Tuesday, October 15, 2024

Atourin Visitor Management System Dukung Desa Wisata Berkelanjutan

Indonesia memiliki banyak desa wisata yang istimewa (Gambar dari IG @repermadi)

Indonesia memang dikenal memiliki beragam tempat wisata yang memukau, mulai dari pantai-pantai cantik hingga gunung-gunung megah. Namun, selain tempat wisata yang sudah populer, desa wisata juga menjadi destinasi yang tak kalah menarik untuk dikunjungi.

Berkunjung ke desa wisata bisa sekalian healing, hal ini banyak dilakukan oleh anak muda sekarang, terlebih mereka yang tinggal di kota-kota besar. Sejenak melipir dari keriuhan, bertandang ke desa wisata yang indah, adalah pilihan yang menyenangkan.

Desa wisata merupakan tempat yang memiliki keindahan alam yang asri dan kearifan lokal yang khas. Di desa wisata, kita dapat merasakan nuansa pedesaan yang tenang dan damai, menikmati semilir angin yang sejuk, merasakan dinginnya air yang mengalir bening, dan tentunya jauh dari hiruk pikuk kota yang ramai.

Selain itu, kegiatan lain yang biasanya dapat dilakukan di desa wisata adalah berinteraksi dengan masyarakat setempat, belajar tentang budaya lokal, menikmati kuliner tradisional yang lezat, hingga berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh masyarakat desa.

Dengan berbagai keunikan yang ada, sebenarnya desa wisata punya potensi yang besar jika dikelola dengan baik. Namun sayangnya, masih banyak desa wisata yang belum bisa memanfaatkan kekuatan yang mereka miliki. Untuk itu, Reza Permadi berupaya mendigitalisasi desa-desa wisata di Indonesia agar bisa semakin maju dan berkelanjutan.


Pentingnya Digitalisasi Desa Wisata

Indonesia memiliki banyak sekali desa wisata, namun sayangnya masih banyak desa wisata yang belum dikelola dengan baik. Untuk itu, Reza Permadi yang merupakan lulusan program Master of Sustainable Tourism ini meluncurkan program Atourin Visitor Management System (AVMS).

Keinginan Reza untuk menghadirkan program AVMS ini sudah ada sejak ia kuliah. Pada saat mengikuti mata kuliah Smart Tourism, Reza menulis paper tentang Visitor Management System. Agar penelitiannya tersebut tidak berakhir sebagai riset paper saja, Reza lalu memutuskan untuk mengimplementasikannya melalui Autorin Visitor Management System (AVMS).

Dan Reza pun semakin semangat untuk menghadirkan program AVMS ini setelah ia melihat langsung bagaimana pengelolaan desa wisata yang pernah ia kunjungi tidak memiliki pencatatan kunjungan wisatawan dengan baik, seperti nama pengunjung, nomor handphone, email dan data lainnya.

Begitu juga dengan urusan keuangan di desa wisata tersebut tidak memiliki pencatatan yang bagus. Setiap pengunjung hanya diberi selembar karcis masuk dan dicatat manual pada selembar buku. Terkadang, buku catatan pengunjung tersebut pun rusak, robek bahkan hilang.

Melihat kondisi seperti ini tentu tidak bisa dibiarkan terus menerus, potensi desa wisata yang begitu luar biasa sayang jika tidak dikelola dengan bijaksana. Untuk itu, Reza akhirnya secara resmi meluncurkan program AVMS pada tahun 2019 yang lalu.

Reza Permadi meluncurkan program AVMS untuk Mendigitalisasi Desa Wisata di Indonesia (Gambar dari IG @repermadi)

Autorin Visitor Management System (AVMS) ini adalah program dari Autorin, perusahaan rintisan yang didirikan oleh Reza untuk membantu pengelola destinasi atau desa wisata untuk menjual paket, atraksi wisata, dan layanan lainnya secara daring. Secara sederhana, program AVMS dapat diartikan sebagai alat untuk mendata dan mengorganisir pengunjung yang datang dan pergi ke desa wisata.

Namun perlu diketahui, bahwa program AVMS berbeda dengan sistem pengunjung atau tiket online lainnya. Program AVMS ini memiliki keunggulan yang mudah digunakan oleh pengelola desa wisata, terlebih model bisnis AVMS ini dapat disesuaikan dengan kondisi pengelola destinasi wisata tersebut.

Dalam hal ini, pengelola dapat menggunakan AVMS melalui skema kemitraan dengan Autorin, sehingga pengelola desa wisata tidak perlu membayar uang muka, tapi AVMS mendapatkan biaya agen dari setiap penjualan tiket dan paket wisata. Menariknya lagi, dengan menerapkan program AVMS ini, maka ada beberapa manfaat lain yang akan didapatkan pengelola desa wisata, yaitu:
  • Model bisnis AVMS dapat disesuaikan dengan kondisi pengelola desa wisata
  • Pengelola desa wisata akan dibangunkan database pengunjung yang rapi
  • Pengelola desa wisata akan memiliki pencatatan keuangan yang jelas
  • Penggunaan e-ticket dapat mengurangi sampah kertas dari karcis masuk
Selain itu, kehadiran program AVMS ini tidak hanya menguntung bagi desa wisata saja, namun juga memberikan keuntungan bagi wisatawan yang ingin berkunjung di desa wisata tersebut. Para wisatawan semakin mudah untuk melakukan reservasi dan beli tiket atau paket wisata secara online dari mana saja dan kapan saja dengan melakukan pembayaran non-tunai, dan tentunya meminimalisir terjadinya pungli (pungutan liar) pada wisatawan di kawasan desa wisata tersebut.

Dengan berbagai keunggulan yang dihadirkan program AVMS untuk desa wisata dan wisatawan tersebut, maka tidak heran, kini semakin banyak desa wisata yang menggunakan layanan program AVMS ini. Bahkan sekarang sudah lebih dari 100 desa wisata yang menggunakan program AVMS ini di seluruh Indonesia.


Digitalisasi Desa Wisata Hadirkan Pariwisata Berkelanjutan

Pariwisata merupakan salah satu sektor industri yang memiliki pertumbuhan tercepat di dunia dan terus bertumbuh setiap tahunnya. Hal ini sejalan dengan semakin tingginya animo masyarakat yang selalu ingin melakukan refreshing atau healing dengan mengunjungi tempat wisata baru yang indah.

Melihat fakta ini, tentu menjadi peluang yang bagus untuk dimaksimalkan oleh desa wisata untuk mendulang kesuksesan. Namun suksesnya sebuah tempat pariwisata bukan hanya sekadar mampu memberikan keuntungan sesaat saja, namun juga harus bisa memiliki konsep pariwisata berkelanjutan.

Pariwisata berkelanjutan merupakan sebuah konsep berwisata yang mengacu pada upaya untuk menjaga dan memelihara sumber daya alam, warisan budaya, serta kesejahteraan masyarakat setempat, sambil tetap memenuhi kebutuhan dan keinginan wisatawan saat ini hingga generasi mendatang.

Dengan memprioritaskan pariwisata keberlanjutan ini, maka kita dapat menciptakan destinasi wisata yang tidak hanya memikat untuk dikunjungi, tetapi juga bisa bertahan dan memberikan manfaat jangka panjang bagi semua pihak yang terlibat dan juga berbagai aspek, seperti lingkungan, sosial, budaya, serta ekonomi yang tetap terjaga dalam waktu yang lama.

Digitalisasi Desa Wisata mendukung pariwisata berkelanjutan (Gambar dari IG @repermadi)

Dan salah satu cara mewujudkan pariwisata berkelanjutan adalah dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi yang ada. Untuk itulah kehadiran program AVMS buatan Reza ini bisa mendukung tempat pariwisata yang berkelanjutan. Para wisatawan bisa mendapatkan informasi dengan cepat dan akurat karena desa wisata sudah go digital. Hal ini bisa membuka peluang semakin banyaknya wisatawan yang akan berkunjung ke desa wisata tersebut.

Dengan semakin banyaknya wisatawan yang datang ke desa wisata tersebut, maka desa wisata akan memiliki dana yang memadai untuk bisa terus merawat alam dan menjaga budaya yang ada agar tetap lestari, sehingga kelak bisa terus dinikmati oleh generasi yang akan datang.

Selain itu, penerapan program AVMS juga memungkinkan para wisatawan bisa membeli tiket atau paket wisata secara online dari rumah, lalu nanti saat datang tinggal scan barcode dan tidak perlu mencetak tiket kertas lagi demi menjaga lingkungan bebas dari sampah.

Bahkan kerennya lagi, dengan menggunakan tiket elektronik pada desa wisata ini tentunya akan mengurangi biaya pencetakan dan pengiriman tiket fisik. Ini berarti tempat wisata dapat mengalokasikan dana lebih efisien untuk pengembangan fasilitas atau sarana bagi wisatawan, sedangkan wisatawan pun dapat menikmati tarif yang lebih terjangkau.

Namun untuk mewujudkan pariwisata berkelanjutan tentu bukanlah hal yang mudah, banyak hal yang harus dibenahi. Terutama kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam menjalankan desa wisata yang bersih, rapi, dan memenuhi berbagai standarisasi kenyamanan, mulai dari aksesibilitas yang mudah, akomodasi yang nyaman dan terjangkau, adanya atraksi yang memikat, dan juga fasilitas berupa tempat ibadah, toilet dan tempat sampah yang memadai.

Selain itu, untuk mendukung agar digitalisasi desa wisata berjalan sukses tentu diperlukan jaringan internet yang lancar, karena tanpa internet maka program AVMS ini pun sulit diterapkan pada desa wisata agar semakin cepat go digital. Hal ini banyak terjadi di daerah-daerah pelosok, terutama wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar).


Tahun 2030 Semakin Banyak Desa Wisata Go Digital

Melihat sudah banyak desa wisata yang menerapkan program AVMS hingga saat ini, itu artinya program buatan Reza ini telah membawa banyak manfaat bagi mereka yang sudah menerapkannya. Dan ini menjadi angin segar untuk desa wisata lainnya agar semakin cepat untuk go digital juga.

Keberhasilan Reza dalam mendigitalisasi banyak desa wisata dengan program AVMS ini membuatnya berhasil terpilih sebagai penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards di bidang teknologi pada tahun 2023 yang lalu. 

Dan Apresiasi SATU Indonesia Awards sendiri merupakan sebuah ajang penghargaan dari Astra yang diberikan bagi anak bangsa yang telah berkontribusi membangun bangsa dengan memberikan manfaat bagi masyarakat dan mendukung terciptanya kehidupan berkelanjutan melalui bidang Kesehatan, Pendidikan, Lingkungan, Kewirausahaan dan Teknologi.

Reza Permadi mendapatkan Apresiasi SATU Indonesia Awards di bidang teknologi pada tahun 2023 (Gambar dari IG @repermadi)

Dan untuk terus memperkenalkan program AVMS ini semakin luas lagi, Reza secara secara rutin menggelar Autorin Academy dengan memberikan pelatihan secara daring maupun luring bagi para pengelola destinasi wisata yang ada di berbagai daerah di Indonesia.

Namun dalam menjalankan program ini, ada banyak juga tantangan yang ia temui, seperti masih banyak pengelola destinasi wisata yang belum melek teknologi atau menganggap teknologi bukan hal yang penting atau sebagai sesuatu yang sulit untuk dipelajari.

Maka dari itu, Reza bersama Autorin terus berusaha mengatasinya dengan mengadakan program pelatihan dan juga memberi pendampingan secara intensif, agar mereka bisa semakin cerdas dalam mengelola destinasi wisata atau desa wisata yang berbasis digital.

Hal ini sejalan dengan visi dari AVMS yang ingin menjadi teknologi yang ramah bagi pengelola destinasi wisata dan menerapkan konsep smart tourism di Indonesia. Untuk itu, Reza berencana pada tahun 2030 mendatang, akan ada 4.500 lebih desa wisata yang sudah go digital dan menggunakan AVMS.

Dan untuk mewujudkan hal ini, Reza telah berkolaborasi dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang turut membantu dalam hal pemasaran program AVMS. Mereka memperkenalkan AVMS dalam kegiatan sosialisasi atau Bimbingan Teknis (Bimtek) agar semakin banyak pengelola desa wisata yang tertarik untuk menggunakannya.

Selain itu, Reza juga telah menjalin kerja sama dengan Kampung Berseri Astra (KBA) dan Desa Sejahtera Astra (DSA) di Indonesia. Sudah ada beberapa kampung yang telah didatangi dan kemudian menjadi partnernya, bahkan hingga tahun 2023 total sebanyak 4 KBA dan DSA yang telah bermitra, salah satunya ada Kampung Berseri Astra (KBA) Bugisan, Klaten, Jawa Tengah.

Keunggulan KBA Desa Wisata Bugisan, Jawa Tengah ini mampu menawarkan banyak hal menarik bagi para wisatawan yang berkunjung ke sini. Wisatawan bisa mempelajari sejarah Candi Plaosan (candi kembar), menikmati festival candi kembar, belajar mengenali seni dan budaya serta keahlian leluhur.

Selain itu, para wisatawan pun bisa menikmati kesenian gejog lesung, tari anoman, dan bersepeda ontel dengan pemandu lokal keliling candi, hingga belajar tentang toleransi antar agama pada masa lalu untuk terus diterapkan hingga saat ini.

Dengan penerapan program AVMS pada desa wisata ini, tentunya dapat membantu dalam meningkatkan kesuksesan dan keberlanjutan sektor pariwisata. Adanya informasi yang mudah diakses, promosi yang efektif, dan manajemen destinasi yang lebih efisien, maka diharapkan para pelaku pariwisata dapat lebih mudah untuk menerapkan prinsip-prinsip pariwisata berkelanjutan yang tetap berkontribusi dalam melestarikan keindahan alam dan budaya yang ada.



Referensi:
  • https://www.radioidola.com/2023/reza-permadi-perintis-digitalisasi-desa-wisata-peraih-satu-indonesia-awards-2023/
  • https://nasional.tempo.co/read/1857617/reza-permadi-hadirkan-alat-untuk-data-pengunjung-desa-wisata-di-14th-sia-2023
  • https://radarbogor.jawapos.com/bogor/2475161418/kisah-inspiratif-pemenang-satu-indonesia-award-di-forum-diskusi-local-media-summit-2024

No comments:

Post a Comment