Thursday, November 14, 2019

BPOM Gelar Ngobrol Asyik Tentang Makanan Sehat ala Generasi Cerdas




Pangan merupakan salah satu kebutuhan pokok yang diperlukan oleh manusia selain sandang dan papan. Untuk itu, ketersediaan pangan merupakan hal penting dalam upaya pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat, khususnya kebutuhan makanan sebagai kebutuhan dasar manusia.

Apalagi melihat perkembangan masyarakat yang kian meningkat dari tahun ke tahun, maka kebutuhan dan ketersediaan pangan yang cukup, aman dan berkualitas semakin menjadi tuntutan. Oleh karena itu, peningkatan ketahanan pangan harus dilakukan secara terus menerus.

Dan berbicara tentang kebutuhan pangan ini, maka kemarin (09/11), Badan POM merayakan kampanye Hari Pangan Sedunia yang jatuh setiap 16 Oktober melalui dialog langsung dengan masyarakat yang mengusung tema “Ngobrol Asyik Bareng Badan POM: Makan Sehat Ala Generasi Cerdas” di Mitra Terrace, Karet - Jakarta Selatan.

Acara ini dihadiri oleh para undangan yang terdiri dari para generasi milenial yang berasal dari berbagai sekolah SMA/SMK di Jakarta serta Pedagang Kaki Lima (PKL) yang menjajakan pangan aman dan bergizi di area Mitra Terrace.

Lomba Yel-Yel Makan Sehat Ala Generasi Cerdas

Namun sebelum acara talk show dimulai, maka acara diawali dengan lomba yel-yel tentang makanan sehat yang dikuti oleh empat sekolah menengah atas yang berada di Jakarta Selatan, yaitu ada SMA 3 Jakarta, SMA 6 Jakarta, SMKN 30 Jakarta dan SMA 28 Jakarta dengan berbagai kreasi yel-yel kreatif.
Lomba Yel-Yel Makan Sehat ala Generasi Cerdas
Setiap sekolah dikasih waktu untuk tampil secara berkelompok untuk menyajikan yel-yel terbaik yang telah mereka buat dengan tema “Makan Sehat Ala Generasi Cerdas” di atas panggung. Dan mereka semua tampil dengan sangat kreatif namun tetap informatif.

Dimana melalui lomba yel-yel ini, diharapkan para generasi muda semakin cerdas, bijak dan kritis dalam memilih makanan dan minuman yang akan mereka konsumsi sehari-hari, yaitu dengan tidak sembarangan mengkonsumsi makanan dan minuman yang tidak sehat untuk diri mereka.

Ya, perlombaan yel-yel ini sekaligus sebagai angkah untuk merangkaul kaum millennial untuk lebih mengenal pangan sehat sehingga mereka bisa lebih peduli dengan pangan yang mereka konsumsi agar tidak asal mengkonsumsi pangan yang berbahaya bagi tubuh mereka.

Dan lomba yel-yel ini akhirnya dimenangkan oleh SMA 3 Jakarta sebagai juara 1, SMA 28 Jakarta sebagai juara 2, kemudian SMA 6 Jakarta sebagai juara 3 dan SMK N 30 Jakarta sebagai juara. Selamat ya semuanya, semoga kalian bisa terus menginspirasi generasi muda yang lain untuk lebih peduli lagi dengan makanan yang sehat.

Ngobrol Asyik "Makan Sehat Ala Generasi Cerdas"

Selanjutnya masuk sesi talk show yang membahas tentang Makan Sehat Ala Generasi Cerdas dengan narasumber Ibu Penny K. Lukito selaku Kepala Badan POM RI dan juga Bapak Prof. Dr. Purwiyatno Hariyadi yang merupakan Guru Besar IPB dan dipandu oleh Mas Kemal sebagai MC-nya.
Ngobrol Asyik Makan Sehat Ala Generasi Cerdas bersama Bapak Purwiyatno (Kiri), Ibu Penny (Tengah) dan Mas Kemal (Kanan)
Tema ngobrol asyik ini sengaja menyoroti tentang makan sehat ala generasi milenial, sebab faktor utama penyebab penyakit dan kematian di seluruh dunia bermula dari kebiasaan pola pangan yang tidak sehat dan gaya hidup yang kurang aktif. Bahkan menurut Food and Agriculture Organization (FAO), kebiasaan ini telah menjadi faktor pembunuh dan disabilitas nomor 1 di dunia. 

Selain itu, fenomena kekurangan gizi dan kelebihan gizi serta obesitas sering terjadi bersamaan baik di negara maju maupun negara berkembang. Diperkirakan lebih dari 670 juta orang dewasa dan 120 juta anak (5–19 tahun) perempuan dan laki-laki di dunia mengalami obesitas, dan lebih dari 40 juta anak balita kelebihan berat badan, sementara lebih dari 820 juta orang menderita kelaparan.

Selain itu, tema Makan Sehat Ala Generasi Cerdas diangkat sekaligus untuk memberikan inspirasi dan wawasan kepada generasi milenial untuk mengonsumsi pangan aman, bermutu, dan bergizi. Sebab belakangan ini, para generasi milenial, khususnya di daerah perkotaan dengan mudah mengakses pangan siap saji baik yang tersedia di pinggir jalan maupun secara online dengan harga terjangkau dan beragam. Namun tingkat kesadaran generasi muda untuk mengonsumsi pangan yang aman, bermutu, dan bergizi masih kurang.

Untuk itu, berikut ada beberapa tips memilih makan sehat yang harus selalu diperhatikan oleh kita, yaitu sebagai berikut:
  • Selalu melakukan CEK KLIK (Kemasan, Label, Izin Edar, Kadaluarsa) pada produk pangan yang dibeli dan pastikan sudah terdaftar di BPOM.
  • Selalu perhatikan kebersihan makanan yang dibeli (Cara pengolahan, tempat masak, cara penyajian, dll) haruslah yang bersih.
  • Teliti warna, aroma, komposisi, kualitas produk sebelum menyantapnya.
  • Kurangi makanan junk food, gorengan, penyedap rasa dan sejenisnya
  • Hindari merekok dan minum-minuman beralkohol
  • Selalu mengkonsumsi sayur dan buah segar secara rutin
Hal di atas perlu kita lakukan agar tidak terjebak untuk memilih makan yang tidak sehat, karena makanan yang tidak sehat bisa memicu hadirnya penyakit tidak menular (PTM) seperti Hipertensi, Stroke, Diabetes, dan Obesitas kini bisa terkana pada siapa saja tanpa mengenal usia dengan mudahnya.

Prevelensi obesitas pada usia di atas 15 tahun sebesar 35,4% dan dialami oleh perempuan 29,3% lebih banyak dibandingkan dengan laki-laki 14,5%. (Kemenkes, 2018)

Terkait hal tersebut, Badan POM menjalankan misi untuk mengedukasi generasi milenial dan pelaku usaha pangan khususnya Pedagang Kaki Lima (PKL) untuk meningkatkan kesadaran mereka tentang diet sehat yang terkait dengan makanan jalanan.

Kampanye keamanan pangan ini bertujuan agar para masyarakat, khususnya generasi milenial dan PKL diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menyiapkan dan mengonsumsi pangan yang aman, bermutu, dan bergizi dalam rangka mewujudkan #zerohunger world.
Ibu Penny mengajak semuua pihak untuk saling bersinergi demi mewujudkan pangan Indonesia yang unggul
Untuk itu, melalui acara ini, Ibu Penny K. Lukito selaku Kepala Badan POM RI berseru kepada semua undangan yang datang, “Saya mengajak semua pihak untuk bersama bersinergi mengawal keamanan pangan di Indonesia baik melalui pembinaan maupun pengawasan. Para generasi milenial juga harus berperan serta secara aktif untuk mewujudkan Indonesia yang maju, terdepan dengan tingkat keamanan pangan yang unggul.”

Hal ini sekaligus untuk mewujudkan Hari Pangan Sedunia yang mengusung tema global “Our Actions are Our Future. Healthy Diets for a #zerohunger World” dan juga Hari Pangan Sedunia tahun 2019 yang menyoroti upaya yang lebih cermat dalam memastikan keamanan pangan dan pola pangan sehat untuk semua orang.

Dan tentu saja, untuk mewujudkan semua ini dibutuhkan kerjasama semua pihak, karena masalah pangan adalah masalah sosial yang melibatkan semua komponen masyarakat tanpa terkecuali untuk sama-sama memastikan pangan yang aman dan sehat untuk hidup yang lebih baik.

Tips Menyikapi Informasi Hoax Terkait Pangan          

Maka dari itu, salah satu upaya untuk tidak terjebak dalam masalah pangan yang bermasalah, yaitu kita harus selalu berpikir kritis dalam menyikapi sebuah berita atau informasi yang kita terima agar tidak termakan oleh informasi hoax yang ada.
Tips menyikapi informasi hoax
Nah, ada pun tips berpikir dan bertindak kritis tersebut adalah dengan cara sebagai berikut:

  1. Biasakan untuk selalu bertanya dengan konsep 5W1H (What,, Where, When, Who, Why dan How) untuk mencari rincian informasi yang kita terima.
  2. Lalu kumpulkan informasi sebanyak mungkin dari berbagai sumber, jangan hanya terpaku dengan satu informasi saja, sehingga kita semakin kaya informasi.
  3. Setelah itu, kita harus evaluasi informasi yang sudah didapat tadi, kita cerna semua beritanya dengan bijak, jangan langsung ditelan mentah-mentah, kita harus mengecek apakah informasinya layak dipercaya atau tidak dengan pihak-pihak terkait. Misalnya, terkait kebenarasan informasi suatu produk makanan atau minuman yang dijual di pasaran, maka kita bisa tanyakan dengan BPOM.
  4. Jangan mudah menyebarkan informasi yang kita terima, kita harus pertimbangkan pengaruh informasi tersebut apakah berdampak baik bagi kita dan orang banyak atau tidak, jadi saring sebelum sharing.
  5. Dan tak ada salahnya untuk melihat sebuah informasi dari sudut pandang orang lain, agar kita juga bisa melihat lebih bijak tentang informasi tersebut dari berbagai sudut pandang yang lebih luas lagi.
Semoga dengan senantiasa kita berpikir kritis dalam menyikapi sebuah informasi, terutama pangan ini, maka akan menghindarkan kita dari pangan yang bermasalah. Selain itu, kita pun harus selalu menarapkan prinsip Cek KLIK saat membeli produk pangan yang akan kita konsumsi.

Yo, sudah saatnya kita menjadi generasi muda yang cerdas dalam memilih berbagai produk pangan yang sehat untuk dikonsumsi, karena apa yang kita konsumsi sekarang memiliki dampak yang besar untuk masa tua kita nanti. Ingatlah, “Kekayaan yang paling utama adalah kesehatan.”

  

No comments:

Post a Comment