Jalan-jalan menghirup udara segar
di alam terbuka itu sangat menyengkan, terlebih setelah lelah dengan segala
rutinitas kantor yang menumpuk. Makanya beberapa waktu yang lalu (25/10/2017) saya
sangat senang bangat ketika diajak oleh Dompet Dhuafa untuk mengunjungi acara
panen raya hasil pemberdayaan wakaf di Subang – Jawa Barat.
Perjalanan dari Jakarta Subang
lumayan jauh juga, ada sekitar tiga jam
waktu tempuh untuk mencapai perkebunan yang kami tuju. Namun sepanjang
perjalanan, terutama saat memasuki daerah Kabupaten Subang, saya sangat
menikmati pemandangan hijau sawah dan hutan yang saya temui di sepanjang jalan,
benar-benar memenjakan mata, belum lagi udara segar terasa begitu sejuk.
Perjalanan menuju Kebun Buah disuguhi hutan yang menghijau dan udara yang segar |
Dan saya semakin berdecak kagum
setelah sampai di kebun buahnya. Sungguh pemandangan yang tersaji begitu indah,
kebun buah yang luas dikelilingi bukit yang menghijau. Di lahan pertanian
seluas delapan hektar ini ada lima komoditas yang ditanam yaitu, ada buah naga,
nanas, pisang, pepaya kalifornia, dan jambu. Namun, untuk sementara ini buah
yang paling banyak ditanam oleh petani hanyalah buah nanas dan buah naga.
Jadi tempat yang saya datangi ini
merupakan perkebunan yang merupakan bagian dari program wakaf. Dimana program
wakaf sendiri merupakan program pemberdayaan yang membidik untuk kemandirian
secara ekonomi maupun pemberdayaan edukasi yang dikelola secara baik dan
teratur.
Luasnya perkebunan buah ini |
Makanya, di desa Cirangkong ini, Dompet
Dhuafa juga membina sekitar 22 hektar kebun milik petani. Makanya kehadiran lahan pertanian ini merupakan
kemitraan usaha berbasis komunitas petani di sekitar lahan. Para petani
menggarap lahan yang berasal dari masyarakat lokal sekitar. Selain itu, manfaat
lainnya adalah menjadikan usaha pertanian dan peternakan juga sebagai pusat
wisata dan edukasi pertanian.
Jadi melalui program wakaf ini,
Dompet Dhuafa mencoba memberikan sumbangsih yang baik bagi ekonomi masyarakat,
karena sejatinya wakaf ini akan mengembangkan dan mengemas pemberdayaan ekonomi
secara edukatif seperti dengan lahirnya program lahan pertanian di Subang ini.
Makanya pembelian dan pembukaan
lahan di Desa Cirangkong, Kecamatan Cijambe, Kabupaten Subang, Jawa Barat ini
menjadi bukti nyata bagaimana Dompet Dhuafa dalam memberdayakan dan mengangkat
potensi lokal daerah, sehingga dengan wakaf produktif ini maka bisa mensejahterakan masyarakat luas.
Pada awalnya banyak kebun di Desa
Cirangkong tidak produktif, namun Dompet Dhuafa hadir dan membantu para petani dengan menggunakan dana
wakaf produktif, kemudian Dompet Dhuafa memberikan modal dan pembinaan kepada
petani, sehingga dapat mengolah kebun mereka untuk mendapatkan hasil yang lebih
baik.
Buah-buah segar hasil dari kebun hasil wakaf Dompet Dhuafa |
Dan semakin bagus lagi karena model
pertanian tumpang sari yang diterapkan pun berujung pada hasil panen yang
melimpah. Jadi di sela, tumbuhan buah naga yang lebar itu, maka ditanami juga pepaya
Calina dan pohon jambu Crystal. Makanya konsep tumpang sari ini diusung supaya
kebun buah ini terus bisa menghasilkan buah-buahan sepanjang tahun.
Menerapkan sistem tumpangsari untuk hasil yang lebih melimpah |
Kini masyarakat di Desa
Cirangkong ini sudah mulai bisa memetik hasil dari adanya perkebunan buah yang
mereka rintis bersama Dompet Dhuafa ini. Apalagi buah-buahan yang dihasilkan di
perkebunan ini sungguh sangat bagus loh, saya sendiri sempat merasakannya,
buahnya besar-besar dan manis.
Dan bagusnya lagi, ternyata Dompet
Dhuafa dalam menjalankan program perkebunan ini tidak hanya mengedukasi tentang
proses menanam hingga memanen buah yang bagus saja, tetapi Dompet Dhuafa juga menyediakan
akses pemasaran dan pengolahan untuk membuat produk buah yang dihasilkan memiliki
nilai lebih.
Sebagai contohnya, buah nanas yang dihasilkan dari perkebukan
ternyata diolah lagi untuk diambil sari buahnya yang kemudian dikirim ke
perusahan yang ada di Tangerang untuk diolah lebih lanjut untuk dijadikan selai
buah nanas.
Pengolahan Buah Nanas oleh Warga Sekitar |
Selain mengedukasi dan memberdayakan
masyarakat dengan menjajal dunia pertanian, ternyata Dompet Dhuafa di lahan ini
juga memiliki peternakan domba yang juga dikelola oleh masyarakat sekitar. Dimana
pemilihan domba yang dijadikan hewan peternakan ini sini karena memang domba
merupakan hewan yang banyak ditemui di
Jawa Barat.
Dan di sini, ada dua jenis domba
yang dipelihara, yaitu domba penghasil daging dan domba indukan. Dimana domba
penghasil daging yang artinya domba-domba jenis ini nantinya akan dijual.
Makanya cara pemeliharaannya, terutama dalam memberi makannya dikasih jerami yang sudah diolah dengan cara
fermentasi dan dicampur dengan kulit nanas. Sedangkan domba indukkan diberikan
rumput-rumput hijau.
Domba juga dipelihara di sekitar kebun ini |
Kreatifnya lagi, semua kulit buah
naga, kulit nanas, dan kotoran kambing, semua termanfaatkan sebagai pupuk di
lahan pertanian ini. Jadi semua digunakan semaksimal mungkin untuk menghasilkan
buah dan hewan yang bernilai jual tinggi.
By the why, di perkebunan ini, selain menjadi lahan garapan menanam
buah, ternyata juga bisa menerima kunjungan dari berbagai instansi dan sekolah.
Apa lagi kini di perkebunan yang berbasis wakaf ini sudah dilengkapi dengan dua
guest house yang bisa digunakan untuk menginap bagi para pengunjung yang ingin
menikmati suasana alam di perkebunan buah ini.
Contoh rumah untuk menginap di Kebuh buah ini |
Jadi dengan berkunjung ke kebun
buah hasil wakaf ini, saya semakin sadar bahwa sejatihnya berwakaf itu tidak akan membuat kita kekurangan tapi berwakaf
akan membuat kita akan terus hidup meski tak lagi bernafas.
No comments:
Post a Comment