Agustus berlalu,
Gerimis membasahi
wajah September dengan kelabu,
Dingin mengaburkan
semua pelukan yang pernah ada,
Sepi merapal serapah
menjadi gaduh.
Kutatap satu per satu
raut wajah yang berarak bersama senja,
Kupunguti kepingan
rindu yang berserakan,
Tapi nihil!
Tak kutemukan
senyummu yang magis itu
pada segelas kopi
hitam malam ini.
Duniaku hambar,
Hilang rasanya
bersama hilang senyummu,
Luka berlagu
mengitari detak jam
dan duka mengetuk
malam-malam panjang
dengan jeritan rindu
yang paling lirih.
akh, beginkah rasanya
mengasuh rindu sendiri?
Sungguh aku tak mampu
menyanggah sakit sehebat ini
Benar-benar kehilanganmu membuatku gila
Nalarku tidak lagi
pada tempatnya
Warasku turut raib bersama
tidur panjangmu.
Sediih bangat Bang :(
ReplyDelete