Hei
kamu, iya kamu.
Kamu
yang akhirnya aku pilih diantara ribuan kali berpikir
dan
jutaan kali ragu yang sempat menamparku.
Hei
kamu, iya kamu.
Kamu
yang akhirnya aku menangkan diantara ribuan tanya
dan
jutaan kali bimbang yang mencambukku.
Hai
kamu, iya kamu.
Kamu
yang akhirnya aku unggulkan diantara ribuan kali merenung
dan
jutaan kali galau yang mencabikku.
Aku
hanya ingin bertanya,
Mengapa
kau justru ingkar setelah kupertaruhkan seluruh cintaku?
Apakah
aku begitu hina hingga tak layak mendapat kesungguhanmu?
Dan
mengapa baru sekarang kau putuskan pergi, disaat hatiku sudah terlanjur sayang
padamu?
Tertanda,
Hati
yang bukan lagi patah,
Tapi
berkeping-keping hancur.
Hei Kamu! Puisinya selalu keren :D
ReplyDeleteHappy New Year Wan
Terima kasih Teh Ani :)
DeleteHappy New Year juga ya Teh :)