Tuesday, December 8, 2020

Dampak Negatif Membandingkan Anak Dengan Orang Lain



Di suatu sore yang mendung, tiba-tiba langkah saya terhenti, saat melihat seorang anak tetangga yang sedang menangis di pojokan sebuah taman. Saya menghampirnya perlahan, dan mencoba mengembangkan sulas senyum padanya. 

“Kok nangis, Bintang (bukan nama sebenarnya) kenapa?” tanya saya dengan lembut. Bintang mengangkat wajahnya dengan kaget, memandang saya sekilas, lalu cepat-cepat menyeka airmata yang terlanjur jatuh di kedua pipinya. 

“Nggak kenapa-napa kok Kak, Bintang terjatuh tadi saat berlari.” Ujarnya dengan suara bergetar dengan senyum yang dipaksakan mengembang di bibirnya. Namun dari matanya, saya bisa melihat dengan jelas, bahwa Bintang sedang menyembunyikan sesuatu. 

Maka saya pun akhirnya memutuskan untuk duduk di sampingnya, dan setelah kami mengobrol cukup lama, akhirnya Bintang mau bercerita jujur pada saya. Bahwa dia merasa sedih karena dimarahi oleh orangtuanya, karena nilai ujiannya tidak sebagus nilai si Bulan (bukan nama sebenarnya) yang tak lain tetangganya Bintang sendiri. 

Padahal Bintang merasa sudah berusaha maksimal supaya nilainya bagus semua, namun pada kenyataannya memang dia tidak bisa melampaui nilai ujiannya si Bulan. Jujur saya pun jadi ikut merasakan kesedihan si Bintang, ikut kesal dan kecewa kepada orangtuanya yang telah membanding-bandingkan si Bintang dengan Bulan. 

Ya, seharusnya orangtua tidak perlu melakukan hal seperti itu. Sebab pada sejatinya, setiap orang lahir dengan segala kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Dan Tuhan sudah menggariskan takdir terbaik akan setiap perjalanan hidup seseorang. Maka, seharusnya kita tak perlu untuk membandingkan-bandingkan seseorang dengan orang lain. 

Sejatinya tak ada manusia yang terlahir sempurna, manusia hadir ke dunia ini pasti ada saja kekurangannya. Maka sangatlah tidak layak bila kita harus membanding-bandingkan seseorang dengan orang lain, apalagi sampai membuatnya merasa begitu terluka. 

Namun mirisnya, begitu banyak perlakukan yang membanding-bandingkan ini hadir di tengah-tengah kita, bahkan hal itu dilakukan oleh orangtua kita sendiri seperti yang dialami oleh Bintang. Kita kerap dibanding-bandingkan dengan anak tetangga, bahkan dengan kakak atau adik kita sendiri. 

Entahlah, apakah orangtua sadar akan dampak dengan membanding-bandingkan anaknya seperti itu? Tahukah mereka betapa sakitnya perlakukan seperti itu? Tahukah mereka betapa sedihnya berada di posisi seperti itu? Tahukah mereka betapa hancurnya perasaan diperlakukan semacam itu? 

Sejujurnya perlakukan seperti itu tidak ada gunanya sama sekali. Sebab pada dasarnya, membanding-bandingkan apa pun adalah hal yang tidak baik, meskipun memiliki niat baik. Justru, mambanding-bandingkan hanya akan menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan mental sang anak. 

Dampak negatif membandingkan anak

Maka dari beberapa pengalaman dan juga hasil saya membaca berbagai berita dan informasi yang ada, saya mendapatkan kesimpulan, bahwa ada beberapa efek negatif yang akan timbul jika orangtua selalu membanding-bandingkan anaknya dengan orang lain, yaitu sebagai berikut: 
  1. Anak menjadi stress, sebab sang anak akan merasa terbebani dan juga sakit hati bila terus dibanding-bandingkan dengan orang lain. 
  2. Anak menjadi minder, karena anak merasa orang lain lebih baik dari dirinya, sehingga anak merasa dirinya tidak bisa melakukan sesuatu dengan baik. 
  3. Anak bisa menjadi pribadi pembenci, hal ini terjadi karena rasa kesal yang terus menumpuk dan lama-lama menjadi rasa benci yang kuat pada orang yang dibandingkan atau pun pada orangtuanya sendiri, lantaran kecewa dengan sikap orangtua yang sering membandingkan dirinya dengan orang lain. 
  4. Bakat anak justru bisa hilang, karena anak dipaksa untuk melakukan sesuatu yang tidak dia minati, sehingga bakat aslinya justru menjadi terpendam. 
  5. Anak menjauh dari orangtua, sebab dia merasa orangtua tidak bisa menerima dirinya, sehingga perlahan sang anak akan menjaga jarak karena tidak nyaman dengan orangtuanya. 
Sungguh dampak yang diakibatkan dari kebiasaan membandingkan anak dengan orang lain ini begitu fatal akibatnya. Sebab hal ini bisa mempengaruhi tumbuh kembang sang anak hingga nanti tuanya nanti, yaitu menjadi pribadi yang akan selalu meragukan kemampuan dirinya, selalu merasa cemburu dengan kamampuan orang lain, mudah berpikiran negatif, dan akan membuat anak semakin tertutup pada orangtuanya. 

Maka, saya berharap, semoga orangtua atau pun calon orangtua, bisa semakin bijak dalam memperlakukan anak-anaknya, tidak lagi membanding-bandingkan anaknya dengan orang lain, sebab setiap anak lahir dengan keistimewaannya sendiri-sendiri. 

Mari kita fokus pada bakat dan segala kemampuan terbaik anak kita, kita asah dan dukung hal itu dengan segenap hati, agar anak bisa menunjukan kemampuan terbaiknya, dan bersinar dengan keistimewaan yang dimilikinya.

No comments:

Post a Comment