Tuesday, January 2, 2018

Tahun Baru dalam Sunyi




Liburan sudah usai, namun saya sepertinya belum bisa move on dari libur akhir tahun lalu yang saya habiskan di kampung halaman saya. Bima – NTB. Kumpul dengan keluarga adalah hal terindah yang benar-benar sangat menyenangkan, selain itu menikmati aneka kuliner khas rumah yang selalu saya rindukan bisa terpuaskan, dan pastinya mengunjungi banyak tempat wisata yang ada di sekitar kampung saya pun tak terlewatkan.


Namun kali ini saya belum menceritakan tentang keseruan saya yang lain, saya hanya ingin menceritakan tentang bagaimana saya melewatkan malam tahun baru saya di kampung. Jadi setelah memilih mengadu nasib di Ibu kota sekian tahun, baru kali ini saya pulang berlibur di akhir pergantian tahun, biasanya saya pulang hanya pada saat lebran idul fitri saja.

Iya, menghabiskan libur akhir tahun di kampung tentu saja sangat berbeda dengan di ibu kota, di sana suasana malam pergantian tahun biasa saja, sama seperti malam pada hari-hari lainnya. tidak ada kembang api, apalagi musik yang hinggar-bingar. Jadi malam tahun baru tahun 2018 ini saya lalui dalam sunyi, tidak ada yang spesial. Nothing special!

Namun jika saya kembali berpikir, justru itulah yang special untuk tahun baru kali ini, bahwa saya pada pergantian tahun kali ini tidak begadang, tidak melakukan bakar-bakar ikan dan ayam, tidak pergi menonon konser musik, tidak larut dalam riuh pesta akhir tahun, tidak meniup trompet, tidak menyalakan kembang api, dan tidak melakukan sederet rutinitas yang biasa dilakukan jika tahun baru tiba. Benar-benar tahun baru yang sangat beda dari biasanya.

Di kampung saya tidur lebih awal, jam 10 malam saya sudah masuk ke kamar, karena memang suasanya juga sudah sangat sunyi, menonton TV pun urung saya lakukan karena memang malas menonton sendirian lantaran semua orang sudah pada lelap mengasuh mimpi mereka.

Dan bangun pada subuh hari pun sama saja, tak ada yang berbeda. Semua seolah berajalan sama saja meski sudah masuk pada tahun baru. Tak  ada ucapan selamat tahun baru juga antara semua keluarga saat sarapan, semua sibuk dengan urusn masing-masing. Semuanya seolah menganggap tahun baru adalah sesuatu yang biasa saja. lagi-lagi bukan momen special yang harus digadang-gadangkan.

Tapi apakah ada yang saya sesalkan? Sama sekli tidak, justru menurut saya memang tak perlu berlebihan dalam merayakan tahun baru, toh tahun baru itu artinya umur makin berkurang, dan menghamburkan tenaga, waktu dan uang hanya untuk merayakannya sepertinya bukan pilihan bijak, jadi melewatkannya dengan menimang mimpi adalah pilihan tepat menurut saya.

Lantas salahkah mereka yang merayakan tahun baru dengan gegap gempita? Tentu saja mereka tidak salah. Semua orang berhak memilih mana yang terbaik dalam hidup ini, jika merayakan tahun baru bikin mereka happy kenapa tidak, toh semua orang berhak menetukan jalan hidupnya. dan memilih merayakan tahun baru dalam sunyipun adalah pilihan saya.

Bagi saya, menjalankan tahun baru dalam sunyi tanpa perayaan apa-apa seperti tahun ini jauh lebih baik, berharap semua yang saya impikan di tahun baru ini nantinya bisa berjalan dalam damai dan tercapai dengan cara yang indah. Aamiin…

Happy New Year 2018 

No comments:

Post a Comment