Banyumas.
Mendengar nama kota “Banyumas” seketika melempar memori saya pada seorang kawan
lama. Kawan yang pernah saya kenal saat sama-sama kuliah di Kota Pelajar beberapa
tahun silam. Banyak kenangan indah dan keseruan yang kami ciptakan, namun kini saya kehilangan kontak dengannya, sehingga tak pernah lagi tahu bagaimana kabar beritanya kini.
Gelisah hati,
Menanti kau tuk
kembali
Lama kau pergi,
Sewindu lelah menanti
Kuberharap hatimu,
rindu diriku selalu
Dimanakah dirimu,
kekasihku
Andai saja kau tahu,
yang kurasa
Kuinginkan hatimu di
sisiku
Peluklah aku, dekap
diriku
Kuatkan hati,
Melangkah untuk
mencari
Waktu berganti,
Asaku takkan berhenti.
Hidup di Jakarta ini memang
susah, terlebih jika kita hidup seorang diri dan tidak punya sanak saudara yang
dekat, ditambah tidak punya asisten rumah tangga yang bisa mengurus rumah
sedangkan kita begitu sibuk dengan urusan pekerjaan. Belum usai lelah karena
bekerja seharian di kantor, kita juga dihadapakan dengan sederet pekerjaan lain
di rumah, harus mengurus rumah, memasak, mencuci, berbelanja, dan lain
sebagainya, hidup terasa benar-benar melelahkan, waktu 24 jam seolah tidak
pernah cukup.
Subscribe to:
Posts (Atom)