahwa pada
tahun 2017 sebanyak 188,3 (72%) tinggal di daerah bebas penularan malaria,
sedangkan sisanya sebanyak 63 juta orang masih tinggal di daerah risiko tinggi
dan sedang. Meski angka malaria terlihat menurun namun kita tetap harus waspada
karena malaria ini merupakan salah satu penyakit yang bisa menyebabkan
kematian.
Mengingat begitu bahayanya
penyakit yang disebabkan oleh Malaria ini, maka World Health Assembly (WHA)
sudah menetapkan bahwa setiap tanggal 25 April sebagai Hari Malaria Sedunia
yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan komitmen keseluruhan komponen bangsa
untuk berantas malaria.
Dan menyambut peringatan Hari Malaria
Sedunia yang jatuh setiap tanggal 25 April tahun ini, maka kemarin pada tanggal
24 April 2018, saya berkesempatan hadir dalam acara bincang-bincang santai bertema
“Bebas Malaria, Prestasi Bangsa” yang
bertempat di Gedung Kementerian Kesehatan yang terletak di Jl. HR. Rasuna Said
Blok X5 Kav 4-9 Kuningan, Jakarta Selatan,
Bincang santai terkait malaria - Moderator (Kiri) & dr. Elizabeth (Kanan) |
Dalam acara ini tampak hadir Dr. Elizabeth
Jane Soepardi, MPH., Dsc. selaku Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik. Dan melalui momentum ini Dr. Elizabeth menuturkan secara jelas apa
dan bagaimana upaya pemerintah dalam mencegah meningkatnya angka penyakit
malaria ini.
Apa itu Malaria? Dan seperti apa gejala malaria?
Mungkin pertanyaan itu masih
banyak yang menanyakannya, dan perlu kita tahu bahwa Malaria itu adalah
penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasite Plasmodium yang hidup dan
berkembang baik dalm sel darah mrah manusia yang ditularkan oleh nyamuk
Anopheles betina. Dimana penyakit malaria ini bisaa menghinggapi siapa saja
tanpa kenal jenis kelamin dan umur, semua bisa terserang oleh malaria.
Jadi malaria ini ditularkan
melalui gigitan nyamuk anopheles betina yang mengandung parasite malaria kepada
orang sehat, dan nyamuk anopheles ini biasanya mengingit orang mulai jam 6 sore
sampai jam 6 pagi. Dan biasanya penyakit malaria ini menyerang orang-orang yang
tinggal atau berkunjung di daerah endemis malaria.
Dimana tempat perindukan atau
berkembang biak nyamuk penular malaria biasanya di tempat genangan air yang
bersentuhan dengan tanah dan tidak mengalir, termasuk bekas pijakan kaki hewan
atau kendaraan, rawa, sawah, logoon, tampak yang tidak digunakan lagi, lekukan
tepi sungai, bekas galian tambang, dan lain-lain.
Dan Malaria ini ternyata ada
beberapa jenis loh, bukan hanya Malaria Tropika saja. Berikut ini adalah
jenis-jenis malaria, adalah sebagai berikut:
- Malaria Tropika biasanya disebabkan oleh plasmodium falciparum dengan gejala demam yang timbul terus menerus setiap hari. Jenis malaria ini bisa menjadi malaria berat yang menyebabkan kematian.
- Malaria Tertiana ini disebakan oleh plasmodium vivax dengan gejala demam yang timbul (berulang) setiap 3 hari.
- Malaria Ovale biasanya disebabkan oleh plasmodium ovale.
- Malaria Kuartana disebabkan oleh plasmodium malariae dengan gejala demam yang timbul (berulang) setiap 4 hari.
- Malaria Knowlesi disebabkan oleh Plasmodium knowlesi.
Dan secara umum, biasanya gejala malaria meliputi: Demam, menggigil berkeringat dan dapat
disertai sakit kepala, mual, muntah, diare dan nyeri otot atau pegal-pegal. Jadi
jika sudah merasakan gejala ini, maka sebaiknya kita cepat-cepat untuk
memeriksakan diri ke dokter. Dan Jika kita diserang malaria maka akan berdampak
pada kesehatan kita seperti:
- Daya tahan tubuh menurun,
- Semangat kerja menurun,
- Mnyebabkan gangguan pertumbuhan otak anak,
- Keguguran pada Ibu hamil
- Bayi lahir prematur, berat bayi lahir rendah
- Kehilangan kesadaran
- Hilang ingatan
- Nafas cepat, pingsan hingga bisa menyebabkan koma
- Meninggal dunia
Cara paling aman mencegah Malaria
Mengingat malaria ini bisa merenggut nyawa, maka kita sangat perlu
melakukan pencegahan terhadap malaria ini, namun untuk mencegah malaria kita
harus melakukan cara-cara yang aman dengan memperhatikan langkah-langkah
sebagai berikut:
- Membersihkan lingkungan agar tidak menjadi sarang nyamuk dengan cara menggerakan masyarakat untuk selalu membersihkan lingkungan, melancarkan saluran air agar tidak tergenang, mengeringkan iar yang tergenang, dan membersihkan lumut pada mata air dan danau.
- Melakukukan pengurangan nyamuk yang banyak dengan cara menebarkan ikan enebar jentik (ikan kepala timah, nila merah, gupi, mujair dll) di lagun, kolam, kali, dan air tergenang lainnya. Selain itu, kita juga bisa menebarkan racun jentik dan menanamkan tanaman pengusir nyamuk (kecombrang, zodiac, tahi ayam, lavender, sereh).
- Dan untuk menghindari gigitan nyamuk maka kita bisa melakukan dengan tidur menggunakan kelambu, memakai obat anti nyamuk, memasang kawat kasa pada lobang angin atau ventiilasi rumah, memakai obat anti nyamuk oles, apabila keluar malam hari menggunakan baju lengan panjang dan celana panjang, sarung dll.
Jadi sudah sangat jelas ya, bahwa cara pencegahan malaria ini bisa
kita mulai dari diri kita sendiri dan keluarga dengan melakukan secara rutin
cara pencegahan di atas agar terhidar dari penyakit malaria ini karena memang
lebih baik mencegah dari pada mengobati.
Cara pencegahan dan pengobatan saat kita traveling ke Daerah Endemis Malaria
Cara pencegahan malaria |
Daerah endemis malaria adalah daerah yang terdapat
penularan malaria atau daerah yang selalu ditemuukan kasus malaria, dan salah
satu daerah endemis malaria itu adalah Indonesia bagian timur. Padahal di sana
pesona alamnya sangat bagus yang mengundang wisatawan untuk berkunjung ke sana,
namun di sana juga kita bisa terserang malaria ini.
Untuk itu, bagi kita yang senang traveling dan ingin ke
Indonesia bagian timur atau daerah endemis malaria maka harus minum obat doksisiklin
1x1 kapsul perhari. Dan sangat penting, mulai 2 hari sebelum berangkat ke
daerah endemis malaria, selama di daerah endemis bahkan sampai 4 minggu setelah
keluar dai lokasi tersebut pun kita tetap harus minum doksisiklin ini.
Dan kemarin itu Dr. Elizabeth memberikan pesan untuk kita
semua yang senang jalan-jalan atau traveling terutama ingin berkunjung ke daerah
endemis malaria dengan ABC yaitu:
- [A] yaitu Awas dan Perhatikan, dimana kita dituntut untuk lebih jeli mengawasi dan memperhatikan faktor risiko, cara penularan, cara pencegahan, masa inkubasi, gejala dan tanda dari malaria.
- [B] yaitu Biasakan untuk menghindari gigitan nyamuk selam di daerah endemis dengan menggunakan kelambu saat tidur, tidak keluar malam, namun jika terpaksa harus keluar malam maka gunakan baju panjang dan terang, dan jangan lupa untuk selalu menggunakan lation anti nyamuk, tanam tanaman pengusir nyamuk.
- [C] yaitu Cek darah segera ke tenaga kesehatan jika ada gejala demam selama di daerah endemis bakan setelah sampai 1 bulan setelah dari daerah endemis dengan menyampaikan riwayat perjalanan kita selama di daerah endemis kepada petugas kesehatan supaya bisa ditangani lebih jelas.
Dan untuk pemerikasaan dan pengobatan malaria ini ada beberapa
cara yang diawali dengan pemeriksaan
laboratorium (mikroskopis) ataupun RDT (rapid diagnostic test) di sarana
pelayanan kesehatan masyarakat, lalu menggunakan Obat Anti Malaria (OAM) secara Gratis yaitu ACT (Artemisinin based
combination therapy) jenisnya adalah dihidroartemisinin dan piperakunin
ditambahkan dengan piperakuin yang ditambah dengan pengobatan radikal primakuin
sesuai dengan pedoman tatalaksana malaria.
Dan untuk terus menekan angka
penyakit malaria, maka pemerintah terus melakukan berbagai upaya salah satunya eliminasi malaria, yaitu sebuah upaya
menghentikan penularan malaria setempat dalam satu wilayah geografis tertentu.
Hal ini bukan berarti tidak ada kasus malaria impor serta sudah tidak ada vector
malaria di wilayah tersebut sehingga tetap dibutuhkan kegiatan kewaspadaan
untuk mencegah penularan kembali. Pemerintah sendiri menargetkan program
eliminasi malaria ini hingga pada tahun 2030 mendatang.
Perlu kita ingat, bahwa mengeliminasi
malaria ini bukan hanya menjadi “pekerjaan rumah” bagi pemerintah namun semua komponen
masyarakat mempunyai peranan penting dalam menekan angka malaria ini, untuk itu
bisa kita mulai dari diri dan rumah kita sendiri dengan selalu menjaga
kebersihan rumah dan lingkungan kita.
Selamat Hari Malaria Sedunia
“Ready to Beat Malaria”
Bebas dari malaria untuk meraih prestasi bangsa.
Malaria ini berbahaya banget yaa, ada temanku terserang penyakit ini. Ia terserang malaria saat ikut suaminya merantau ke Papua, yang paling menyedihkan, bayinya meninggal sesaat setelah lahir :(
ReplyDeleteMakanya orang bijak berkata bahwa mencegah itu lebih baik daripada mengobati. Oya, untuk tips mencegah malaria saat traveling, saya baru tahu loh mas. Bermanfaat banget. Terima kasih buat infonya.
ReplyDeleteHarus banget nih jaga kebersihan dan tentunya juga jaga agar perut nggak kosong yah. Biar kalau ada apa-apa penyakit nggak gampang masuk.
ReplyDeleteBenar kata leluhur, dibanding singa, biaya dan gajah sekali pun, tetap nyamuk yang paling berbahaya. Dulu saat anak2 kisah ini hanya dongeng semata. Sekarang benar2 terbukti nyamuk bisa membunuh manusia ribuan sekaligus... Ih serem.
ReplyDeletedari beberapa traveler yang ceritanya saya baca memang penyakit ini sering menimpa mereka ya mas]
ReplyDeletepakai rumus ABC memang salah satu langkah tepat untuk menangkal penyakit ini
Serem banget ya kalau ngomongin Malaria, Papa saya pernah tinggal di Irian temannya itu ada yang meninggal karena malaria ini.
ReplyDeleteWah bisa sampe meninggal ya mba @Kurnia Amelia akibat malaria ini. Berarti emang kebersihan gak bisa dianggap sepele ya ini.
ReplyDeleteSemoga Indonesia bisa bebas malaria ya. Cuma yang emang kudu dimulai dr ligkungan sih. Dgn cara menjaga lingkungan. SUka sedih liat sungai2 deket rumah dipakai buang sampah. Jd kyknya mental/ mindset masyarakat jg perlu dibina/ diperbaiki dulu :(
ReplyDeleteYaa ampun itu nama jenis Malaria koq bagus-bagus gitu yaa, tapi penyakit ini sama sekali nggak bagus. Malaria bisa di cegah dengan cara yang simpel ya, semoga angkanya terus menurun
ReplyDeletePenting sekali menjaga agar inang perantaranya yakni nyamuk tidak berkeliaran di lingkungan
ReplyDeleteTernyata Malaria bisa mengaruhi bayi dalam kandungan ya.., mau penyakit apapun pencegahan tetap lingkungan bersih...,nyamuk dan lalat senang di tempat kotor..
ReplyDeleteMencegah lebih baik dari mengobati .
Nama nyamuk aja keren - keren yah, hehhe. Semoga kita semua terhindar dari segala macam penyakit, aamiin
ReplyDeleteini dari aku SD udah diajarin nih kak di pelajaran IPA. dan masih kepake banget sampe sekarang. baca artikelmu aku jadi flash back lagi deh
ReplyDeleteMakin mantap karena melakukan sistem eliminasi malaria. semoga berjalan terus sehingga dapat memutuskan rantai penderita malaria
ReplyDeleteMalaria sangat menakutkan ya mas, jadi kepikiran nih kalau mau trip ke Kalimantan
ReplyDelete