Aku bangga menjadi orang Indonesia. Negeri ini begitu kaya, lihat
saja pemandangan alamnya yang penuh pesona memikat hati, hitung saja limpahan
kekayaan alamnya yang terbentang di seantero nusantara, dan telisiklah keanekaragaman
adat, budaya, bahasa, agama yang dianut masyarakatnya tapi tetap rukun, dan juga yang membuat saya juga kian terpikat, semakin bangga dan cinta sama negeri yang
berlambang Garuda ini karena sangat kaya akan ragam kuliner yang begitu
menggugah selera.
Kita adalah Negara multikultural
yang begitu istimewa, makanya setiap bertandang ke suatu daerah, salah satu
yang saya paling saya buru adalah menjajal kulinernya. Sebab saya tahu, setiap
daerah yang ada di Indonesia ini memiliki kuliner khas yang begitu menawan hati
ketika kita mencobanya.
Sebut saja Rendang dari Padang,
Gudeg dari Jogja, Empek-empek dari Palembang, Papeda dari Papua, dan masih
banyak lagi sederetan makanan khas yang dimiliki oleh setiap daerah yang tak
bisa saya sebutkan satu per satu. Apakah itu bukan sebuah kekayaan yang patut
kita banggakan?
Dan jika kita pikir, untuk bisa
mencicipi semua aneka makanan yang ada di seluruh Indonesia itu sangat tidak
mungkin jika harus mendatangi setiap daerahnya. Sebab kita harus punya banyak uang
dan waktu yang luang untuk mengunjungi setiap daerah yang terbentang dari
Sabang sampai Merauke, adakah yang sanggup?
Jujur saya tidak sanggup, meski saya
begitu menginginkannya. Lantas adakah cara supaya kita bisa menikmati aneka kuliner
nusantara tanpa harus pergi ke setiap daerah?
ADA!
Di mana?
Biasanya kita akan sangat mudah
untuk menemukan aneka kuliner khas dari berbagai daerah adalah saat kita datang
ke sebuah event kuliner. Seperti kemarin saat saya menghadiri acara Festival Kuliner Nusantara 2017 yang
berlangsung di Mall Artha Gading yang berlangsung tanggal 5 – 6 Agustus 2017.
Welcome Festival Kuliner Nusantara 2017 |
Acara Festival Kuliner Nusantara
2017 ini merupakan upaya dari Menteri Pariwisata untuk menjadikan kuliner
sebagai Pesona Nusantara dalam rangka meningkatkan kunjungan wisatawan, karena
kontribusi kuliner terhadap sektor pariwisata mencapai 30 persen. Oleh karena
itu, dalam upaya memajukan pariwisata, penggarapan kuliner tidak boleh
dibaikan, terlebih Kemenpar sendiri sudah menargetkan untuk meraup banyak wisatawan
di tahun-tahan yang akan datang, yaitu sekitar 275 juta perjalanan wisata
Nusantara (Wisnus) dan 20 juta kunjungan wisatawan mancanegara (wisman).
Untuk itu, maka melalui acara FKN 2017 ini pun
diharapkan bisa memacu kreatifitas setiap daerah untuk berani mengeksplore
kekayaan kuliner yang ada di masing-masing daerah, karena hal itu merupakan salah satu kekayaan bangsa yang patut kita perkenalkan pada seluruh masyarakat hingga
dunia.
Pembukaan Acara Festival
Kuliner Nusantara 2017
Pembukaan acara Festival Kuliner
Nusantara 2017 ini berlangsung sangat meriah. Nuansa nusantara sangat terlihat
dari serangkaian acara pembukaan yang dipersiapkan oleh panitia. Acara dibuka
dengan serangkaian tarian daerah yang memperlihatkan gerakan-gerakan indah yang mempresentasikan sebuah cerita yang mengandung pesan-pesan moral yang dalam dari tarian-tarian tersebut.
Pertama ada pementasan Tari Kemilau Jakarta yang menggambarkan keragaman seni budaya Betawi khas Jakarta sebagai kota metropolitan yang tidak meninggalkan budaya tradisi dengan gerak goyang plastik, kewer, pak blank, dan selancar yang merupakan gerak dasar Betawi dengan iringan musik gambang kromong modern di dalamnya.
Selanjutnya Tari Pesambahan, merupakan tarian yang ditampilkan sebagai ucapan
selamat datang dan ungkapan rasa hormat pada tamu yang datang dalam suatu
acara. Dan tari Pasembahan ini juga melambangkan penghhormatan tuan rumah
dengan suguhan daun sirih dalam carano
kepada sang tamu.
Selanjutnya para undangan dihibur
lagi dengan Tarian Katidiang Tunggak
yang menceritakan kebersamaan masyarakat Payakumbuh dalam membangun nagari
dengan bergotongroyong. Tari memakai property
Katidiang Tunggak yang merupakan katidiang khas Kota Payakumbuh dan property payung
yang melambangkan nagari yang melindung masyarakat Payakumbuh.
Dan terakhir ada persembahan Tari Indang Pikumbuah. Dimana Indang
merupakan alat musik yang menyerupai rebana. Diamana tarian ini diirngi dengan
penuturan lisan yang serat dengan shalawat dan dakwah. Karena dahulunya, tarian
ini merupakan salah satu alat untuk berdakwah. Tarian Indang Pikumbuah
menggambarkan masyarakat Payakumbuh taat pada adat istiadat dan agama.
Sambutan dari Bapak
Junaedi
Bpk. Junaedi saat memberikan kata sambutan |
Setelah rangkaian tari menghibur
dengan sangat indah, maka selanjutnya pada acara pembukaan Festival Kuliner
Nusantara 2017 ini, tampak hadir Bapak Junaedi selaku
Wakil Walikota Jakarta Utara memberikan
sambutannya.
Beliau mengungkapkan bahwa Beliau
sangat senang dan bangga atas dipilihnya Jakarta Utara sebagai tempat diselenggarakannya
acara Festival Kuliner Nusantara 2017 ini, bahkan Beliau berharap acara seperti
ini bisa terus diselenggarakan secara rutin di Jakarta Utara.
Pak Junaedi juga menuturkan bahwa
Festival Kuliner Nusantara 2017 yang berlangsung saat ini terlalu pendek,
seharusnya minimal seminggu supaya banyak masyarakat yang datang untuk
mencicipi aneka masakan nusantara yang ada di FKN 2017 ini. Untuk itu, Beliau
berharap semoga acara FKN yang akan datang bisa lebih lama lagi waktunya sehingga bisa
memberi kesempatan banyak masyarakat untuk ikut merasakan kemeriahan Festival
Kuliner Nusantara ini.
Sambutan dari Ibu
Esthy Reko Astuty
Ibu Esthy saat memberi kata sambutan |
Selanjutnya Ibu Esthy Reko
Astuty selaku Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran
Pariwisata Nusantara Kementerian Pariwisata mengungkapkan dalam sambutannya
bahwa Festival kuliner ini merupakan suatu ajang promosi karena kuliner lokal merupakan
produk wisata yang tak bisa dipungkiri mempunyai daya tarik yang luar biasa untuk memanggil
banyak wisatawan. Bahkan diyakini, bahwa kuliner itu tidak hanya
berkontribusi untuk pariwisata, tapi juga meningkatkan ekonomi kreatif dan
ketenagakarjaan di masyarakat.
Penyelenggaraan FKN 2017 yang
mengangkat tema “Aneka Ragam Kuliner Nusantara” ini dikemas
dengan konsep wisata kuliner yang menampilkan makanan dan produk-produk kuliner
khas masing-masing daerah.
Ibu Esthy mengungapkan bahwa kehadiran FKN 2017 ini membuatnya sangat senang, karena acara ini juga sekaligus diadakan
sebagai upaya memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia. Meskipun hanya
diselenggarakan dua hari saja, tetapi Ibu Esthy berharap acara ini kelak bisa
diadakan lebih lama, minimal empat hari.
Peresmian FKN 2017 |
Sedikit berbeda dengan tahun
sebelumnya, Festival Kuliner Nusantara 2017 kali ini menghadirkan lebih banyak
tenant makanan dari total 34 provinsi di Indonesia. Sekarang terdapat sebanyak
50 jenis kuliner nusantara yang disajikan di acara ini. Dan Festival Kuliner
Nusantara seperti ini rencananya akan menjadi agenda tahunan Kemenpar di
masa-masa yang akan datang.
Tampak ada tenant Kerak Telor Cing Ama' dari Tegal Parang, Kuliner Khas Jawa Tengah dari Warung MJS, Rawon dan aneka soto Khas Jawa Timur, Kuliner Betawi Risma Ayu, Ayam Bakar Taliwang, Bawang Hitam Nusantara, Coto Makassar dan Es Pisang ijo Marannu, dan masih banyak lagi tenant-tenant lain yang juga menawarkan aneka kuliner khasnya yang menggungah selera.
Selain menggelar aneka makanan
Nusantara, FKN 2017 ini juga dilengkapi dengan berbagai acara lain, seperti
Demo pembuatan kopi asli Indonesia, lomba amazing
food race, demo masak interaktif yang dipandu oleh Celebrity Chef Andrew
Karmajana serta lomba masak dengan menghadirkan 3 juri Chef Kenny Rianto, Chef
Gerry Girianza, Chef Luthfi Karismanto. Bahkan tak ketinggalan ada penampilan Bondan
Prakoso - Group Band Fade 2 Black dan Monggo Band (Band Lokal) yang memeriahkan
acara ini.
Tampak ada tenant Kerak Telor Cing Ama' dari Tegal Parang, Kuliner Khas Jawa Tengah dari Warung MJS, Rawon dan aneka soto Khas Jawa Timur, Kuliner Betawi Risma Ayu, Ayam Bakar Taliwang, Bawang Hitam Nusantara, Coto Makassar dan Es Pisang ijo Marannu, dan masih banyak lagi tenant-tenant lain yang juga menawarkan aneka kuliner khasnya yang menggungah selera.
Beberapa Tenant yang sempat saya abadikan |
Merut saya pribadi, acara
Festival Kuliner Nusantara 2017 ini benar-benar bagus, semoga acara ini terus
berlanjut untuk di tahun-tahun yang akan datang, karena keberadaan acara
seperti ini adalah salah satu cara kita merawat kelestarian aneka kuliner tradisonal
nusantara agar tidak punah dimakan zaman, dan sekaligus sebagai identitas diri
suatu daerah supaya semakin dikenal di taraf nasional hingga internasional.
Sampai jumpa di
acara Festival Kuliner Nusantara 2018 mendatang :)
Halo mas Imawan ���� Seru banget yach kita akhirnya bisa ketemu untuk yang pertama kalinya setelah bersocmed-ria hehebe...aku tuh paling doyan makan loh. Apalagi pas coba makanan khas di tiap2 provinsi nih sekian jenis masakannya belum pernah aku coba. Misalnya sup ubi..ternyata maksudnya kan sup singkong hehe unik deh rasanya bikin merem melek..dari Sulawesi Tenggara.
ReplyDeleteHai Mba Nurul... akhirnya bisa ketemu juga ya Mba, senang akhirnya bisa kopdar bareng heheheh
DeleteSemua makanan kemarin itu banyak yang menggoda ya Mba hehehehe
Saya nggak jadi bungkus, takut tumpah dijlan si Sup Ubi itu, padahal penasaran sama rasanya hehehe
Waaah enak bangat Bang datang ke acara ini, seru ya bisa icip2 banyak keliner dari berbagai nusantara :)
ReplyDeleteIya seruu bangat datang ke acara FKN 2017 ini, bisa menikmati aneka masakan nusantara loh Dek heheheh
DeleteIya ya, mas.. kalau kita sisuruh keliling nusantara utk nyobain satu-satu kuliner tiap propinsi bisa tekor. Mumlung ada featival spt ini kenapa nggak dimanfaatkan ya? Nice i fo, mas
ReplyDelete