Meski hujan mengguyur sangat
lebat pada hari sabtu (05-Des-2015) itu, namun tak menghalangi langkah kami
semua untuk hadir dan berkumpul diacara Bunda Icha yang bertajuk Puisi Itu Candu yang bertempat di
Perpustakaan umum Kotamadya Jakarta – Selatan yang terletak di Jl. Gandaria
Tengah V no. 3 Kebayoran Baru.
Bunda Icha mengundang dan
mengumpukan para keluarga dan sahabatnya dalam rangka launching buku terbarunya sekaligus menggelar acara
makan-makan bersama. Meski acaranya agak molor lantaran hujan yag tak kunjung
henti hingga ba'da Dzuhur, namun suka cita tak surut menyerta disepanjang acara ini. benar-benar
menyenangkan.
Sebuah buku berjudul Sketsa sebuah senyuman akhirnya lahir.
Buku yang merupakan buku kumpulan puisi karya Bunda Elisa Koraag (Bunda Icha) ini memuat sekitar 50 judul puisi yang sekaligus
sebagai penanda jejak langkah Bunda Icha selama ini hingga kini usianya genap
setengah abad.
Bunda Icha - Doc. Mba Edib |
Diacara peluncuran buku Sketsa sebuah senyuman ini, dibuka
dengan membaca puisi karya Bunda Icha secara estafet oleh Mba Nita, Saya dan
Mba Loli. Dan saya membaca
puisi karya Bunda Icha yang berjudul Saatnya Rakyat Bicara. Puisi ini menceritakan kegelisahan terhadap kebobrokan para pemimpin negeri ini yang serakah dan semena-mena pada rakyatnya.
Estafet baca Puisi - Mba Nita (Kiri), Saya (Tengah), Mba Loli (Kanan) - Doc. Mba Edib |
Dan acara kemudian dilanjutkankan
dengan membedah buku kumpulan puisi Bunda Icha oleh Mba Latifah Edib dan Mas Ireng
Halimun yang dikupas dengan sangat jujur dan apa adanya.
Dan dari acara bedah Buku ini saya
mendapatkan banyak ilmu baru dan semangat baru tentang bagaimana menulis puisi
yang baik. Satu hal yang sangat nempel diotak saya hingga saat ini “Kumpulkan
semua puisi yang pernah kita tulis, sependek apapun ini, karena semua itu bila
dikumpulkan maka akan menjadi sebuah buku puisi juga” begitulah kurang lebih wejangan
manis yang terlontar dari Mba Latifah Edib.
Mba Latifah Edib & Mas Ireng Halimun - Doc. Pribadi |
Dan banyak juga ilmu yang saya
dapat dari Mas Ireng Halimun, tentang tekhnik penulisan puisi, penggunaan kata
dan diksi, serta permainan rima. Semua dikupas dengan sangat apik dan mendetail
sehingga sangat mudah dipahami.
Dan Buku Sketsa sebuah senyuman ini merupakan buku kumpulan puisi yang berisi
seputar kegelisahananya Bunda Icha pada keadaan bangsa dan Negara ini,
Kekagumannya dan kecintaannya pada Ibundanya tercinta, ungkapan sayang pada
buah hatinya, hingga puisi special buat suaminya terkasih, dan tak ketinggalan
puisi bernuansa religipun menutup buku ini menjadi semakin lengkap. Kita
bisa menemukan beraneka makna pada setiap lembar puisi yang tertulis pada buku
ini. dan saya sangat beruntung karena bisa memiliki buku ini sekaligus
mendapatkan tanda-tangan Bunda Icha pada buku yang saya miliki. Senangnya :)
Satu hal yang tak bisa dilupakan
juga, acara ini penuh dengan makanan, kita dijamu dengan aneka menu yang
beragam dengan cita rasa khas masakan manado yang begitu lezat, seperti bubur
manado, sayur sop, ikan bakar, oreg tempe, ayam goreng, dan aneka menu lainnya yang
benar-benar memanjakan lidah, bahkan semua yang diundang, masing-masing membawa
pulang aneka lauk dan aneka saking melimpahnya makanan diacara launching buku
Bunda Icha ini, bahkan saya pribadi ga beli makan malam karena bawa pulang
banyak menu dan aneka kue. Heheheh *Sayangnya lupa difoto :D
Dan sudah menjadi hukum wajib,
foto bersama selalu menjadi syarat mutlak ketika anak-anak PEDAS (Penulis dan
Sastra) kumpul semacam ini, tak cukup hanya satu foto, bisa berkali-kali seolah
kami tak perrnah bosan untuk dibadikan berbagai pose dan ekspresinya,
benar-benar seru. namun saya muat bebapa saja ya, takut pada mual kalo kebanyakan foto kita. Hahaha
Ganteng sendiri :) - Doc Mba Nita |
Personil Pedas - Doc. Mba Nita |
Terima kasih Bunda Icha atas
undangannya, semoga bukunya menginspirasi banyak orang dan semakin sukses dalam
kegiatan menulis dan sastra yang menjadi passion Bunda Icha. Aamiin :)
Sampai jumpa dicara lain yang
lebih seru lagi kawan-kawan semua :)
keren yah,
ReplyDeletejadi inget puisi - puisi saya kalau dikumpulin jadi banyak kali yah :D, hehe
puisi cinta atau patah hati? :P
DeleteHayo Mba Tian dikumpulkan puisi-puisinya nanti bisa jadi buku kan seru :)
DeleteSaya juga kepo kaya Mba Fifi, itu puisinya puisi cinta atau patah hati Mba Tian? atau puisi cinta yang patah hati? heheheh
Deleteselamat mamih icha... pengen jugaaa punyaaa
ReplyDeleteHayooo Mba Echa kumpulkan tulisan kerennya, nanti dibukukan pasti lebih seru lagi :)
DeleteAh senangnya. Catatanmu akan menjadi sesuatu yang bermanfaat. Terima kasih atas kehadiran dan apresiasinya ya.
ReplyDeleteSama-sama Bunda Icha, semoga terus sehat, semangat dan terus menginspirasi ya :)
Deletesengangat terus ngeblognya mazz..
ReplyDelete