Sehat itu penting, sebab sakit
itu sungguh sangat tidak menyenangkan, bukan hanya membuat segala urusan
menjadi kecau, namun juga membutuhkan biaya yang terkadang tak murah. Untuk
itu, menjaga pola hidup yang sehat menjadi suatu keharusan agar kita tetap bisa
meraih hidup sehat.
Dan salah satu penyakit tidak
menular yang juga banyak diderita oleh masyarakat di Indonesia saat ini adalah
diabetes. Dimana diabetes ini bukan hanya diidap oleh para orang tua saja, namun anak-anak
bahkan usia remaja juga bisa dihinggapi oleh penyakit yang satu ini.
Dimana berdasarkan data
International Diabetes Federation Atlas edisi ke-9 pada tahun 2019 bahwa diabetes
merupakan salah satu penyakit kronis yang banyak terjadi di seluruh dunia, dan
Indonesia menduduki peringkat ke-7 penyandang diabetes terbanyak di dunia.
Sungguh ini menjadi perhatian
kita semua untuk lebih waspada dalam menjaga kesehatan kita, karena penyakit
diabetes ini selain memang karena faktor keturunan, namun lebih banyak
disebabkan oleh gaya hidup kita yang kurang sehat.
Untuk itu, kemarin (30/11), dalam
rangkaian peringatan Hari Diabetes Dunia
dan Bulan Kesadaran Diabetes Dunia, maka Merck Sharp Dohme (MSD) Indonesia
bersama dengan Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta,
Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (Perkeni), Persatuan Diabetes Indonesia
(Persadia) Wilayah Jakarta, Bogor, Bekasi, Depok, komunitas masyarakat dan MRT
Jakarta; bersama-sama melaksanakan kampanye #LindungiKeluargadariDiabetes di
Taman MRT Dukuh Atas.
Dan kampanye ini sejalan dengan tema
besar kampanye Hari Diabetes Dunia 2019 yang diusung oleh International
Diabetes Federation (IDF) yaitu “Protect Your Family” dengan fokus utama
deteksi diabetes, cegah diabetes tipe 2, dan penanganan diabetes anggota
keluarga dengan diabetes.
Dilegarnya kampanye
#LindungiKeluargadariDiabetes bertujuan untuk mengajak seluruh keluarga di
Indonesia untuk mengetahui risiko diabetes dan meningkatkan kesadaran dari
pengaruh diabetes terhadap pasien dan keluarga serta mendorong peran aktif
keluarga dalam penanganan, pencegahan, dan edukasi mengenai diabetes.
Untuk itu, kemarin dalam acara kampanye
#LindungiKeluargadariDiabetes ini digelar beberapa kegiatan yang memang
mengedukasi masysarakat tentang pentingnya untuk melindungi diri dan keluarga
terhadap penyakit diabetes ini.
Pemeriksaan Kesehatan Gratis!
Kemarin di acara kampanye
#LindungiKeluargadariDiabetes ini, ada tim kesehatan khusus yang ditugasi untuk
memberikan cek kesehatan gratis, dalam hal ini terkait cek gula darah dan juga
tensi. Dan Alhamdulillah hasil pengecekan tensi dan gula darah saya semuanya masih diambang normal. Namun bukan berarti
saya aman, semua tergantung gaya hidup yang saya jalanin.
Pemeriksaan tensi dan gula darah gratis |
Untuk itu kemarin, saat tensi dan
pemeriksaan gula darah, dokternya bilang supaya saya sebisa mungkin mengurangi
mengkonsumsi nasi putih, dan menghindari mengkonsumsi nasi putih dalam kondisi
panas karena gulanya lebih tinggi, dan sebaiknya ganti nasi putih dengan nasi
merah.
Dan harus menjauhi alkohol,
obat-obatan terlerang, serta menjauhi aneka makanan dan minum-minuman yang
manis-manis yang kini sedang menjamur di mana-mana, karena kandungan gulanya
yang begitu banyak ditakutkan akan gampang memicu diabetes.
Selain itu, harus banyak
mengkonsumsi air putih, sayur dan buah secara rutin setiap harinya. Dan pastinya harus
banyak melakukan aktivitas fisik juga setiap hari karena bermanfaat untuk
mencegah berbagai penyakit, meningkatkan stamina, menguatkan tubuh,
meningkatkan fleksibilitas, mengontrol berat badan serta meningkatkan kualitas
hidup.
Ya, untuk aktivitas fisik ini tak
harus dengan melakukan olehraga yang berat kok, kita hanya perlu banyak
bergerak, seperti jogging, berjalan, atau naik turun tangga yang bisa kita
lakukan dengan mudah dimana saja dan kapan saja tanpa repot baik saat di rumah
atau pun di tempat kita bekerja.
Selain itu, menjaga pola tidur
juga sangat penting, dimana istirahat harus cukup yaitu 7 sampai 8 jam per
hari, karena dengan tidur yang cukup, maka kesehatan kita akan lebih baik dan
maksimal. Sebab, selama kita tidur, maka semua organ yang lelah bekerja tentu
membutuhkan waktu istirahat, termasuk otak, kulit, sistem metabolisme, dan
hormon. Sehingga pada saat tidur, informasi yang masuk ke otak akan disusun
dengan rapi, sehingga saat bangun tidur kita menjadi lebih fresh dan semangat
lagi.
Talkshow Pentingnya Lindungi Keluarga dari Diabetes
Setelah pemeriksaan tensi dan
gula darah, kami pun ikut talkshow bertajuk Lindungi Keluarga dari Diabetes
dengan menghadirkan para pembicara yang terdiri dari dr. Rudy Kurniawan (Founder Komunitas Sobat Diabet), dr. Suria Nataatmadja (Medical Affairs
Director MSD Indonesia), Prof. Dr. dr.
Mardi Santoso, DTM&H, SpPD-KEMD, FINASIM, FACE (Ketua Persatuan
Diabetes Indonesia (PERSADIA) Wilayah Jakarta, Bogor, Bekasi dan Depok), dr. Dwi Oktavia Handayani, M. Epid, (Kepala
Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Provinsi DKI
Jakarta) dan Bapak Ahmad Pratomo (Head
of Corporate Communication Department PT MRT Jakarta).
Talkshow Lindungi Keluarga dari Diabetes (Kiri - Kanan): dr. Rudy - dr Suria - Prof Mardi - dr. Dwi - Bapak Ahmad |
Dimana dalam kesempatan ini, dr Suria Nataatmadja selaku Medical
Affairs Director MSD Indonesia, mengatakan bahwa ”Sebagai mitra global dari
International Diabetes Federation (IDF), MSD berkomitmen untuk terus mendukung
upaya peningkatan kesadaran terhadap diabetes. Dengan kampanye
#LindungiKeluargadariDiabetes, kami berharap masyarakat semakin menyadari
pentingnya peran keluarga dalam hal deteksi, pencegahan, dan penanganan
diabetes.”
Ya, ternyata peran keluarga
begitu penting dalam melindungi seluruh anggota keluarganya dari diabetes,
sebab menurut data terbaru mengungkapkan bahwa sekitar 463 juta orang merupakan
penyandang diabetes, namun 1 dari 2 penyandang diabetes tidak menyadari
kondisinya, dan hampir 67% penyandang diabetes tersebut berada di usia
produktif di bawah 60 tahun.
Untuk itu, kita semua harus terus
wasapada untuk melindungi keluarga kita dari diabetes ini, sebab diabetes
merupakan salah satu penyakit kronis yang umum diderita di Indonesia. Indonesia
menduduki peringkat ke-7 penyandang diabetes terbanyak di dunia dengan jumlah
10,7 juta. Dan angka ini diperkirakan akan meningkat pada tahun 2045 menjadi
16,6 juta penyandang.
Selain itu, Indonesia juga
menduduki peringkat ke-3 penyandang Toleransi Glukosa Terganggu atau
Prediabetes terbanyak dengan jumlah 29,1 juta pada tahun 2019, diperkirakan
akan meningkat menjadi 35,7 juta pada tahun 2045, yang mengindikasikan semakin
tingginya paparan risiko diabetes di Indonesia, khususnya Diabetes Tipe 2.
Dan diakui oleh dr. Dwi Oktavia Handayani, M.Epid bahwa
”Data terbaru Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan angka
prevalensi nasional diabetes melitus berdasarkan diagnosis dokter pada usia
>15 tahun adalah 2% dan angka prevalensi di Provinsi DKI Jakarta adalah 3,4%.
Riskesdas 2018 juga menunjukkan
33,5% masyarakat Indonesia usia > 10 tahun tergolong kurang aktivitas fisik,
dengan proporsi penyumbang tertinggi adalah DKI Jakarta sebanyak 47,8%
dibandingkan dengan kota-kota lainnya.
Sungguh menyeramkan ternyata,
dari tahun ke tahun jumlah penderita diabetes meningkat begitu banyak, dan
tentu ini menjadi PR kita masing-masing untuk terus berupaya melindungi diri
dan keluarga kita dari diabetes ini.
Hal ini juga dipertegas oleh Prof. Dr. dr. Mardi Santoso, DTM&H,
SpPD-KEMD, FINASIM, FACE bahwa mengatakan ”Peran keluarga amat penting
dalam deteksi dini diabetes dan usaha-usaha pencegahan diabetes tipe 1, tipe 2
& tipe lain serta pengobatan anggota keluarga dengan diabetes.”
Dimana saat melakukan deteksi
dini diabetes ini, peran keluarga penting untuk mengetahui gejala diabetes
& memastikan apakah sudah terkena diabetes atau prediabetes sehingga
mempercepat penanganan dan mencegah komplikasi.
Terutama pada diabetes tipe 1
yang jika tidak dideteksi dapat menyebabkan perburukan dan menimbulkan
kematian. Sedangkan dalam pencegahan diabetes tipe 2 maka keluarga berperan
melindungi jangan sampai keluarga yang lain terkena diabetes.
Oleh sebab itu, kita sangat perlu
memahami faktor-faktor risiko yang bisa memicu terkena diabetes dengan cara
meningkatkan gaya hidup sehat dan bila perlu lakukan tes gula darah secara
rutin untuk mengetahuinya secara dini.
Dan tidak bisa dipungkiri, dalam
penanganan diabetes, keluarga sangat berperan penting dalam mendukung dan memastikan
pasien mendapatkan penyuluhan, pengobatan, pengaturan makan (diet), dan
pemeriksaan untuk mengetahui komplikasi-komplikasi serta melaksanakan gaya
hidup sehat yang dijalankan terus menerus.
Dalam hal pengobatan pada pasien
diabetes tipe 1 maupun tipe 2, penderita
diabetes dan anggota keluarga, perlu menyadari betapa pentingnya kepatuhan
dalam pengobatan diabetes yang harus dilakukan seumur hidup, terutama untuk
mencegah komplikasi lebih lanjut.
Ayo naik tangga demi kesehatan |
Selain itu, sangat pening untuk
melakukan aktivitas fisik, konsumsi makanan sesuai kebutuhan, menjaga berat
badan ideal untuk pencegahan timbulnya diabetes tipe 2. dan untuk kegiatan aktivitas fisik ini bisa
dilakukan dengan mudah seperti melakukan olahraga jalan, naik tangga, senam dan
lainnya.
Melakukan aktivitas
naik dan turun tangga selama 3 menit dari 60 – 120 menit setelah makan dapat
membantu penurunan respon glukosa darah postprandial pada penyandang diabetes
tipe 2. (Riset Hiroto Honda pada tahun 2016).
Melihat riset ini, diakui oleh Muhammad Kamaluddin selaku Corporate
Secretary PT MRT Jakarta bahwa ”Menyadari manfaat naik atau turun tangga bagi
kesehatan terutama mencegah diabetes, MRT Jakarta menyambut baik dan mendukung
inisiatif dari kampanye #LindungiKeluargdariDiabetes. Ini sejalan dengan upaya
kami untuk mengajak masyarakat pengguna MRT Jakarta untuk menggunakan tangga
daripada lift yang memang hanya diperuntukkan bagi kelompok prioritas seperti
ibu hamil, lansia dan disabilitas.”
Dan lebih lanjut Bapak Kamaluddin
menuturkan bahwa edukasi mengenai manfaat dari naik turun tangga ini akan ada
di poster dan stiker di area stasiun MRT Jakarta. Sehingga diharakan nantinya
para pengguna MRT Jakarta dapat menggunakan tangga dan merasakan manfaat
kesehatannya selain juga mendahulukan mereka yang membutuhkan untuk menggunakan
lift prioritas.
Namun selain lebih menggunakan
tangga dari pada left, diakui juga oleh dr. Dwi Oktavia Handayani, M.Epid bahwa
masyarakat penting untuk mendeteksi secara dini faktor risiko penyakit tidak
menular termasuk diabetes ini yaitu dengan melakukan pemeriksaan kesehatan di
Posbindu, yaitu pemeriksaan tinggi badan, berat badan, lingkar perut, tekanan
darah, dan kadar gula darah.
Selain itu, penting juga bagi
kita untuk selalu menerapkan gaya hidup yang CERDIK, yaitu Cek kesehatan secara berkala, Enyahkan asap rokok,
Rajin aktivitas fisik, Diet seimbang, Istirahat cukup, dan Kelola stress
dalam menjalankan hidup ini sehari-hari.
Selain itu, dr. Rudy Kurniawan selaku Founder Komunitas Sobat Diabet juga
mengungkapkan bahwa gaya hidup kita yang tidak sehat merupakan salah satu pemicu
diabetes ini. Untuk itu, beliau mengungkapkan mendirikan komunitas ini untuk
mengajak masyarakat bersama-sama melindungi diri dan keluarga dari diabetes.
Dimana Komunitas Sobat Diabet ini
merupakan sebuah komunitas yang peduli pada penyakit diabetes dan kehadiran
komunitas ini lantaran merasa prihatin dengan semakin banyaknya orang-orang
yang menderita diabetes dari tahun ke tahun yang jumlahhnya terus meningkat.
Dan penyakit diabetes ini bisa
terjadi pada siapa saja, tidak mengenal usia tua atau pun muda, semua bisa
terjadi begitu saja, selama kita tidak memperhatikan pola hidup yang sehat.
Untuk itu, komunitas sobat diabet ini ingin mengajak masyarakat untuk lebih
peduli dengan kesehatan terutama diabtes melalui berbagai kegiatan edukasi dan gaya hidup yang sehat.
Bergerak Aktif Bantu Cegah Diabetes
Setelah selesai mendengarkan
talkshow yang begitu menarik terkait pentingnya kita melindungi keluarga dari
diabetes, maka dilanjutkan dengan acara olahraga bersama, yaitu kita melakukan
senam sehat demi menggapai tubuh yang bugar.
Ya, tidak bisa dipungkiri bahwa melakan
melakukan aktivitas fisik seperti berjalan, naik turun tangga dan juga senam merupakan
sebuah langkah sederhana dan praktis yang bisa kita lakukan dengan mudah untuk
meraih tubuh yang sehat, namun kerap kita lalai untuk melakukannya.
Senam penting dilakukan agar tubuh selalu bugar |
Dan dalam kegiatan senam ini,
sejujurnya gerakannya tidak terlalu sulit, semua bisa diikuti dengan mudah, dan
durasinya juga tidak begitu lama, sekitar 45 menit saja, namun tubuh benar-benar
bermandikan keringat, namun terasa lebih fresh setelah itu.
Bahkan banyak penelitian yang
mengungkapkan bahwa dengan rutin melakukan senam seperti ini ternyata
memberikan banyak manfaat bagi tubuh, karena dapat melancarkan sistem peredaran
darah, menghalau perkembangan virus penginfeksi penyakit, hingga menurunkan
risiko terkena obesitas.
Meskipun sering dianggap sepele, ternyata
rutin melakukan senam yang melibatkan gerakan tubuh yang ritmis dan sistematis
ini terbukti memiliki banyak khasiat bagi tubuh, di antaranya untuk
meningkatkan kebugaran tubuh, menghambat proses penuaan, menurunkan berat
badan, mencegah diabetes, dan menciptakan perasaan bahagia.
Potret keseruan kami habis senam bareng |
Jadi, ayo kita semua biasakan untuk
selalu rutin bergerak aktif setiap hari, yaitu lebih memilih berjalan kaki jika
memang dekat, lalu memilih menggunakan tangga dari pada lift, serta melakukan
jogging atau senam di pagi atau sore hari demi menggapai hidup sehat dan
bahagia. Yoook, saatnya lindungi keluarga dari diabetes dengan pola hidup yang sehat!
No comments:
Post a Comment