Friday, November 8, 2024

Batik Mangrove: Menari Bersama Alam dalam Harmoni Warna yang Indah


Batik mangrove adalah bentuk seni dan upaya menjaga lingkungan tetap lestari (Gambar dari Qorry Oktaviani) 

Jarum malam menari-nari di atas kain mori putih, menciptakan pola-pola indah yang perlahan-lahan membentuk sebuah karya seni. Begitulah Qorry Oktaviani bersama ibu-ibu Kelompok Batik Mangrove Pangkal Babu, menuangkan kreativitasnya dalam setiap goresan cantingnya. Bagi Qorry, batik bukan hanya sekadar kain, melainkan media menyuarakan pentingnya menjaga kelestarian mangrove.

Tapi jauh sebelum sampai di titik ini.

Rasa prihatin pernah merambati hati Qorry dengan gundah. Tiba-tiba relungnya disulut gelisah kala melihat banyak pohon mangrove ditebang untuk dijadikan kayu bakar dan lahan tambak. Jiwanya merintih, tak rela bila hutan mangrove harus gundul perlahan di depan matanya.

Dengan latar belakang pendidikan biologi dari Universitas Andalas (Unand) yang pernah ditempuhnya. Ia pun merasa terpanggil untuk melakukan sesuatu, sebelum hutan mangrove benar-benar hancur kehilangan fungsinya. Qorry sangat memahami betapa pentingnya keberadaan mangrove bagi kelangsungan hidup masyarakat dan lingkungan pesisir.


Menelisik Manfaat di Balik Hutan Mangrove

Mentari pagi menyinari perairan dangkal yang dihiasi pepohonan mangrove yang hijau. Qorry berdiri di tepi sungai, mengamati akar mangrove yang menjalar ke segala arah, membentuk tanggul-tanggul alami melawan abrasi dari derasnya ombak dan arus laut yang kerap terjadi.

Ditemani semilir angin yang sejuk, Qorry menyadari bahwa potensi mangrove di Pangkal Babu, Tungkal Ilir, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi, ini belum sepenuhnya dimanfaatkan oleh masyarakat setempat dengan baik. Bahkan ia menyaksikan langsung banyak masyarakat yang belum menyadari pentingnya mangrove, dan malah mengeksploitasi sumber daya alam ini dengan semena-mena.

Melihat kondisi ini, Qorry tergerak untuk melakukan upaya nyata dalam menjaga hutan mangrove yang ada. Pengalamannya saat bekerja di lapangan sebagai fasilitator di NGO WARSI semakin menguatkan kepeduliannya terhadap kelestarian mangrove. Terlebih ia menyadari betul betapa pentingnya hutan mangrove bagi ekosistem pesisir.

Hutan mangrove punya peran penting untuk menjaga ekosistem pesisir (Gambar dari Tanjac)

Keberadaan hutan mangrove bagaikan benteng pertahanan alami yang melindungi garis pantai dari abrasi. Akar-akarnya yang kuat menahan hempasan gelombang, mengurangi erosi pantai, dan melindungi daratan dari intrusi air laut. Keberadaan hutan mangrove menjadi penjaga keseimbangan ekosistem pesisir, menjaga keutuhan daratan dan lautan.

Bahkan di balik dedaunan lebatnya, hutan mangrove menyimpan rahasia kehidupan yang menakjubkan. Berbagai jenis burung berkicau merdu di antara ranting-rantingnya, membangun sarang dan merawat anak-anaknya yang lucu.

Pun di dasar perairan yang tenang, aneka jenis ikan-ikan berenang riang di bawahnya, udang dan kepiting juga mencari makan di antara akar-akarnya. Hutan mangrove adalah rumah bagi beragam makhluk hidup, menjadikannya sebuah ekosistem yang kaya dan dinamis.

Dan di tengah ancaman pemanasan global, hutan mangrove juga berperan penting dalam mengurangi dampak perubahan iklim. Ia sering disebut sebagai "paru-paru" pantai, memiliki peran yang sangat krusial dalam mitigasi perubahan iklim. Ekosistem unik ini mampu menyerap karbon dioksida (CO2) dalam jumlah yang sangat besar, jauh lebih tinggi dibandingkan hutan daratan. Keberadaan hutan mangrove yang subur mampu membantu menjaga keseimbangan iklim dan mengurangi pemanasan global yang terus terjadi.

Namun tak sekadar itu, hutan mangrove juga memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar. Hutan mangrove menjadi habitat bagi berbagai jenis ikan, kepiting dan udang yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Masyarakat sekitar dapat memanfaatkannya untuk konsumsi pribadi atau dijual sehingga dapat meningkatkan pendapatan mereka.

Selain itu, hutan mangrove juga memiliki daya tarik tersendiri sebagai objek wisata. Keindahan alamnya yang unik, keragaman hayati yang kaya, serta manfaatnya bagi lingkungan membuatnya menjadi destinasi yang semakin populer. Banyak aktivitas seru yang bisa dinikmati, mulai dari menyusuri jalur setapak di antara pepohonan mangrove sambil menikmati udara segar, menyusuri kanal mangrove dengan perahu kano, hingga bisa ikut dalam kegiatan pelestarian alam dengan menanam bibit mangrove.

Hutan mangrove menyimpan potensi yang sangat besar bila dikelola dengan bijak (Gambar dari Kmarius)

Melihat begitu besar potensi dari hutan mangrove tersebut, Qorry pun berusaha memaksimalkan keberadaan hutan mangrove yang belum sepenuhnya dimanfaatkan oleh masyarakat setempat. Ia mengawalinya dengan melakukan edukasi kepada warga, lalu melakukan pendampingan untuk mengelola hutan mangrove dengan konsep yang tetap lestari.

Perempuan kelahiran 3 Oktober 1994 itu mengajak masyarakat setempat untuk menanam mangrove baru, terutama pada lahan-lahan yang kosong. Ia juga meminta warga untuk merawat kawasan yang ada dengan baik, dan memanfaatkan sumber daya alam di kawasan hutan mangrove dengan cara berkelanjutan. Segala potensinya bisa dinikmati, tapi tidak dengan merusaknya.

Untuk itu, Qorry mengajarkan warga, khususnya ibu-ibu untuk belajar mengolah udang untuk dijadikan kerupuk. Selain untuk dikonsumsi sendiri oleh warga, kerupuk udang tersebut bisa juga untuk dijual, sehingga perekonomian masyarakat pun bisa lebih baik.

Selain itu, Qorry juga melakukan inovasi lain dengan memanfaatkan kekayaan hutan mangrove yang ada. Ia menyadari bahwa potensi mangrove tidak hanya memiliki nilai ekologis, tetapi juga memiliki nilai estetika, terutama sebagai pewarna alami, maka tercetuslah untuk membuat batik mangrove dengan melibatkan masyarakat sekitar.


Ciptakan Batik Cantik dari Warna Alami Mangrove

Siapa yang menyangka bahwa pohon mangrove yang selama ini dikenal sebagai penjaga garis pantai, bisa menjadi inspirasi untuk menciptakan karya seni yang indah? Tentu tak banyak orang yang berpikir sejauh itu.

Tapi Qorry Oktaviani justru mendapatkan inspirasi dari keindahan dan potensi hutan mangrove yang ada. Ia menggagas sebuah ide yang unik, menggabungkan seni batik dengan konservasi mangrove, setelah ia menemukan fakta bahwa kulit kayu mangrove dan buah pidada dapat menghasilkan warna-warna alami yang cantik untuk membatik.

Dari sinilah lahir kelompok Batik Mangrove Pangkal Babu, dimulai tahun 2020 dengan melibatkan sepuluh ibu rumah tangga dalam menciptakan karya seni yang bernilai ekologis. Qorry pun langsung mendaftarkannya pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tanjung Jabung Barat untuk mengukuhkan komunitas Batik Mangrove Pangkal Babu ini secara resmi.

Prosesi pembuatan batik mangrove dari Komunitas Batik Mangrove Pangkal Babu (Gambar dari IG @batikpangkalbabu)

Qorry menyadari, batik mangrove bukan hanya sekadar produk kerajinan tangan biasa. Setiap motif yang terukir di atas kain memiliki makna yang mendalam, mencerminkan kehidupan sehari-hari di kawasan mangrove sebagai ciri khasnya. 

Makanya, dalam batik yang dibuat, terdapat beragam motif yang dikreasikan, sangat kental dengan sentuhan lokal pada setiap corak yang dihasilkan, melukiskan nuansa pesisir yang indah. Setidaknya, ada 17 jenis motif batik yang sudah diproduksi Kelompok Batik Pangkal Babu ini.

Menariknya, selain memiliki motif yang cantik, batik mangrove ini juga unik, karena menggunakan bahan-bahan alami yang diambil langsung dari kawasan mangrove. Penggunaan pewarna alami ini bertujuan untuk mengurangi limbah berbahaya dan menciptakan kelestarian lingkungan yang tetap terjaga.

Dan proses pembuatannya pun masih tradisional, untuk batik tulis dibuat dengan cara ditulis menggunakan canting, motif yang dihasilkan lebih kompleks, detail, dan variatif. Sedangkan batik cap masih menggunakan cap kardus dari bahan bekas untuk menghasilkan pola yang berulang dan sederhana. Tapi Qorry terus berusaha untuk mendapatkan peralatan yang lebih baik, agar ke depan bisa meningkatkan kualitas dan produktivitas batik mangrove yang semakin bagus.

Hingga kini, produksi batik mangrove yang dihasilkan ada sekitar 35 lembar batik per bulan. Proses pembuatan batik ini cukup panjang terutama untuk batik tulis, bisa memakan waktu hingga tiga minggu lamanya untuk mendapatkan satu lembarnya, dengan harga jual berkisar Rp300.000 - Rp350.000. Sedangkan untuk batik cap bisa dikerjakan lebih cepat, waktu pengerjaannya sekitar 2 – 3 hari dan dijual dengan harga berkisar antara Rp135.000 - Rp180.000 per lembarnya.

Dan kini, batik mangrove Pangkal Babu ini semakin dikenal luas oleh masyarakat, tidak hanya di Jambi tapi juga di daerah-daerah lain, karena sering ikut dalam berbagai event daerah dan juga nasional, sehingga pangsa pasar yang meminati pesona batik mangrove ini semakin meluas.

Batik mangrove hadir dengan aneka motif yang cantik dengan beragam pilihan warna yang indah (Gambar dari IG @batikpangkalbabu)

Dari sini kita bisa melihat, inisiatif Qorry tidak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga pada masyarakat sekitar. Melalui batik mangrove, ibu-ibu di Pangkal Babu memiliki keterampilan baru dan sumber penghasilan tambahan. Selain itu, batik mangrove juga menjadi media edukasi yang efektif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga mangrove.

Kisah Qorry Oktaviani ini bisa menjadi inspirasi kita semua untuk lebih peduli terhadap lingkungan. Melalui bakat dan kreativitasnya, ia membuktikan bahwa kita bisa berkontribusi dalam pelestarian alam, bahkan dalam hal-hal yang sekilas terlihat sederhana seperti membuat batik. Dan batik mangrove adalah bukti nyata bahwa seni dan lingkungan bisa berjalan beriringan.

Kini, Qorry telah membuktikannya, bahwa kecintaannya pada lingkungan bisa diwujudkan dalam bentuk karya seni yang indah. Melalui batik, ia tidak hanya menciptakan motif-motif yang memukau, tetapi juga menyuarakan untuk menjaga hutan mangrove sebaik mungkin.


Menguak Keunggulan Batik Mangrove yang Istimewa

Batik mangrove adalah wujud lukisan alam yang terhampar di atas kain, mengisahkan keindahan pesisir yang tak terhingga. Warna-warna alam tercurah natural dalam setiap goresan canting yang menari lincah, menjadikan batik mangrove begitu spesial, perpaduan sempurna antara seni dan alam, memancarkan keindahan yang abadi.

Tak kalah dengan batik dari daerah lain. Pesona Batik Mangrove Pangkal Babu tetap mampu memikat. Qorry pun meyakini, batik ini tidak hanya menawarkan keindahan yang estetika semata, tetapi juga memiliki beragam keunggulan yang membuatnya tampak begitu istimewa.

Batik mangrove hadir dengan banyak keunggulan istimewa (Gambar dari IG @batikpangkalbabu)

Batik mangrove hadir dengan motif-motif yang terinspirasi langsung dari keindahan alam pesisir. Beragam motif tergambar dengan cantik, seperti akar bakau yang menjalar, daun-daun yang rimbun, serta berbagai biota laut yang hidup di sekitar mangrove seperti ikan, kepiting, udang, burung, dan lainnya, mampu menciptakan pola batik yang unik dan menarik. 

Dari setiap motif batik mangrove yang terlukis, menghadirkan makna dan cerita tersendiri di baliknya, sehingga masyarakat dapat belajar tentang pentingnya menjaga kelestarian hutan mangrove dan ekosistem pesisir agar tetap lestari, bukan untuk dijarah tanpa sisa.

Keunggulan lainnya, pewarna alami yang digunakan pada batik mangrove pun berasal dari bagian-bagian tanaman mangrove seperti kulit kayu dan buahnya. Warna-warna yang dihasilkan dari bahan alami mangrove ini cenderung lebih lembut dan memiliki nuansa yang natural. Penggunaan bahan alami ini tidak hanya menghasilkan warna yang khas, tetapi juga ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Dan yang pasti, pembuatan batik mangrove telah menjadi sumber mata pencaharian bagi masyarakat sekitar, terutama bagi para perempuan di Pangkal Babu. Batik mangrove dapat berkontribusi pada peningkatan ekonomi masyarakat, dan membuka lapangan pekerjaan baru sehingga mengurangi pengangguran yang ada.

Bahkan menariknya, kehadiran batik mangrove ini telah menjadi salah satu daya tarik wisata di Pangkal Babu. Wisatawan tidak hanya bisa menikmati keindahan alam di hutan mangrove yang indah, tapi juga dapat membeli batik mangrove sebagai oleh-oleh yang khas dari Pangkal Babu yang tidak bisa ditemukan di daerah lain.

Dengan menguak keunggulan batik mangrove yang luar biasa ini, Qorry berharap langkah ini mampu membawa perubahan yang lebih baik bagi kehidupan masyarakat. Terlebih batik mangrove adalah sebuah karya seni yang tidak hanya indah, tetapi juga memiliki nilai edukasi, ekonomi, dan lingkungan yang tinggi. Makanya, batik mangrove ini perlu dilestarikan sebagai warisan budaya bangsa. Melalui batik mangrove, nilai-nilai kearifan lokal dapat terus diwariskan kepada generasi mendatang.

Batik mangrove cocok untuk dijadikan oleh-oleh karena hadir dengan motif yang sangat khas (Gambar dari IG @batikpangkalbabu)

Perjuangan Qorry yang begitu gigih benar-benar berbuah manis, bahkan dedikasinya dalam melahirkan batik mangrove di Pangkal Babu ini pun berhasil membawanya meraih penghargaan bergengsi. Qorry Oktaviani dinobatkan sebagai salah satu penerima apresiasi SATU Indonesia Awards dari PT Astra International Tbk pada tahun 2023 yang lalu.

Dan untuk bisa mendapatkan penghargaan dari Astra ini tentu tidak sembarang orang bisa meraihnya, karena SATU Indonesia Awards ini merupakan sebuah ajang penghargaan istimewa, diselenggarakan oleh Astra untuk diberikan khusus bagi anak bangsa yang telah berkontribusi membangun bangsa, dengan memberikan manfaat bagi masyarakat dan mendukung terciptanya kehidupan berkelanjutan melalui bidang Kesehatan, Pendidikan, Lingkungan, Kewirausahaan dan Teknologi.

Dari keberhasilan Qorry menerima apresiasi SATU Indonesia Awards ini, kita pun semakin tersadarkan, bahwa batik mangrove tidak hanya sekadar cara melindungi warisan budaya, tetapi bagaimana menari bersama alam dalam harmoni warna yang indah. Melalui karya-karyanya yang penuh makna, Qorry telah menginspirasi generasi muda untuk melestarikan keindahan batik, dan menjaga lingkungan agar tetap lestari demi kehidupan yang berkelanjutan.




Referensi:
  • https://olret.viva.co.id/news/17812-sosok-qorry-oktaviani-wanita-inspiratif-dari-jambi-yang-lestarikan-batik?page=all
  • https://www.jambione.com/features/1365158903/kisah-qorry-oktaviani-menghidupkan-konservasi-mangrove-dalam-selembar-batik?page=3
  • https://katadata.co.id/berita/nasional/6172a66ec77ea/fungsi-dan-manfaat-hutan-mangrove-bagi-lingkungan
  • https://lindungihutan.com/blog/manfaat-hutan-mangrove/


No comments:

Post a Comment