Teman-teman pernah tahu tentang
penyakit Thalassemia?
Saya pribadi hanya pernah mendengarnya
sekilas, tidak terlalu mengerti seperti apa dan bagaimana sebenarnya penyakit
thalassemia ini. Hingga akhirnya kamarin saat menghadiri acara Seminar
kesehatan yang bertemakan “Sehat Remaja, Sehat Indonesiaku” di Kementerian
Kesahatan saya jadi sedikit mengerti tentang thalassemia ini.
Tema ini sengaja diangkat oleh Kementerian
Kesahatan mengingat kesehatan remaja merupakan salah satu faktor penting yang
patut diperhatikan, terlebih penyakit thalassemia ini bisa mengancam siapa saja
termasuk para remaja kita sebagai pewaris masa depan negeri ini.
Apalagi jika kita menengok data
tentang thalassemia ini. Berdasarkan data dari Yayasan Thalasemia Indonesia, ternyata
kasus thalasemia mayor di Indonesia terus meningkat beberapa tahun terakhir ini.
Pada tahun 2012 terdapat 4.896 kasus thalasemia mayor dan pada 2017 terus
meningkat menjadi 8.616 kasus.
Maka dengan banyaknya masyarakat
yang mengidap penyakit thalassemia ini, maka hal itu berdampak juga pada sisi pembiayaan
kesehatan untuk tatalaksana thalassemia, terlebih penyakit thalassemia ini menempati
posisi ke 5 diantara penyakit tidak menular setelah penyakit jantung, kanker,
ginjal, dan stroke sebesar 217 milyar rupiah di tahun 2014 dan menjadi 444
milyar rupiah di tahun 2015, lalu menjadi 485 milyar rupiah di tahun 2016,
kemudian menjadi 376 milyar rupiah sampai dengan bulan September 2017.
Jadi bisa dibilang, penyakit
thalassemia ini termasuk dalam beban biaya rawat inap tertinggi dalam Penyakit
Tidak Menular. Bahkan, jumlah kunjungan pasien thalasssemia hingga September
2017 mencapai 420.393 orang.
Makanya tidak bisa kita bayangkan
bagaimana nasib negeri ini bila banyak remajanya mengalami penyakit thalassemia
ini juga. Untuk itu, diharapkan dengan adanya seminar ini maka bisa memberikan
edukasi dan wawasan kepada masyarakat, khususnya bagi para remaja dari beberapa
sekolah SMA di Jakarta yang juga turut hadir dalam seminar ini supaya lebih
sadar akan bahaya penyakit ini.
Apa itu Thalassemia?
Thalassemia ini merupakan kata
yang berasal dari Yunani yang terdiri dari kata Thalasse yang berarti laut dan
haema yang berarti darah. Jadi, Thalassemia adalah penyakit kelainan kelainan
sel darah merah yang diturunkan secara genetik dari orang tau kepada anak dan
keturunannya.
Penyakit thalassemia ini
disebabkan karena berkurangnya atau tidak terbentuknya protein pembentuk
hemoglobin utama manusia. Hal ini, menyebabkan sel darah merah mudah pecah
sehingga pasien menjadi mudah pucat karena kekurangan darah (anemia).
Jadi karena penyakit thalasemia ini
bikin sel darah merah menjadi mudah pecah, untuk itu penderitanya membutuhkan
transfusi darah untuk menutupi kekurangan tersebut. Namun dengan transfusi
darah tersebut menyebabkan tubuh penderitanya kelebihan zat besi yang bisa
menimbulkan penyakit komplikasi seperti gagal jantung, diabetes, gangguan
ginjal, osteoporosis dan sebagainya.
Dan perlu kita tahu, bahwa apabila
penyakit thalasemia ini tidak mendapatkan transfusi darah maka bisa menyebabkan
anemia kronis dan berakibat fatal bahkan berujung pada kematian. Namun kita
tidak perlu takut untuk bergaul dengan penderita thalasemia ini karena penyakit
ini tidak menular melainkan hanya diturunkan secara genetik saja.
Pola Penurunan Thalassemia
Penurunan thalassemia secara genetik, namun penting tetap harus melakukan pengecekan kesehatan |
Seperti yang sudah disinggung di
atas, bahwa thalassemia ini merupakan sebuah penyakit yang bersifiat genetik.
Untuk itu, thalassemia ini biasanya diturunkan dari salah satu atau kedua orang
tua yang masing-masing mengidap thalassemia minor/trait/pembawa sifat
thalassemia. Nah, cara penurunan penyakit thalassemia ini ada beberapa pola
(pada setiap kehamilan), yaitu:
- Jika kedua orangtuanya mengalami thalassemia minor, maka kemungkinan 50% anaknya akan lahir dengan thalassemia minor, 25% thalassemia mayor dan 25% normal.
- Jika salah satu orangtuanya mengidap thalassemia minor, dan satunya lagi normal, maka kemungkinan 50% anaknya akan terlahir dengan thalassemia minor dan 50% normal.
- Jika salah satu orangtuanya mengidap thalassemia mayor, dan satunya lagi normal, maka anaknya akan terlahir dengan thalassemia minor.
Anak yang mengidap thalassemia
mayor dapat lahir normal, dan gejala yang muncul saat usia beberapa bulan
adalah anak tampak pucat, lesu, kuning, gizi kurang. Dan pada saat anak yang
lebih besar tampak kulitnya kehitaman, perut membesar, perubahan bentuk wajah
(Facies Cooley), tanda-tanda pebertas terlambat dan gangguan pertumbuhan
(perawakan kecil). Untuk itu, pengidap thalassemia mayor ini memerlukan
transfusi darah secara rutin seumur hidup (2-4 minggu sekali).
Sedangkan thalassemia
intermedia dapat memiliki gejala klinis mirip thalassemia mayor, berupa
pucat (anamia), namun kebutuhan transfusi darah tidak sesering pegidap
thalassemia mayor. Namun untuk pengidaap thalassemia
minor/trait atau pembawa sifat umumnya tidak bergejala. Mereka dapat hidup
layaknya orang normal secara fisik dan mental dan tidak memerlukan transfusi
darah.
Cara Mengetahui Seseorang Terkena Thalassemia
Ternyata untuk mengetahui seseorang mengidap thalassemia
ini bisa kita lihat dari beberapa faktor, yaitu sebagai berikut:
- Seperti yang sudah disampaikan di atas bahwa ada kaitannya dengan riwayat penyakit keluarga yang mengalami anemia atau pasien thalassemia juga.
- Muka biasanya tampak pucat dan tubuh selalu merasa lemas
- Punya riwayat transfusi berulang (jika sudah pernah transfusi sebelumnya)
- Lakukan pemeriksaan darah dengan mengecek hematologi lengkap dan analisa Hb
Maka dengan melakukan skrining
thalassemia yaitu dengan pemeriksaan darah tepi dan analisis Hb untuk
mengetahui seseorang normal atau terkena thalassemia minor atau juga
thalassemia mayor. Skrining ini sebaiknya dilakukan sedini mungkin atau sebelum
menikah, karena dengan begitu maka akan menghindarkan kita untuk melakukan
perkawinan antara sesama thalassemia minor yang dapat melahirkan anak dengan
thalassemia mayor.
Hal ini penting dilakukan, sebab konon katanya, ada sebanyak
3-10 dari 100 orang Indonesia adalah pembawa sifat thalassemia-β
sehingga menyebabkan pasien thalassemia mayor terus tumbuh. Bahkan akhir tahun
2017 yang lalu, tercatat sekitar 9.000 pasien di seluruh Indonesia, daan Pusat
Thalassemia RSCM tercatat 50-80 pasien baru per tahun.
Angka ini sungguh besar, apalagi setiap tahun jumlahnya
bertambah makanya sangat penting bagi kita untuk melakukan pengecekan kesehatan
agar kita bisa mengetahui apakah diri kita mengidap thalassemia atau tidak.
Sebab sampai saat ini, penyakit thalassemia mayor belum dapat disembuhkan, dan
pengobatan satu-satunya dengan melakukan transfusi darah rata-rata sebulan
sekali seumur hidup disertai minum obat tertentu.
Penderita Thalassemia perlu melakukan transfusi darah |
Jadi ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh penderita
thalassemia agar bisa terus hidup, yaitu harus:
- Melakukan transfusi darah,
- Mengkonsumsi obat pengikat besi/kelasi besi dan ada obat pendukung lainnya,
- Harus mengkonsumsi makanan sehat dan bergizi,
- Splenektomi atau pengangkatan limpa,
- Penangan komplikasi penyakit lainnya yang diderita
- Transplantasi (pencangkokan) sumsum tulang.
Ternyata banyak juga ya hal-hal
yang harus dilakukan oleh penderita thalassemia ini agar bisa terus bertahan
hidup, jujur saya tidak sanggup membayangkannya. Untuk itu, saya mendoakan
semoga para penderita thalassemia ini tetap tabah dengan serangkaian proses
yang harus dilakukannya agar tetap bisa menikmati indahnya dunia ini.
Melihat beratnya perjuangan para
penderita thalassemia ini, maka sangat penting bagi kita untuk sebaiknya bisa
mencegah hal-hal yang bisa memicu terjadinya penyakit thalassemia ini dengan
melakukan pengecekan atau skrining kesehatan sebelum menikah supaya bisa
meminimalisir hadirnya keturunan yang menderita penyakit ini.
Selain itu, jangan pernah lupa untuk selalu melakukan 6 langkah untuk
meraih hidup sehat yang disingkat menjadi CERDIK, yaitu:
C = Cek kesehatan secara berkala
E = Enyahkan asap rokok dan jangan merokok
R = Rajin berolahraga
D = Diet seimbang
I = Istirahat yang cukup
K = Kelola stress
Saatnya menjadikan sehat sebagai gaya
hidup.
Biasakan sejak dini agar tua tidak
tersiksa.
Ngeri ya kalau sudah kena penyakit thalassemia ini. Seumur hidup harus berobat, semoga kita selalu sehat ya...dijauhkan dr segala macam Penyakit...amin
ReplyDelete