Kutelan
perih ini mentah mentah
Jiwaku tak
lagi waras menyaring semua warta yang bercerita
Opini opini
kosong beterbangan laksana debu
Manyesatkan!
Belum lagi janji-janji manis yang berhamburan
Meletup bagai asap yang membakar Sumatera juga Kalimantan
Perih mata ini,
Sesak napas ini.
Aku muak!
Pagi sudah
gaduh dengan tawa para penjilat
Sedini ini
mereka menghisap darah dengan uang berbunga
Lalu memeras
air mata para petani yang gagal panen
Menjarah impian mereka yang hanya segenggam
Dibawa lari dibalik jas-jas berdasi
Biadab!
Kau masih
berani tampil tanpa dosa
Senyummu tak
akan pernah mampu meredam jerit tangis itu
Lihatlah...
busung lapar merajai dimana-mana
Sedangkan
kau berpesta bersuka cita
Enyalah...
Aku
benar-benar muak!
*KamarTujuh
19102015
kita telah menjadi asing ditanah leluhur sendiri
ReplyDeleteIya sedih Mas Awan (nama kita sama toh :)), semoga negeri ini menjadi lebih baik lagi dan tidak benar-benar asing di negerinya kita sendiri ya, mudah2an. Aamiin :)
Delete