Sumber gambar disini |
Hampir setiap hari
kita mendengar, melihat dan membacanya diberbagai media masa bahwa begitu
banyak para pejabat dan pemangku kekuasaan dinegeri ini yang terjerat dalam
kasus korupsi. Hingga saya pribadi pun rasanya bosan dan jenuh dengan banyaknya
kasus korupsi yang kian hari semakin banyak bermunculan seolah tak
berkesudahan.
Sungguh, jengah
dengan semua perbuatan para koruptor itu, mereka itu adalah orang-orang egois, mendulang kekayaan dan memanfaatkan jabatan dan kekuasaannya di negeri ini hanya untuk
mempekaya diri dan keluarganya saja. Tidakkah mereka lihat diluar sana, banyak
anak-anak yang tak mendapatkan pendidikan yang layak, banyak anak-anak yang
terpaksa harus putus sekolah, banyak anak-anak yang terpaksa harus bekerja
diusia yang masih belia, banyak rakyat yang menangis kelaparan, banyak rakyat yang terpaksa mengadu nasib dinegara lain, dan masih banyak rintihan kedukaan yang ada dinegeri
ini, apakah rasa iba dan prihatin telah lenyap dihati mereka?
Andai uang jutaan
hingga triunan itu benar-benar dialokasikan pada jalan yang seharusnya, tentu
saja wajah Indonesia tak akan sesuram ini, lihatlah potret negeri yang katanya kaya akan limpahan kekayaan ini, namun mengapa masih mengimpor bahan makanan dari negara lain, rakyat harus berdesak-desakan dan berujung maut diantrian sembako yang tak seberapa. sungguh miris, sedih dan terenyuh haru melihat negeriku.
Tentu kita tak ingin negeri tercinta
ini terus berwajah sendu, tak ingin terus dirongrong oleh para koruptor, untuk itu hendaknya ada upaya yang
tepat yang bisa kita lakukan bersama untuk memberantas korupsi supaya bisa
perlahan berkurang dan mudah-mudahan negeri ini bisa bebas dari korupsi.
Namun, untuk
mewujudkan Indonesia yang bebas korupsi bukanlah persoalan gampang, mengingat
korupsi sepertinya sudah sangat mendarah daging dinegeri ini. Tapi, bukan
berarti kita pasrah dengan keadaan ini, kitapun sebagai masyarakat biasa harus
turut serta dalam mebantu pemberantasan korupsi ini. Kita harus bangkit, kita juga bisa menyumbang peran
penting dalam memberantas korupsi yang mewabah dinegeri ini, apa langkah yang
bisa dilakukan untuk membantu memberantas korupsi supaya enyah dari negeri ini?
1. Ayo mulai dari kita sendiri
Jangan pernah mengharapkan orang
lain berubah, jika kita sendiri tidak memulai perubahan tersebut. Kita harus mulai
dari diri kita untuk berani mengatakan tidak pada korupsi, karena dengan begitu
alam bawah sadar kita akan tersugesti untuk menentang jika ada kejadian korupsi
yang terjadi disekitar kita.
Kita harus komit untuk terus berupaya membentengi diri
kita, mengontrol diri kita supaya tidak ikut terjebak dalam arus korupsi yang
tengah membanjiri negeri ini.
2.
Tanamkan anti korupsi pada keluarga dengan pendidikan agama
Setelah kita
sendiri berani mengatakan tidak pada korupsi, selanjutnya anggota keluarga kita
pun harus ditanamkan hal serupa, untuk juga mengatakan untuk tidak melakukan
korupsi. Konon, anggota keluarga inilah yang menjadi salah satu faktor yang
bisa membentuk seseorang untuk menjadi koruptor atau tidak.
Untuk itu, penanaman nilai agama
akan menjadi kunci utama untuk membentuk karakter sesorang, sebisa mungkin sejak
kecil agama sudah diajarkan dalam sebuah keluarga, bahkan agama harus menjadi
landasan berfikir dan bertindak sepanjang hidup, supaya semua tindak dan
kelakuan kita akan tetap terkontrol.
3.
Memberikan edukasi dan sadar korupsi sejak dini
Supaya korupsi tidak menjadi
kegiatan estafet dari masa ke masa, mungkin sudah seharus ada reformasi moral
anak bangsa dinegeri ini, mungkin melalui kegiatan edukasi tentang sadar dan anti korupsi sejak dini pada anak-anak usia sekolah SD, SMP, atau SMA secara rutin,
mengingatkan meraka adalah penerus bangsa yang juga nantinya akan memangku
jabatan dan kekuasaan di negeri ini.
"Belajar di waktu kecil bagikan mengukir diatas batu, belajar sesudah dewasa laksana mengukir diatas air" Lirik lagu itu mengingatkan kita bahwa palajaran yang diberikan sejak dini, akan memudahkan seorang anak untuk menangkap ilmunya, memahami dan menerapkannya dalam kehidupnannya sehari-hari. Sehingga diharapkan dengan edukasi tantang
sadar korupsi sejak dini, bisa membentuk budi pekerti anak-anak untuk tetap
menjadi pribadi yang lurus dan tidak tersentuh oleh korupsi.
Selain itu edukasi untuk masyarakat
luas pun bisa dilakukan dengan memanfaatkan jejaring sosial (seperti, twitter,
facebook, instagram, dll) supaya bisa menjangkau masyarakat luas, karena jika
sering ada sosialisasi akan membuat masyarakat jadi semakin sadar untuk
menjauhi korupsi.
4.
Melaporkan kepada pihak berwajib
Dan jika memang mencurigai adanya
korupsi di lingkungan kita atau instansi yang kita naungi, kita seharusnya
berani melaporkan kejadian itu pada pihak yang berwajib. jangan takut untuk melakukan perbatan baik, justru seharusnya kita takut jika tidak membela kebaikan.
Kini sudah banyak akses untuk melakukan
pengaduan, entah melalui telephone, SMS, Email, hingga forum khusus seperti
yang kini ada disitus KPK yang meberikan tempat khusus kepada siapa saja yang ingin
melaporkan tindak kejahatan korupsi yang diketahuinya, tanpa membuka jati diri
sang pelapor.
5.
Berikan hukuman yang berat
Jika seseorang yang sudah terbukti
melakukan korupsi, sebaiknya para penegak hukum jangan tanggung-tanggung dalam
memberikan hukuman. Berikan saja para penjahat Negara itu dengan hukuman yang seberat-beratnya misalnya hukuman seumur hidup, atau hukuman mati sekalian supaya memberikan efek jera dan membuat para palaku korupsi kapok dan tidak
melakukan korupsi lagi hingga tujuh turunannya.
Selain itu, penyebaran foto dan data
para pelaku koruptor sebagai hukuman sosial untuk menekan mentalnya pun perlu
dilakukan, hal ini pun penting dilakukan terutama untuk para koruptor yang
malarikan diri (buronan).
6.
Berikan skala prioritas dan transparansi dalam penuntasan korupsi
Kerap kali
kita sebagai masyarakat sering dihebohkan oleh pemberitaan korupsi yang dilakukan
oleh oknum tertentu, dan animo masyarakat sudah tersedot sedemikian rupa sehingga kelanjutan
karus korupsi tersebut sering dinantikan kelanjutannya dan penyelesaiannya yang
adil dan transparan. Namun karusnya berjalan alot dan lambat untuk segera
dituntaskan.
Untuk itu,
pihak penegak hukum hendaknya bisa memberikan skala prioritas dalam
menyelesaikan kasus korupsi, supaya kasus-kasus yang banyak menyita perhatian masyarakat
tersebut sebaiknya diselesaikan secepatnya supaya opini masyarakat tidak
memandang lemah aparatur penegak hukum. atau misalnya memprioritaskan penyelesaian korupsi dengan skala kerugian negara yang paling banyak dicurangi oleh sang koruptor, hal ini perlu dilakukan supaya kerugian negara pun bisa secepatnya dikembalikan lagi pada kebutuhan yang seharusnya.
7.
Ambil kembali semua uang dan asset Negara dari koruptor
Penyitaan barang, uang dan semua asset
yang terkait dengan hasil uang korupsi diambil semua tanpa sisa untuk
dikembalikan ke Negara supaya bisa digunakan untuk kemakmuran rakyat, seperti
untuk memperbaiki sekolah yang rusak, mengaspal jalanan yang rusak, membangun jembatan yang
roboh, memberikan transportasi yang nyaman, dan lain sebagainya.
Namun konon banyak juga para koruptor yang
kini melakukan semacam “pencucian uang” hasil korupsinya hingga keluar negeri
untuk itu pihak penegak hukum pun harus bisa bekerja sama dengan Internasional
Anti korupsi untuk bisa menarik kembali semua asset yang ada diluar negeri
tersebut untuk dikembalikan kepada Negara supaya digunakan sebagaimana
fungsinya untuk kemakmuran seluruh rakyat.
8.
Kinerja Petugas pemberantasan korupsi terus
ditingkatkan
Sudah selayaknya
pihak berwenang dalam pemberantasan korupsi tidak hanya fokus pada
pemberantasan korupsi semata, namun juga harus juga fokus untuk mencegah
terjadinya korupsi dengan terus melakukan evaluasi dan pengontorlan yang ketat
dan rutin diberbagai bidang, instansi dan juga jenjang jabatan yang memang
mempunyai kecendruangan untuk melakukan korupsi, kolusi dan nepotisme.
Dan kita pun
berharap, para pemberantas korupsi jangan pernah ada kata puas, terus belajar dan
mengembangkan metode dan mekanisme baru untuk terus memberantas korupsi hingga
ke akar-akarnya.
9.
Reformasi birokrasi terutama pelayanan publik
Hal ini perlu dilakukan mengingat
semakin panjang dan berbelit-belitnya birokrasi dalam pelayanan publik maka
peluang terjadinya tindakan korupsi, kolusi dan nepotisme pun akan terbuka lebar.
Selain itu, para petugas pelayanan publik
pun harus dibekali dengan pendidikan dan pelatihan tentang budaya Anti korupsi,
supaya kita ada oknum nakal yang mencoba melakukan tindakan kearah KKN, sehingga
diharpkan para petugas ini bisa dengan berani untuk mengatakan tidak untuk korupsi.
10.
Transparansi para pemangku kekuasaan
Untuk semua pejabat yang akan
memangku kekuasan diwajibkan untuk melakukan pelaporan dan pengumuman jumlah
kekayaan yang dimilikinya baik sebelum menjabat dan sesudah selesai menjabat, hal ini perlu dilakukan untuk meminimalkan dan menutup celah terjadinya peluang penyalahgunaan wewenang semasa menjabat untuk memperkaya diri dan keluarga sang pejabat.
Namun
para koruptor tak sedikit akal, banyak juga cara yang mereka lakukan untuk
tidak terendus sebagai koruptor, misalnya dengan melakukan pencucian uang atau
kepemilikan barang dengan mengatasnamakan orang lain, tentu saja ini menjadi PR
pagi para penegak hukum untuk jeli melihat kecurangan seperti ini.
Saya sadar betul, untuk menjalankan langkah ini tidaklah mudah seperti
membalikan telapak tangan, butuh komitmen yang kuat dan kerja keras yang tulus dari
semua komponen masyarat yang ada di negeri ini dengan bersama-sama terus
mengawasi, mengontrol dan mengadili para pelaku dengan seadil-adilnya.
"Mereka yang hidupnya bersih pasti tidak takut jadi orang yang tersisih"
Selamat hari antikorupsi, semoga impian kita bersama untuk mengenyahkan koruptor dari wajah negeri ini secepatnya terwujud. Aamiin...
Selamat hari antikorupsi, semoga impian kita bersama untuk mengenyahkan koruptor dari wajah negeri ini secepatnya terwujud. Aamiin...
No comments:
Post a Comment