Sehat adalah impian semua orang,
saya percaya itu. Namun kini kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker
yang cukup menakutkan bagi seorang wanita, bahkan kanker ini juga bisa dialami
oleh pria loh, namun sejauh ini kanker payudara masih didominasi oleh kaum
wanita.
Biasanya kanker payudara bisa kita
curigai jika merasakan adanya benjolan
di payudara, warna kulit payudara
mengalami perubahan menjadi kemerahan, atau bila merasakan ada perubahan pada bagian puting disertai rasa nyeri,
bahkan bisa juga disertai benjolan pada
ketiak. Maka kita harus sudah langsung waspada dan segera memeriksakan diri
ke dokter.
Sebab konon katanya, kanker
payudara telah menjadi penyebab utama dari kematian para wanita di Indonesia.
Berdasarkan data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2008 silam,
angka ini meningkat sebanyak 36 kasus baru (dari setiap 100.000 wanita) per
tahun, bahkan angka ini diprediksi akan
meningkat tujuh kali lipat pada tahun 2030.
Melihat hal ini, tentu saja kita
semua harus sangat peduli pada kanker payudara ini, masih banyak masyarakat
kita yang belum terlalu sadar akan hal ini, padahal ini ancaman paling serius
yang bisa merenggut nyawa manusia.
Merasa terpanggil dengan fakta
ini, maka Royal Philips sebagai perusahaan
yang berfokus pada kesehatan dan kesejahteraan hidup orang banyak
menyelenggarakan forum diskusi dengan tema “Lakukan
SADANIS, Selamatkan Diri Sejak Dini” yang berlangsung jumat siang
27-Oktober-2017 yang lalu.
Acara ini terselenggara dalam
rangka Bulan Kesadaran Kanker Payudara Sedunia yang diperingati setiap Bulan
Oktober. Bertempat di Conclave Coworking Space yang berada di Jalan Wijaya 1
No. 5C, Jakarta Selatan, Forum diskusi dengan acara bincang-bincang santai ini dihadiri
oleh: DR. dr.
Samuel J. Haryono, SpB (K), spesialis bedah onkologi. dr. Niken
Wastu Palupi, MKM, Kasudit Penyakit Kanker & Kelainan Darah, Direktorat
P2PTM, Kemenkes RI,
Ibu Linda
Gumelar, Ketua Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI). dan Bapak Suryo
Suwignjo, Presiden Direktur Philips Indonesia.
Narasumber: (Ki-Kan): MC - Bpk Suryo - Ibu Linda - Dr. Niken - Dr. Samuel |
Tema “Lakukan SADANIS, Selamatkan Diri Sejak Dini” ini sengaja diangkat
untuk mengajak masyarakat lebih sadar akan kanker payudara, karena tidak bisa
kita pungkiri kini kanker payudara menjadi permasalahan serius bagi masyarakat
dan Negara karena tingginya beban biaya kesehatan di Indonesia. Untuk itu,
kesadaan masyarakat untuk melakukan pencegahan sedini mungkin terus digalakan,
sebab sejatinya, kanker payudara dapat dicegah dengan deteksi sedini mungkin.
Pentingnya deteksi dini menjadi
pesan utama yang lagi-lagi ingin disampaikan dalam hal ini. Pasalnya, masih banyak
orang yang belum menyadari pentingnya deteksi dini untuk meningkatkan kualitas
juga peluang hidup bagi mereka yang berisiko terkena kanker payudara.
Ada dua cara deteksi dini yang
paling sederhana dan mudah dilakukan, yaitu Pemeriksaan Payudara Sendiri (Sadari) dan Pemeriksaan Payudara Klinis
(Sadanis). Dua hal yang sangat mudah, namun kerap diabaikan oleh masyarkat
kita, padahal melakukan Sadari dan Sadanis secara berlaka dan secepat mungkin
akan membuat kita bisa terhindar dari kanker payudara yang lebih fatal.
Bahkan seperti yang dituturkan
oleh dr. Niken kesadaran masyarakat
masih kurang akan bahayanya kanker payudara ini. Banyak masyarakat yang masih
berpikir jika mengetahui penyakitnya sejak dini malah justru takut dan membuatnya
semakin stress. Padahal itu salah, sebab jika semakin cepat kita tahu suatu
penyakit maka semakin cepat juga kita bisa bisa mencari jalan keluar dan
pencegahannya.
Makanya dr. Niken merasa bahwa masyarakat kita ini sangat perlu diedukasi secara
terus menerus. Untuk itu, kepedulian semua komponen untuk saling bekerjasama
dalam memberikan edukasi yang rutin diharapkan dapat dilakukan oleh yayasan,
pemerintah, pihak swasta, dll. Padahal menurut dr. Niken untuk melakukan SADARI
kita hanya memerlukan waktu sekitar 7-10 menit setiap bulan. Sedangkan untuk
melakukan SADANIS bisa kita lakukan secara gratis di puskesmas, dimana
sebaiknya dilakukan minimal satu kali selama setahun.
“Kanker payudara bisa dideteksi
sejak dini. Pemeriksaan klinis oleh dokter dapat mendeteksi sampai 85% kanker
payudara. Mamografi dapat mendeteksi sampai 90% kanker payudara. BIOPSI dapat
mendeteksi sampai 91% kanker payudara. Kombinasi ketiganya dapat mendeteksi
kanker payudara hingga 99,5%.’’ Tambah dr. Niken.
Bahkan dr. Niken menjelaskan bahwa cara untuk mencegah dan mengendalikan
Kanker itu bisa dilakukan dengan beberapa cara berikut ini:
- Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pencegahan dan faktor resiko kanker
- Kita harus galakan perilaku hidup sehat dan CERDIK
- Jauhi asap rokok
- Melakukan diet seimbang
- Banyak melakukan aktifitas fisik
- Lakukan Imunisasi Human Papiloma Virus (HPV)
Dan menurut dr. Samuel, sejauh ini yang menjadi alasan orang-orang malas
melakukan pemeriksaan kanker payudaranya karena benjolan yang pada payudara
tidak terasa sakit, dan penderitanya kebanyakan sudah menopause. Selain itu,
mereka juga tidak mau merepotkan keluarga, makanya orang-orang ini tidak mau
memeriksakan diri secara dini. Bahkan banyak juga karena faktor ketidaktahuan sehingga
membuat mereka diam saja.
“Pola hidup juga memengaruhi,
kalau tidak ada kanker tidak akan periksa, dan ketidaktahuan juga menjadi salah
satu faktornya.” kata dr. Samuel.
Sedangkan menurut Ibu Linda Gumelar, selama ini
sosialisasi akan hal ini masih kurang. Banyak masyarakat di daerah-daerah yang
merasa baru mendengar tentang SADARI ini. Bahkan ada juga yang beranggapan jika
terkena kanker maka sudah pasti mati. Pemikiran-pemikiran seperti ini yang
perlu diluruskan supaya masyarakat tidak terjebak dalam pemahaman yang salah. Karena
pada kenyataannya, kanker yang ditemukan di stadium awal itu justru peluangnya untuk
ditolong itu lebih besar, dan biaya untuk deteksi kanker juga murah jika
dilakukan sejak dini.
Selain itu Ibu Linda juga merasa
bahwa pelajaran kesehatan reproduksi di sekolah-sekolah sebaiknya dijadikan pelajaran
wajib dan bukan pelajaran ekstra kurikuler supaya anak-anak sekolah bisa
mengetahui hal ini sejak dini dan menjadi bekal bagi mereka ke depannya karena
di banyak negara maju, kanker payudara sudah bisa terdeteksi di stadium awal.
Sebagai perusahaan yang memiliki
komitmen membuat masyarakat lebih sehat, Royal Philips ingin mendukung gerakan
Sadari. Sebab menurut Bapak Suryo
Suwignjo selaku Presiden Direktur
Philips Indonesia, menuturkan bahwa Philips memiliki komitmen untuk
meningkatkan kesehatan di seluruh dunia hingga 3 miliar per tahun hingga tahun
2025 mendatang. Untuk itu, acara ini
merupakan upaya Philips untuk meningkatkan kesadaran agar deteksi dini kanker
payudaranya.
“Philips mendukung gerakan
Sadari. Jika Sadari kurang akurat, lebih baik jika orang yang lebih ahli yang
memeriksa Sadanis ini. Bagi orang-orang yang berisiko tinggi, disarankan untuk
memeriksa dengan lebih detail.” Ungkap Bapak Suryo Suwignyo.
Ibu Graece yang berdiri di samping Ibu Linda |
Selain itu, di acara ini hadir
juga Ibu Graece Tanus, yang penyintas
kanker payudara yang telah bebas kanker selama 7 tahun terakhir. Bahkan Ibu Graece
datang di acara ini bersama ibunya yang juga penyintas kanker payudara dan sudah
berusia 80 tahun namun masih terlihat bugar.
Ibu Graece menceritakan bagaimana
pengalaman Beliau saat menyadari bahwa ia memiliki benjolan pada payudara
setelah ia melakukan Sadari. Namun untuk ukuran orang yang sangat
bersosialisasi seperti Ibu Graece ini, ternyata Beliau pun merasa masih kurang
informasi mengenai kanker payudara. Makanya, ketika menyadari ada benjolan
terserbut, maka secepatnya Beliau pun langsung mencari dokter bedah dan segera
melakukan usg, dan dokter memberikan info bahwa kankernya adalah kanker ganas.
Setelah melakukan serangkain
proses yang harus dijalaninnya. Namun akhirnya Beliau juga mencari second opinion dari dokter lain. Ternyata
dari dari dokter yang ini diketahui bahwa kanker yang dideritanya baru stadium
2B. Makanya pemeriksaan sejak dini menurutnya sangat penting dilakukan.
Untuk itu, Ibu Graece menyarankan
kepada seluruh wanita berusia 30 tahun untuk bersiap-siap untuk melakukan
deteksi dini, dan jika tidak terdeteksi, di usia 40 tahun disarankan juga untuk
menjaga kesehatan supaya risiko kanker bisa dikurangi.
Bahkan Bu Graece menyemangati
kaum wanita bahwa “Kanker bukan akhir dari segalanya, asalkan kita mau
menyadari apa yang harus dilakukan lewat tahapan-tahapannya.”
Jadi, semoga sudah cukup jelas ya
penjelasan di atas, bahwa kita semua, baik wanita maupun pria bisa terkena
kanker payudara, untuk itu kita perlu untuk selalu menjaga kesehatan dan jangan
lupa untuk melakukan SADARI dan SADANIS untuk selamatkan diri kita sejak
dini dari kanker payudara.
No comments:
Post a Comment