Bangunan runtuh akibat gempa (Doc. Wiwin) |
Pagi itu seusai
shalat subuh, saya kembali meminang mimpi lantaran mata masih meminta untuk
lelap kembali, setelah semalamnya habis begadang mengerjakan tugas kuliah.
Namun sekitar pukul enam kurang lima menit, tiba-tiba monitor dan CPU Komputer
di atas meja goyang-goyang seperti orang gemetar, lalu deretan piring dan gelas
yang ada di rak kayu dekat lemari beruntun membentur ubin, menabuh riuh yang
teramat bising. Saya menghempaskan selimut dan memicingkan mata.
Sedangkan di
luar kamar, saya dapat mendengar dengan jelas suara orang-orang
berteriak-teriak menyuruh saya cepat keluar lantaran gempa, dan deru kaki-kaki
yang berhamburan menuju pintu keluar terdengar sangat jelas, namun saya tidak
bisa cepat beranjak, saya masih terjebak di dalam kamar, lantaran kunci kamar
tidak saya temukan, padahal semalam seingat saya kunci diletakan di dekat meja
TV.
Jangan lagi
tanya, panik terus menjalari tubuh saya, teman-teman kosan saya berkali-kali mengedor-gedor
kamar saya menyuruh cepat keluar, namun kunci kamar saya entah menyelinap
kemana, dan saya mencoba menarik paksa gagang pintu kamar, namun tak kunjung
bisa terbuka, keringat dingin mulai membasahi sekujur tubuh saya, ketika tiba-tiba
gemuruh genteng dan atap kanopi teras berjatuhan di luar kamar.
Berbagai rasa
berkecamuk, takut, gelisah, panik semua beradu di hati saya, ketika
buku-buku yang tertata rapi semalam sudah berarak meninggalkan rak kayu yang
merekat di dinding, kamar seketika tak berbentuk, semua barang sudah melantai. Saya
benar-benar takut, dan tak hentinya menyebut nama Tuhan.
Keadaan itu
membuat saya semakin mempercepat tangan saya
bergerilia membabi buta untuk mencari kunci bergantungan ornament jambu monyet
itu, namun akhirnya ketemu juga setelah saya menepis ceceran lembar-lembar
laporan praktikum yang belum dijilid.
Alhamdulillah, saya
akhirnya bisa berhambur keluar dari kamar, namun suasana kos sudah kosong, dan
orang-orang sudah entah kemana, atap kos yang sempat terdengar tadi terjatuh,
tampak berserakan di halaman. Dan saya melihat orang-orang berlari memenuhi
jalan raya dan menghampiri jembatan layang Janti Karang Jambe, tempat yang dianggap tinggi
di dekat tempat tinggal saya, lantaran orang-orang takut akan terjadinya
tsunami.
Cukup lama saya dan orang-orang berdiri
berhimpit-himpitan di jembatan, namun setelah setengah jam lebih disana, Polisi
pun datang mengumumkan bahwa tidak terjadi tsunami, maka perlahan orang-orang pun bubar, saya memutuskan balik
ke kosan, dan saya baru tahu jika ternyata teman saya yang berada di kamar
ujung kakinya patah ketimpa atap kanopi yang jatuh saat saya masih terjebak di kamar
tadi, dan sekarang sudah dilarikan warga ke rumah sakit.
Saya tidak
berani masuk kamar karena gempa susulan masih sering terjadi, saya pun ikut
berkumpul bersama warga yang duduk di lapangan voly tidak jauh dari kosan saya. Dan
dari cerita banyak warga, saya baru tahu banyak rumah yang ambruk saat terjadi
gempa tadi, dan entahlah dengan korban jiwanya, berita masih simpang siur,
terlebih listrik mati sehingga untuk akses berita dan informasi pun terputus.
Kerusakan akibat bencana gempa - (Doc. Mudrajad) |
Dan dari info
yang beredar, konon Kota Bantul adalah salah satu kota yang mengalami kerusakan paling parah setelah
diguncang oleh bencana gempa bumi dengan kekuatan 5,9 skala richter itu,
banyak rumah yang rata dengan tanah, dan tercatat korban meninggal hampir
mencapai empat ribu jiwa di sana, jauh lebih banyak dari wilayah lain, sehingga total keseluruhan korban meninggal akibat
gempa yang melanda Yogyakarta mencapai 6,234 orang.
Bencana ini
menarik empati yang luar biasa dari berbagai pihak, baik di dalam maupun luar
negeri. Mereka banyak yang datang langsung ke lokasi bencana dan bahu membahu
memberikan beraneka bantuan untuk meringankan beban para korban gempa bumi.
Dan bantuan yang langsung saya dapatkan saat itu adalah mendapatkan sumbangan
sembako. Saya dan teman-teman kosan sangat senang sekali diberi bantuan berupa
mie instan, beras dan beberapa produk makanan instan lainnya, sungguh bantuan
makanan ini begitu berarti buat kami saat itu, terlebih karena semua toko, kios
dan warung-warung makan pada tutup sekitar seminggu lebih.
Palang Merah Indonesia
(PMI) merupakan salah satunya
organisasi di Indonesia yang bergerak dalam bidang sosial
kemanusiaan memberikan respon yang sangat cepat untuk menolong masyarakat saat itu. PMI
tidak hanya cepat, namun juga tepat sasaran dan tampak terkoordinasi dengan
baik ketika membantu masyarakat korban gempa karena didukung oleh para relawan
yang tersebar di cabang-cabang PMI di tingkat kota dan kabupaten terdekat.
PMI Tanggap Darurat Gempa Bumi - (Doc. Toto W.S) |
Untuk melakukan
tanggapan saat bencana terjadi, PMI selalu mengedepankan prinsip dasar Gerakan
Internasional Palang Merah dan Bulan sabit merah yaitu kemanusiaan, kesamaan, kesukarelaan, kemandirian, kesatuan, kenetralan,
dan kesemestaan. Hal itu terlihat ketika Palang
Merah Indonesia langsung bertindak membantu masyarakat dalam memberikan
pertolongan dengan ikut melakukan pencarian para korban dan melakukan proses
evakuasi korban tanpa membeda-bedakan satu sama lainnya, tanpa melihat latar belakang para korban berdasarkan ras, suku, golongan politik, ataupun agama tertentu.
Palang Merah Indonesia terlihat terus bahu-membahu dalam melaksanakan tugasnya dengan mengedepankan keselamatan para korban. Dan hal ini mencerminkan bahwa PMI melayani dengan setulus hati pada siapapun korban yang membutuhkan pertolongan dan bantuannya.
Palang Merah Indonesia terlihat terus bahu-membahu dalam melaksanakan tugasnya dengan mengedepankan keselamatan para korban. Dan hal ini mencerminkan bahwa PMI melayani dengan setulus hati pada siapapun korban yang membutuhkan pertolongan dan bantuannya.
Hal ini tampak jelas, ketika Palang Merah
Indonesia langsung mendirikan Rumah Sakit Lapangan Darurat di Lapangan Dwi Windu Bantul
untuk memberikan pertolongan pertama dan pelayanan kesehatan dengan tim medis
yang sudah siaga untuk membantu korban bencana gempa.
Ilustrasi Rumah Sakit Lapangan PMI - (Doc. Tenda) |
Selain itu, relawan
dari Palang Merah Indonesia juga terus melakukan berbagai pelayanan lain untuk
meringankan beban korban bencana gempa, misalnya langsung menyediakan tempat
penampungan darurat (pengungsian), memberikan layanan donor darah, menyediakan dapur
umum, memberikan paket sembako, pakaian dan selimut pantas pakai, dan berbagai
bantuan lainnya kepada para korban bencana.
Kerja Palang
Merah Indonesia tidak berhenti disitu saja, Palang Merah Indonesia pun tidak
lupa memberikan dukungan psikososial pada korban bencana, dimana dukungan ini
dimaksudkan supaya para korban bisa kembali mengatur kesedihan dan emosinya, sehingga rasa trauma akan bencana bisa
teredamkan, yang diharapkan para korban bencana bisa kembali bangkit untuk
melanjutkan hidup dan bersosialisasi kembali bersama masyarakat lainnya.
Untuk itu,
dukungan berupa motivasi dan berbagai kegiatan pun digagas oleh PMI, mulai dari
kegiatan olahraga, ketangkasan, konseling, games, bimbingan kreatif kerajinan,
bermain sambil belajar, hiburan, dan banyak lagi hal lainnya dilakukan oleh PMI
agar masyarakat bisa cepat melupakan masa-masa sulitnya dan tetap optimis untuk
melanjutkan hidup.
Dan akibat
bencana gempa itu, ternyata banyak warga yang akhirnya terpisah dengan anggota
keluarga lainnya. Untuk itu, Palang Merah Indonesia pun melakukan upaya Restoring Family Link atau pemulihan hubungan
keluarga bagi warga yang terpisah dengan anggota keluarga lainnya. dimana
langkah Restoring Family Link ini
dilakukan dengan kerja keras para relawan PMI dengan menyebarkan berbagai
informasi seputar laporan orang-orang yang kehilangan anggota keluarganya
melalui berbagai sarana, seperti telephone satelit dan radio untuk mempermudah
pertukaran informasi dan berita. Dan
konon pada saat gempa bumi di Jogja saat itu, Palang Merah Indonesia (PMI)
Cabang Bantul berhasil mempertemukan 95 kasus dari 107 kasus keluarga yang terpisah
dari anggota keluarganya.
Dan akibat gempa
tersebut, ternyata banyak gedung sekolah yang rusak. Untuk itu, Palang Merah
Indonesia (PMI) Pusat segera menyelesaikan pembangunan 9 gedung Sekolah Dasar
(SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) di wilayah Bantul antara lain: SD
Muhammadiyah Serut Bantul, SD Muhammadiyah Bantul Kota, MI Al Huda Kebusungu
Dlingo, MI Patalan, MI Ma’arif Guwosari Pajangan, MI Kediweng Dlingo, MI
Maulana Ma’gribi Panjangrejo Pundong, MI Al Qoriah Wonolelo Pleret dan MI
Nangsri Pundong. Dimana pembangunan dan renovasi sekolah ini dilakukan sesegera
mungkin supaya anak-anak tetap bisa melanjutkan sekolahnya karena merekalah
penerus cita-cita bangsa ini.
Sungguh sangat
mulia tugas yang diemban oleh Palang Merah Indonesia, semua yang dilakukannya sungguh
sangat luar biasa, Palang Merah Indonesia benar-benar bekerja demi rasa
kemanusiaan dan semangat kesukarelawanan yang tulus untuk membantu para korban
bencana tanpa pilih kasih.
Saya banyak
belajar dari bencana ini, bahwa sejatinya manusia tak ada kekuatan apa-apanya
ketika Tuhan sudah bertitah melalui ujiannya serupa gempa ini, manusia
sangatlah kerdil dan begitu rapuh. Dan harta, tahta dan jabatan tak pernah
mampu berkuasa, ketika petaka datang melamar. Sungguh, manusia tak ada yang
bisa hidup tanpa bantuan dan pertolongan orang lain, manusia pasti membutuhkan
manusia yang lainnya.
Video karya Indonesia News di atas, tampak memperlihatkan bagaimana perjuangan para relawan PMI ketika menolong korban Gempa Jogja pada waktu yang lalu, sungguh perjuangan yang membutuhkan kerja keras dan semangat yang tinggi.
Dan bantuan yang dilakukan oleh Palang Merah Indonesia terhadap warga Jogjakarta saat itu sungguh luar biasa, tak bisa dilukiskan dengan kata, betapa banyak terima kasih yang ingin saya haturkan untuk semua bantuan dan pertolongannya pada saya dan korban bencana gempa jogja saat itu, hanya Tuhanlah yang bisa membalas semua pengabdian mereka dengan pahala yang melimpah. Aamiin...
Dan bisa saya bilang, bahwa Palang Merah Indonesia adalah Pahlawan Bencana yang selalu tampil cepat dan terdepan untuk menyelamatkan, melayani dan mengabdi sepenuh hati dimanapun, kapanpun dan untuk siapapun tanpa membeda-bedakan.
Video karya Indonesia News di atas, tampak memperlihatkan bagaimana perjuangan para relawan PMI ketika menolong korban Gempa Jogja pada waktu yang lalu, sungguh perjuangan yang membutuhkan kerja keras dan semangat yang tinggi.
Dan bantuan yang dilakukan oleh Palang Merah Indonesia terhadap warga Jogjakarta saat itu sungguh luar biasa, tak bisa dilukiskan dengan kata, betapa banyak terima kasih yang ingin saya haturkan untuk semua bantuan dan pertolongannya pada saya dan korban bencana gempa jogja saat itu, hanya Tuhanlah yang bisa membalas semua pengabdian mereka dengan pahala yang melimpah. Aamiin...
Dan bisa saya bilang, bahwa Palang Merah Indonesia adalah Pahlawan Bencana yang selalu tampil cepat dan terdepan untuk menyelamatkan, melayani dan mengabdi sepenuh hati dimanapun, kapanpun dan untuk siapapun tanpa membeda-bedakan.
Referensi:
- https://id.wikipedia.org/wiki/Gempa_bumi_Yogyakarta_2006
- http://www.pmi.or.id/index.php/aktivitas/pelayanan/manajemen-bencana/tanggap-darurat-bencana.html
- https://pmidiy.wordpress.com/2008/07/13/pmi-bantu-cari-orang-hilang/
- https://pmidiy.wordpress.com/2008/07/14/keluarga-yang-terpisah-akibat-gempa-bumi-dari-107-kasus-pmi-pertemukan-95-orang/
- https://pmidiy.wordpress.com/2008/07/14/pmi-pusat-bangun-9-sekolahan-di-bantul/
Peran PMI ternyata tidak melulu soap darah yaa
ReplyDeleteIya Mba Ophi, banyak peranan lain yang diemban oleh PMI :)
DeletePMI memang patut untuk diapresiasi. PMI selalu memberikan yang terbaik dalam menolong sesama.
ReplyDeleteKalau ngomongin PMI, aku jadi inget waktu SMA dulu saat ikut organisasi PMR hehe. Kangen belajar bareng, menolong sesama dan lain sebagainya.
Semoga PMI semakin jaya. Aminnn
Iya kerja PMI luar biasa, jasanya tak mampu diungkapkan dengan kata-kata.
DeleteWaah Bowo kamu pernah ikut PMR ya, mantaps deh hehehe
Aamiin... smg PMI terus jaya.... :)
Peran PMI sangat membantu masyarakat dalam keaadaan susah.
ReplyDeleteSemoga PMI tetap jaya.
Iya PMI itu bekerja keras untuk membantu masyarakat, terutama yang kesusahan dan terkena bencana.
Deleteiya, smg PMI terus jaya... Aamiin
Saya tahunya PMI itu hanya untuk donor darah doang, ternyata banyak juga ya Bang kegiatan PMI, kudet nih saya hahaha tapi jadi tahu pas baca ini :D
ReplyDeleteIya banyak yang mengira begitu Angga, banyak yang kira PMI hanya untuk donor darah saja, padahal banyak juga kok kegiatan PMI yang lainnya. seperti cerita diatas itu :)
DeleteAwaaaan...
ReplyDeleteDari postingan ini aku baru tahu bahwa ternyata Awan dulu kuliahnya di Jogja, tempat bertemunya kembali si Cinta & Rangga hehehe...
Berapa purnama kuliah disana nih Wan? *apasih* hehe...
Iya Mba Erry saya kuliahnya di Jogja dan sekarang merantau je Jakarta :)
Deleteduuuh saya sata nulis ini jadi kangen jogja Mba Erry, pengen liburan ke Jogja, sekalian rekam jejak tempat syuting Rangga dan Cinta heheheh
Lupa hitung berapa purnamanya, tapi nggak selama si Rangga pergi sih Mba Erry hahahaha
Awaaaan...
ReplyDeleteItu cerita kejebak di kamar ketika gempa serem juga yah Wan!
Aku sih selalu dibiasakan semua jenis kunci selalu ditaruh di tempat yah sama Wan.
Jadi kunci rumah & kunci motor selalu digantung di tempat yang sama soalnya aku suka pelupa parah Wan...
Iya Mba Erry, duuuh jika ingat-ingat lagi kejadian itu saya bisa keringat dingin, seraaam Mba, saya panik dan takut bangat deh saat itu.
DeleteIya Mba Erry, seharusnya simpan ditempat khusus supaya tidak lupa, tapi saya sejak gempa itu kunci tidak pernah saya cabut lagi dari pintu Mba Erry, jadi kalo ada apa-apa bisa cepat keluar.
Ga lagi-lagi deh cabut kunci dari pintu. takuut terulang lagi. tapi semoga nggak pernah kejadian lagi. Aamiin :)
Ternyata sama dengan komen temen2 yang lain lho Wan, selama ini aku tahunya PMI cuma buat donor darah aja...
ReplyDeleteBaru tahu peranan PMI ternyata sangat besar untuk penanggulangan bencana, merasa tercerahkan banget setelah baca tulisan ini deh Wan :)
Iya banyak kok Mba Erry yang tahunya begitu, dikiranya hanya untuk donor darah saja, padahal PMI banya banyak kegiatan sebenarnya. heheheh
DeleteSyukurlah jika akhirnya Mba Erry tercerahkan... heheheheh
sukses ya awan, saya ikutan sekali di acaranya PMI waktu ruwat bumi, luar biasa deh sama dedikasinya mereka
ReplyDeleteAamiin... Terima kasih Mba Evrina :)
DeleteWaah seru ya Mba acara ruwat bumi bersama PMI? saya belum pernha ikutan acara ini.