Menelanjangi warasku dengan senyummu,
Menabuh gelisah pada detak jantungku,
Mengayunkan tanya yang bertubi-tubi,
Tapi hanya menguap tak ada jawabnya,
Tapi hanya menguap tak ada jawabnya,
Inilah rupa rindu di hatiku,
Sedekil gedung tua yang tak terjemah,
Dikepung debu-debu jalanan,
Dibalut jaring laba-laba hitam,
Berdinding kerepos dan lebam dibakar matahari.
Tanpa sapa dan tegurmu serupa lalu,
Aku ringkih dalam sunyi,
Dikekang lara yang enggan enyah,
Adakah engkau akan kembali?
Melenyapkan segala gelisah menjadi tiada?
Note:
Pic by HeroPham (Pixbay)
Ish jadi kebayang.
ReplyDeleteHixhixhix
Cieee yang lagi ngebayangin si dia bhahahah
DeleteHiks kau seperti hantu akkkk
ReplyDeleteSelalu hadir disaat sepi ya Maaak bhahahah
Delete"Jaring laba2 hitam" ini kayak frase dalam puisi yang dibacain dian sastro. Ahahahah
ReplyDeleteSoalnya laba-labanya Disas sama Laba-labaku kembaran Kang Uwan :P
DeleteBaca puisi ini, diiringi gitar wihhhh mantabbb :D
ReplyDeleteIya Teh, nanti saya belajar main gitar dulu supaya seru hehehe
Delete