Menghafalkan kelima sila Pancasila
tentu sudah ada di luar kepala kita semua, sebab sejak kita kecil, menghafal
Pancasila sudah diharuskan dan menjadi bagian dari mata pelajaran di sekolah.
Namun, bagaimana menerapkan sila-sila Pancasila dalam keseharian kita tidak
semua orang bisa melakukannya dengan baik.
Padahal kita semua tahu, bahwa
Pancasila merupakan dasar dari negara kita Indonesia tercinta ini. Di dalamnya
terdapat lima sila yang menjadi satu rangkaian pondasi bagi bangsa ini, sebab kelima
sila Pancasila ini tidak dapat dilaksanakan secara terpisah-pisah.
Ya, untaian sila pertama hingga
sila kelima itu meruapakan satu kesatuan yang utuh dan saling berkaitan. Sehingga
bisa dibilang, bahwa sila-sila dalam Pancasila adalah rangkaian kesatuan yang
saling terikat dan tidak dapat dipisah-pisahkan satu sama lain.
Meski kata Pancasila terdiri dari
dua kata yang berasal dari bahasa Sanskerta yaitu: Panca yang berarti lima dan sila
yang artinya prinsip atau asas. Namun keberadaan Pancasila sendiri memiliki
peran penting bagi bangsa ini karena menjadi rumusan dan pedoman kehidupan
berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.
Diklat Pendidikan dan Pelatihan Pembinaan Ideologi Pancasila
Dan berbicara tentang Pancasila
ini, maka saya jadi ingat tentang acara Diklat
Pendidikan dan Pelatihan Pembinaan Ideologi Pancasila yang pernah saya
ikuti selama lima hari, yaitu mulai dari tanggal 9-13 Desember 2019 di Hotel
Discovey Kartika Plaza Kuta Bali.
Acara Diklat Pendidikan dan
Pelatihan Pembinaan Ideologi Pancasila ini diselenggrakan oleh Bapan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP)
dan diikuti oleh masyarakat dari berbagai profesi, seperti Pendongeng,
Youtuber, Influencer, Blogger, dan juga GenRe BKKBN yang datang dari berbagai
daerah di seluruh Indonesia.
Potret keseuan saat ikut Diklat Pendidikan dan Pelatihan Pembinaan Ideologi Pancasila bersama BPIP |
Mengikuti rangkaian acara dengan
materi yang begitu runut di acara ini, membuat saya semakin mengerti, bahwa
lima sila dalam Pancasila itu memiliki kekuatan yang begitu besar sebagai
pondasi bangsa Indonesia dalam menyatukan segala perbedaannya yang sangat
beragam ini.
Maka sungguh saya kagum dengan
rumusan sila-sila Pancasila yang dibuat oleh para pendiri Negeri ini dulunya,
sebab keberadaan Pancasila mampu menyesuaikan dengan segala perubahan dinamika
bangsa Indonesia sejak proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945
hingga era sekarang ini.
Ya, kedudukan Pancasila sebagai
dasar negara dan ideologi bangsa Indonesia benar-benar telah menunjukan bahwa
Pancasila adalah kesepakatan yang sudah final bagi seluruh komponen bangsa dari
Sabang sampai Marauke, karena mampu mempersatukan perbedaan-perbedaan yang ada.
Melihat begitu besar makna dari
Pancasila ini, maka menyadarkan saya, bahwa sila-sila Pancasila yang ada bukan
hanya sekadar dihafalkan saja, namun bagimana kita bisa menerapkan nilai dari sila-sila
Pancasila yang ada tersebut dalam kehidupan kita sehari-hari secara nyata.
Memahami Nilai-Nilai Sila Pancasila
Maka dari itu, dalam acara Diklat
Pendidikan dan Pelatihan Pembinaan Ideologi Pancasila ini, kita benar-benar memberikan
pemahaman yang jauh lebih luas lagi bagi saya tentang bagaimana kita seharusnya
menerapkan Pancasila dalam kehidupan kita.
Sebab sebenarnya, mengamalkan
Pancasila itu tidaklah sulit jika kita memang mau memahami dan mempelajarinya
nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Pancasila itu sejatinya sangat erat
dengan kehidupan kita sehari-hari.
Pancasila menggandung nilai-nilai luhur untuk hidup bahagia di dawah payung NKRI |
Bahkan, dalam keseharian kita,
tanpa sadar kita pun sudah mengamalkan nilai-nilai dari Pancasila ini sendiri.
Nah, untuk lebih jelasnya, berikut ini nilai-nilai yang terkandung dari
Pancarila, yaitu:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
Dalam sila pertama ini terkandung nilai yang berisikan
pengakuan kita atas keberadaan Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan
kepercayaan kita masing-masing. Juga tentang bagaimana kita saling menghormati
dan bekerjasama sebagai umat beragama dan juga menghormati kebebasan dalam menjalankan
ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya kita masing-masing, serta tidak
memaksakan suatu agama untuk percaya kepada suatu agama lainnya.
2.
Kemanusiaan
yang adil dan beradab
Sila kedua ini menyadarkan kita tentang persamaan derajat,
persamaan hak dan persamaan kewajiban sebagai sesama manusia, sehingga kita
bisa untuk saling mencintai dan menyayangi antara sesama manusia, serta kita
harus berani dalam membela kebenaran dan keadilan.
3.
Persatuan
Indonesia Nilai
Sila ketiga ini menggambarkan nilai perwujudan kebersaaman kita,
yaitu kita harus memposisikan persatuan, kesatuan, kepentingan, dan keselamatan
bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan. Kita pun harus rela
berkorban jiwa dan raga demi kepentingan bangsa dan negara sebagai wujud cinta
tanah air. Serta selalu menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan menjujung
tinggi Bhinneka Tunggal Ika.
4. Kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
Sila keempat ini mengandung sendi utama demokrasi di
Indonesia yaitu yang berdasar atas asas musyawarah dan kekeluargaan dengan
selalu mengutamakan musyawarah mufakat dalam mengambil keputusan untuk
kepentingan bersama.
5.
Keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Dan sila kelima ini berisikan salah satu tujuan dari negara
kita, yaitu mewujudkan tata masyarakat Indonesia yang adil dan makmur
berdasarkan Pancasila, yaitu dengan menghormati hak-hak orang lain, memiliki
sikap adil, serta bersama-sama berusaha mewujudkan kemajuan yang merata dan
berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Maka dengan melihat nilai-nilai
yang terkandung dari setiap sila Pancasila di atas, maka tidak heran bila
memang Pancasila disebut sebagai dasar negara kita, sebab mampu mempersatukan
perbedaan-perbedaan yang ada, dan itu artinya, Pancasila telah diterima oleh
seluruh lapisan masyarakat Indonesia.
Dan sila-sila Pancasila tersebut
benar-benar dasar negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia yang luar biasa,
karena mengandung nilai-nilai luhur, juga mempunyai ciri khas atau
karakteristik tersendiri yang berbeda dari ideologi lain yang ada di dunia ini.
Untuk itu, sangat penting bagi kita
untuk selalu menjaga nilai luhur Pancasila dalam keseharian kita. Maka dengan
adanya diklat dan pelatihan ini, maka saya semakin diasah untuk semakin religius dan toleran, berbudaya, cinta
tanah air, domokratis dan memiliki kepedulian sosial yang tinggi terhadap
sesama untuk bisa terus menjaga persatuan dan kesatuan bangsa ini.
Ancaman Baru bagi Keutuhan NKRI
Kita semua harus sadar, bahwa
masyarakat di negeri ini datang dari keberagaman yang begitu luas, mulai dari
agama, adat, budaya, bahasa dan lain sebagainya. Makanya saling menghargai atas
segala perbedaan yang ada sudah menjadi keharusan bagi kita semua.
Ya, perbedaan yang ada sesungguhnya
adalah kekayaan bangsa yang patut kita syukuri. Dan biarlah perbedaan itu ada,
karena perbedaan itulah yang membuat kita menjadi begitu istimewa dan seindah
pelangi, jadi tidak perlu dipermasalahkan apalagi diributkan.
Namun yang perlu kita waspadai,
bahwa ancaman dalam mempertahankan keutuhan NKRI bukan hanya tentang berjuang
mengangkat senjata saja, namun di zaman sekarang ini banyak sekali ancaman lain
yang bisa mengancam keutuhan NKRI ini.
Ya, seiring berkembangnya zaman maka
yang kini ancaman yang gencar hadir di tengah masyarakat hadir dalam berbagai
macam rupa, sebut saja: Narkoba dan
obat-obat terlarang, Minum-minaman keras, Rokok, HIV/AIDS, bullying, dan
masih banyak lagi bentuk ancaman lainnya.
Penggunaan sosial media yang salah bisa ancam keutuhan NKRI |
Namun selain itu, penggunaan sosial media yang salah juga
bisa mengancam keutuhan bangsa loh. Untuk itu, kita harus menggunakan media
sosial dengan benar-benar bijak, yaitu tidak memanfaatkan media sosial untuk
membuat konten yang mengundang keributan, atau mensharing informasi yang palsu
atau hoax.
Hal ini terlihat sepele, namun memiliki dampak sosial yang begitu besar jika kita salah menggunakan media sosial ini. Percepatan transfer informasi yang terjadi bisa mengundang berbagai asumsi yang bisa dengan mudah menyulut berbagai konflik.
Untuk itu, setiap kali kita
menerima informasi apapun itu, maka kita harus benar-benar saring terlebih dahulu
berita tersebut, dilakukan kroscek dahulu kebenarannya, sehinga kita tidak
salah sebelum disharing ke media sosial yang kita miliki.
Jangan sampai informasi yang kita
sharing ke sosial media tersebut menyesatkan banyak orang dan mengundang
berbegai polemik yang menimbulkan masalah bagi banyak orang. Untuk itu, lebih
baik diam jika memang kita tidak tahu atau ragu atas informasi yang kita terima
tersebut.
Melihat fakta ini, maka semoga kita
semua semakin sadar untuk semakin bijak dalam menjalankan kehidupan ini, agar
kita bisa jauh dan terhindari dari semua hal di atas, sebab selain merugikan
diri sendiri, ternyata bisa juga mengancam keutuhan bangsa ini.
Untuk itu, mari kita selalu
membiasakan diri untuk menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam keseharian kita, agar
kehidupan kita secara pribadi dan secara berbangsa bisa terus berjalan dalam
koridor yang terarah demi keutuhan NKRI yang kita cintai ini.
No comments:
Post a Comment