Kau adalah puisi yang kujamah semalam,
Di antara kubangan rindu yang tak pernah luput merajam ingatan,
Kupunguti satu per satu senyummu yang tanggal di bibir langit,
Dan yang tersisa hanya air mata yang mengembun di ujung sajadah.
Kau adalah puisi yang kucumbu dalam sepi,
Mendesahkan namamu lewat diksi -diksi cinta yang mesra,
Merayunya dalam doa-doa panjang yang paling pinta,
Berharap sepi dan diammu agar tak lagi bungkam.
Kau adalah puisi yang kubelai penuh mesra,
Dalam ribuan kata cinta yang kubuahi bersama rindu,
Tak terhitung berapa sajak yang telah kubajak dalam sunyi,
Semua merapalkan hanya satu nama,
Ya.., masih dan hanya namamu saja.
Note:
Pic by Idearriba (Pixbay)
ah..jadi keinget..udah lama gak bikin puisi he2
ReplyDeletebtw..puisi lagi kasmaran penuh rindu nih..
Hayo Mba Nova dibuat lagi puisinya heheheh
DeleteHahahaha kalo rindu bisa membuat jiwa puisi saya kambuh Mba Nova *pengakuan hahahha
Siapaaa???
ReplyDeleteBilang sama akuuu, siapaaa???
Uhuiiii itu si Neng anak Pak RT noh hahahaha
Deleteduhtolong ditranslate dong Awan hehehe
ReplyDeleteHahahha apa yang harus ditranslate ini Mba Lidya, masih dalam bahasa Indonesia kok ini bhahahaha
Deleteini yang jadi istrinya bakalan kelepek-kelepek deh
ReplyDeleteAhaiii, mudah-mudahan begitu nanti ya Mba Evrina. Aamiin :)
Delete