Pernah mendengar tentang Zona Madina? ini bukan lagi bahas Madina yang ada di Arab sana ya. tapi saya lagi ingin membahas tentang Zona Madina yang ada di Parung, Bogor - Jawa Barat. Kebetulan saya juga baru tahu tempat ini.
Zona Madina adalah kawasan
pemberdayaan umat terpadu yang diprakrasai oleh Dompet Dhuafa dan dibangun di
atas tanah seluas 3,6 Hektar yang terletak di jalan Raya Parung KM No.42,
Jampang, Kemang, Bogor, Jawa Barat.
Zona Madina Dompet Dhuafa ini didesain
dan dikembangkan dengan konsep kawasan tumbuh dan terpadu dengan landasan tata
nilai Islam yang bertujuan untuk membentuk masyarakat yang berdaya guna dengan
berbasis potensi dan kearifan lokal.
Zona Madina merupakan kawasan
terbuka yang dapat dikunjungi oleh masyarakat umum. Dan di Zona Madina ini
terdapat Rumah Sehat Terpadu, sekolah unggulan, kompleks rumah susun sederhana,
area pusat inkubasi bisnis UKM, perpustakaan digital, gedung pelatihan, area
outbound, masjid, sarana olahraga, gedung pertemuan, pusat perkantoran dan
pemberdayaan. Di kawasan ini juga akan dibangun pula semacam tempat peristirahatan
bagi tamu (guest house), pom bensin dan food court.
Dan kebetulan saya bisa sampai ke Zona Madina ini lantaran saya ingin melihat langsung tentang minimarket baru yang
bernama Daya Mart. Minimarket
ini bukan benar-benar baru ada, karena sebenarnya Daya Mart ini sudah hadir di pertama
kali di Padang, Sumatera Barat dan sekarang mulai menyambangi Parung, Bogor
Jawa Barat.
Launching Daya Mart Parung
Kemarin Jumat (09/02), saya
sempat hadir di acara pembukaan Daya Mart di Parung ini. Dimana Daya Mart yang
berada di kawasan Zona Madina Dompet Dhuafa merupakan cabang ke 7 dari seluruh
Daya Mart yang ada saat ini. Dimana sudah ada 6 cabang yang tersebar di Padang
– Sumatera Barat, dan baru ada 1 cabang yang berada di seluruh Jabodetabek ini
yaitu di Parung ini.
Bapak Iwan Ridwan memberikan sambutan |
Mungkin ada yang bertanya, kenapa harus hadir di Parung Bogor sih? kenapa bukan di Jakarta dulu atau di tempat lainnya? Tapi tentu saja semua ada alasannya, begitu juga dengan pemilihan Parung Bogor ini sebagai tempat pertama yang terpilih untuk pembukaan Daya Mart di Pulau Jawa.
Seperti yang diungkapkan oleh Bapak Iwan Ridwan selaku Direktur Utama Dompet Dhuafa Social Enterprise bahwa “Daya Mart didirikan di Zona Madina Parung untuk menjadi bagian dari model pengembangan dan penguatan ekonomi masjid di kawasan klaster mandiri Dompet Dhuafa Parung berbasis sosial bisnis."
Target Dayamart adalah dapat memfasilitasi outlet untuk produk-produk UMKM atau home industri yang diproduksi kelompok mandiri dampingan Dompet Dhuafa di kawasan Zona Madina dan sekitarnya, dan hasil keuntungan dari Daya Mart ini natinya akan didonasikan untuk program-program pemberdayaan dhuafa sekitar.
Seperti yang diungkapkan oleh Bapak Iwan Ridwan selaku Direktur Utama Dompet Dhuafa Social Enterprise bahwa “Daya Mart didirikan di Zona Madina Parung untuk menjadi bagian dari model pengembangan dan penguatan ekonomi masjid di kawasan klaster mandiri Dompet Dhuafa Parung berbasis sosial bisnis."
Target Dayamart adalah dapat memfasilitasi outlet untuk produk-produk UMKM atau home industri yang diproduksi kelompok mandiri dampingan Dompet Dhuafa di kawasan Zona Madina dan sekitarnya, dan hasil keuntungan dari Daya Mart ini natinya akan didonasikan untuk program-program pemberdayaan dhuafa sekitar.
Jadi Daya Mart ini merupakan sebuah
model program pemberdayaan masyarakat berbasis minimarket (ritel) yang digagas
oleh Dompet Dhuafa. Dan ini merpakan salah satu ikhtiar memandirikan masyarakat
miskin dengan melakukan pembinaan untuk belajar bisnis ritel, makanya pemilihan
nama Daya Mart sendiri mengandung arti agar masyarakat atau kaum dhuafa bisa
berdaya dan mandiri melalui program ini.
Makanya konsep dari Daya Mart ini
bukan bisnis murni, tapi sosial bisnis. Kehadiran Daya Mart ini ingin
menjadikan masyarakat miskin sebagai “pemiliknya”, dan keuntungan dari usaha
ini juga nantinya akan disalurkan untuk membantu masyarakat miskin lainnya.
Dan seperti yang kita tahu, bahwa perkembangan usaha apapun itu
tergantung manajemen dan sistem yang bekerja di dalamnya, Untuk itu, dalam proses
pendiriannya, Dompet Dhuafa bekerjasama dengan konsultan ritel, begitu juga dalam
menjalankan Daya Mart ini tentu saja dijalankan dan didampingi oleh tenaga
professional. Dan karyawan yang bekerja di sini adalah dhuafa yang sudah dilatih
dengan baik supaya bisa bekerja secara professional.
Selain itu, Daya Mart juga
melakukan pembinaan terhadap warung atau kios yang berada di sekitar minimarket
tersebut. Pembinaan berupa manajemen dan modal usaha dalam bentuk suplai barang
dengan harga yang lebih murah. Tujuannya agar terbentuk kemandirian kolektif
dalam masyarakat.
Sehingga diharapkan tumbuhnya jaringan kemitraan Daya Mart dengan kios atau warung
sekitar melalui penguatan sistem usaha yang profesional dan modern sehingga bisa menguatkan ekonomi mikro masyarakat sekitar.
Barang apa saja yang dijual di Daya Mart? Dan apa bedanya dengan yang
lain?
Barang-barang yang dijual di Daya
Mart hampir sama dengan minimarket lain pada umumnya, yaitu terdiri dari
sembako, susu anak, tisu, mie instan, coklat, aneka cemilan, aneka minuman
dingin dan juga hangat, produk-produk Body care, Home care, Toilet Care, dan
masih banyak lagi aneka produk yang dijual di sini. Namun di sini tidak dijual
rokok dan kondom apalagi minuman-minuman beralkohol.
Produk di sini lengkap, semua yang saya mau ada di sini |
Tapi yang paling membedakan Daya
Mart dengan yang lain yaitu, di sini dijual juga beragam produk dari UMKM yang
berada dibawah naungan Dompet Dhuafa, jadi berbelanja di sini kita sekalian
bisa merasakan langsung produk hasil kreasi dari para UMKM.
Jadi, Daya Mart ini sangat memberikan tempat bagi para UMKM, karena Daya Mart melihat saat ini semakin menjamurnya penggiat usaha mikro maka diharapkan dapat merangsang pertumbuhan pangsa pasar yang tinggi serta meningkatnya perekonomian di sektor mikro yang dapat menjadi jembatan untuk pertumbuhan dan perputaran roda ekonomi di wilayah tersebut. Maka dari itu, pertumbuhan ekonomi di Indonesia tidak terlepas dari para penggiat ritel serta pertumbuhan ekonomi di wilayah-wilayah yang menjadi kantung UMKM.
Kepala Desa Jampang menyerahkan Member Card Daya Mart kepada pelaku UMKM |
Makanya dengan berbelanja di Daya
Mart itu artinya kita juga turut berbagi dengan sesama, membantu UMKM dan juga membantu
para kaum dhuafa. Jadi dengan berbelanja di Daya Mart semua merasa diuntungkan,
termasuk kita pembeli, karena harga di sini sangat bersaing dengan minimarket
tetangga, jadi jika saya disuruh pilih, maka saya akan selalu berbelanja di
Daya Mart saja, sebab di sini kita
berbelanja sekalian bisa berbagi dengan sesama.
Untuk itu saya sangat berharap
semoga Daya Mart ini secepatnya bisa merambah Jakarta dan kota-kota lain, sebab
saya yakin pasti banyak orang yang tertarik berbelanja di Daya Mart ini karena
kita bisa sekalian berbagi dengan sesama, sebab berbagi itu indah. :)
Menyambangi Kampung
Inggris “Jampang English Village”
Selain menghadiri acara launching
Daya Mart ini, saya dan beberapa sahabat Blogger diajak melihat-lihat sebuah
kampung yang memiliki program berbahasa Inggris yaitu Jampang English Village (JEV) yang merupakan salah satu bagian dari
kawasan pemberdayaan Zona Madina yang dibangun lembaga zakat Dompet Dhuafa.
Melalui Jampang English Village
(JEV) ini masyarakat diajak untuk belajar bahasa Inggris, semua orang boleh
ikut, mulai dari anak-anak hingga orang tua pun bebas mengikuti program ini.
bahkan para pedagang di kawasan wisata Jampang dan seluruh staf di area Zona
Madina juga ternyata mendapatkan pelatihan dan berusaha terbiasa menggunakan
bahasa Inggris dalam kehidupan sehari-hari. Jadi JEV ini memang hampir sama
dengan Kampung Pare di Kediri - Jawa Timur.
Keberadaan Jampang English
Village ini diharapkan bisa mengedukasi masyarakat untuk bisa berbahasa inggis,
selain itu diharapkan bisa menjadi daya pikat bagi para wisatawan, khususnya
anak-anak dan juga terbuka untuk orang-orang dewasa agar semakin tertarik
belajar bahasa Inggris sekaligus berwisata ke kawasan pemberdayaan Dompet
Dhuafa di Zona Madina ini.
Saat kami sampai di salah satu
lokasi belajar JEV ini, sudah ada beberapa orang anak-anak usia sekolah yang
lagi berkumpul dan belajar, mereka tampak asyik ngobrol satu sama lain dengan
berbahasa inggris dengan lancarnya. Dan saya melihat metode pembelajaran di JEV
ini dibuat interaktif dan atraktif yang tidak terpaku pada ruang kelas maupun
cara belajar yang kaku.
Duh saya benar-benar iri melihat
mereka yang sudah cas-cis-cus berbahasa inggris ini padahal umurnya jauh di
bawah saya, andai dekat saya juga mau gabung supaya saya juga bisa belajar
bahasa inggris, apalagi belajar di sini gratis, tetapi ada juga paket berbayar
seperti mereka yang ingin belajar bahsa inggris secara privat.
Melihat Budidaya Ikan Hias
Seperti yang sudah disinggung di
atas, bahwa Dompet Dhuafa sudah melakukan pemberdayaan kepada masyarakat dalam
bentuk pengembangan ekonomi kreatif, kewirausahaan, usaha pertanian, dan
peternakan yang ada di kawasan Zona Madina ini.
Kami sampai juga di tempat Budidaya Ikan Hias Jampang |
Maka, kami juga diajak untuk
melihat langsung tempat Budidaya Ikan Hias yang juga masih ada di Zona Madina
ini. tampak di sini banyak tambak-tambak yang terbentang di atas danau atau situ
Lengkong Barang. Di sini ada beragam jenis ikan hias yang dibudidayakan seperti
ikan manfish, ikan koki, ikan cupang, ikan Guppy, ikan Corydoras, ikan Black
Gosht, Ikan Koi, Ikan Red Nose Tetra dan masih banyak jenis yang lainnya yang
dibudidayakan dengan air tawar.
Jadi di sini cara membudidayakan
ikannya melalui tambak-tambak yang disekat-sekat dengan jaring-jaring khusus di
sepanjang danau dengan luas 14 hektar. Dan masyarakat dibentuk per kelompok
yang terdiri dari sekitar 5 orang per kelompok, dan hingga saat ini sudah 97
kepala keluarga yang ikut bergabung dalam budidaya ikan hias ini. Dan hasil
dari usaha ini setiap orang bisa mendapatkan sekitar 4-5 juta per 3 bulan.
Dan ikan-ikan yang ada di sini ternyata
tidak hanya menjadi incaran dari warga yang ada di Jabodetabek saja, tetapi
ternyata juga sudah dijual hingga ke luar kota, seperti Sumatera, Kalimantan,
dan pulau-pulau lainnya.
Dan tempat budidaya ikan hias ini
masuk juga sebagai destinasi Agrowisata yang ada Jampang ini, sehingga sering dijadikan
sebagai tujuan kunjungan wisatawan yang terdiri dari masyarakat umum, instansi
pemerintahan dan juga anak-anak sekolahan yang datang untuk belajar dan juga
berwisata di sini, bahkan anak-anak bisa ikut menangkap ikan juga loh di sini.
Semoga suatau saat nanti, saya bisa
kembali lagi ke Zona Madina ini, karena masih banyak bangat tempat seru yang
belum bisa saya kunjungi dalam kunjungan kali ini. Saya masih pengen melihat
tempat ternak kambing nusantara, budidaya jamur, tanaman obat keluarga, home
industry tahu iwul, home industri kerajinan batok kelapa, main ke kampung
budaya, dan tempat lainnya yang ada di sini.
Namun kunjungan kali ini
benar-benar berkesan buat saya. Terima kasih banyak ya Dompet Dhuafa atas
kesempatannya sudah mengajak kami untuk berkunjung ke Zona Madina Dompet Dhuafa
ini, sungguh pengalaman yang seru yang tak bisa dilupakan atas kisah indah yang dirajut hari ini. Sampai jumpa di
kunjungan berikutnya ya. :)
Infomasi lebih lanjut:
·
Website: www.zonamadina.com
·
Instagram: @zonamadina_dompetdhuafa
Seru ya wisata di djampang. Ajak anak satu sekolahan mantap nih. Bisa bermain sambil belajar
ReplyDeleteMakan kedongdong
ReplyDeleteSama sambal rujak
Eh liburan kita mau dong
Jangan lupa, ajak ajak
Amiiiin... Mau balik lagi buat panen ikan sambil wisata
ReplyDeleteSeru nya jalan2 di kawasan Madina, semuanya lengkap banget ya
ReplyDelete