Lidah ku membisu,
tak mampu berpuisi,
meski rinduku berbisik
Wednesday, November 27, 2013
Thursday, November 21, 2013
Rindu
Kala malam serupa sunyi begini,
bayangmu merangkak,
mengendap-endap,
lalu melangkah pelan,
tanpa suara kau menyusup,
lalu mendekam dan mendiami hatiku
dengan kegaduhan rindu yang bergemuruh dijantungku...
~Rindu (LDR)~
bayangmu merangkak,
mengendap-endap,
lalu melangkah pelan,
tanpa suara kau menyusup,
lalu mendekam dan mendiami hatiku
dengan kegaduhan rindu yang bergemuruh dijantungku...
~Rindu (LDR)~
Wednesday, November 20, 2013
Petualangan menaklukan Pulau Jawa hingga Pulau Komodo Bersama Terios
Daihatsu Terios pernah mendulang sukses dalam menjelajahi keindahan alam Sumatera hingga ke nol kilometer di Sabang pada tahun 2012 lalu dengan mengusung tema Terios 7 Wonders "Hidden Coffee Paradise", maka kali ini kembali Daihatsu Terios dengan mengusung tema Terios 7 Wonders "Hidden Paradise" kembali menaklukan perjalanan yang tidak kalah seru untuk menemukan keindahan surga tersembunyi yang terbentang dari pulau Jawa hingga pulau Komodo.
Untuk memuaskan rasa penasaran saya tentang petualangan Terios 7 Wonders kali ini, saya akhirnya mencoba menyibak lembar demi lembar cerita tentang petualangan Terios dari blog teman-teman blogger yang terpilih untuk ikut menjelajah petualangan Terios 7 Wonders 2013 dari Pulau Jawa hingga Pulau Komodo ini. Cerita mereka begitu seru dan menggoda, apalagi dipadu dengan foto yang menjelaskan dengan nyata betapa indah dan uniknya setiap daerah yang mereka singgahi.
7 Blogger Terpilih |
Petualangan Terios 7 Wonders kali memakan waktu 14 hari, dimana titik awal petualangan ini dimulai pada tanggal 1 Oktober dan berakhir pada tanggal 14 Oktober di Pulau Komodo. Perjalanan ini sungguh sangat luar biasa karena petualangan ini menunggang 7 unit Terios dan mengandeng 7 Blogger, diliput oleh 7 media dan dipacu oleh 7 driver dan kemudian menuju 7 wilayah yang menyimpan keindahan yang masih tersembunyi dari Sawarna lalu melewati Merapi menyapa Tengger, menikmati Baluran, merambati Rambitan, menaklukan Palama dan terakhir berlabuh pada pesona Pulau Komodo.
Dengan rangkaian petualangan Terios 7 Wonders yang begitu panjang, sejatinya perjalanan ini bukanlah
perjalanan biasa, namun petualangan Terios 7 Wonders ini memiliki niatan mulia yaitu ingin memperkenalkan keindahan alam, keragaman budaya, keistimewaan suku dan adat istiadat, serta segala potensi yang dimiliki oleh setiap daerah, dimana kemunginan semua keistimewaan tersebut masih tersembunyi sehingga Terios 7 Wonders merasa terpanggil untuk ikut andil dalam menyebarkan informasi sekaligus memperkenal kekayaan negeri ini agar semua orang makin tahu, bahwa sejatinya Indonsia ini memiliki pesona yang luar biasa indahnya dan layak dinikmati oleh siapapun, yang pada akhirnya diharapkan peningkatan jumlah kunjungan wisatawan baik dalam dan luar negeri sehingga memberikan sumbangsi perbaikan ekonomi pagi masyarakat.
Kondisi jalanan yang dilalui Terios |
Namun untuk menyingkap surga tersembunyi yang terbentang dari Pulau Jawa hingga Pulau Komodo bukanlah sebuah perjalanan yang hanya menyuguhkan kesenangan semata, namun berbagai kendala dimedan yang dilaluipun seperti jalanan yang berliku penuh kelok, berbatu, berdebu, dan juga berbukit dengan tanjakan yang menukik dan turunan yang terjal pun menyumbang andil sebagai tantangan yang menghadang petualangan ini, namun Terios tetap mampu menaklukannya dan tetap melaju dengan gagah. Kehandalan Terios dalam menaklukan berbagai medan dan ruas jalan seperti ini membuktikan bahwa Terios adalah kendaraan yang tepat sebagai pilihan cerdas untuk para sahabat petualangan sejati.
Selain menyediakan 7 kursi penumpang yang nyaman yang dilengkapi dengan airbag dan terdapat juga GPS, Daihatsu Terios ini juga menyediakan sistem Audio yang bisa memanjakan para penumpangnya sehingga tidak akan jenuh meski terjebak dalam kemacetan atau perjalanan yang panjang, Dan Terios ini juga dibekali dengan mesin 1500cc VVTi membuat performa Terios tetap tangguh dan bertenaga diberbagai kondisi jalanan dan meski mengalami guncangan pada saat kondisi jalanan tidak rata atau rusak namun Terios dengan suspensinya bisa meredam getaran yang ditimbulkan oleh goncangan tersebut. Dan dengan adanya Electronic Power Steering (EPS) membuat putaran kemudi Terios terasa ringan dan mempermudah dalam mengendalikan konsumsi bahan bakar menjadi lebih hemat.
MENYINGKAP PESONA INDONESIA DARI PULAU JAWA HINGGA PULAU KOMODO
Petualangan Terios 7 Wonders tahun 2013 ini adalah sebuah petualangan yang telah menyingkap keindahan dan keistimewaan yang masih tersembunyi "Hidden Paradise" disepanjang pulau Jawa hingga pulau Komodo. Adapun 7 lokasi yang dikupas dalam perjalanan Terios 7 Wonders kali adalah sebagai berikut:
1. SEWARNA
Pemahaman saya yang mengira bahwa Sewarna adalah nama sebuah pantai ternyata salah besar, karena ternyata Sewarna itu bukan nama pantai, melainkan nama Desa, yup Desa Sewarna. Untuk mencapai Desa Sewarna, ternyata Para Sahabat Terios 7 Wonders dihadapkan pada kondisi jalannya sangat ekstrim yaitu berliku dan menanjak, namun Terios tetap bisa malaju dengan gagah sejak berangkat dari Sentul - Pamoyanan - Cijeruk - Lido - Cicurug - Jalur alternatif Sukabumi - Pelabuhan Ratu - Citepus - Bayah hingga tiba di Desa Sawarna yang memakan waktu sekitar tujuh jam perjalanan.
Desa yang terkenal dengan panorama pantainya yang indah ini sekaligus menamakan dirinya sebagai "Desa Ramah Lingkungan" meski pada kenyataannya predikat ini belum layak disandang oleh Desa Sewarna karena masih banyak kendaraan bermotor yang lalu-lalang disini, padahal seharusnya sebagai desa yang ramah lingkungan kendaraan bermotor haram ada di desa ini, namun kenyataannya tak begitu.
Desa Sewarna |
Desa Sewarna ini kaya akan pantai-pantai yang Indah, sebut saja pantai Ciantir dengan pasirnya yang lembut, Untuk menuju pantai Ciantir harus melalui jembatan kayu yang terbentang diatas sungai Sewarna yang konon panjangnya sekitar 60 meter dengan lebar 1 meter, jadi jika ada motor yang mau lewat, harus antri karena sempitnya jalanan ini.
Selain pantai Cintir, Desa Sewarna juga memiliki pantai Tanjung Layar dengan dua buah bongkahan batu karang yang menyerupai layar dan tetap tegar meski ditampar deburan ombak, ada juga pantai Legon Pari, dan pantai pasir putih. Semua pantai ini masuk dalam kawasan pantai selatan untuk itu sangat rawan untuk dipakai berenang karena ombaknya yang lumayan dahsyat sehingga lebih cocok untuk surfing. Sehingga tak heran jika dipantai-pantai ini akan ditemukan banyak orang yang asyik melakukan surfing. Dan pada sore ketika matahari hendak tenggelam, tampak pantai dikawasan desa Sewarna ini menyuguhkan semburan jingga yang mempesona sehingga meninggalkan kesan yang begitu indah.
Hamparan Sawah menghijau |
Meski Desa ini berada dipesisir pantai, namun mayoritas penduduk desa Sewarna menggantungkan hidupnya menjadi petani daripada menjadi pelaut, hal ini mungkin disebabkan oleh karakteristik ombak yang besar dan karang-karang yang terlalu besar sehingga membuat kapal sulit untuk merapat dipantai ini. Sebagain warga disini mendapatkan penghasilan dari menjadikan rumahnya sebagai tempat penginapan bagi wisatawan yang berkunjung kesini.
Selain pesona pantainya yang memikat hati, ternyata Desa Sewarna ini dihiasi oleh bentangan sawahnya yang luas dan menghijau seakan seperti gelaran permadani, dan di Desa Sewarna ini juga ada Goa Lalay dan Goa Langir yang bisa dikunjungi sebagai penambah koleksi pengalaman berwisata ketika berada di Sewarna.
2. MERAPI - Desa Kinahrejo
Untuk menjangkau Desa Kinahrejo yang berada dikabupaten Sleman dari kota Jogjakarta membutuhkan waktu sekitar 60 menit dengan kondisi lalu lintas jalanan yang sepi. Kunjungan para sahabat Terios 7 Wonders ke Merapi ini ternyata sekaligus untuk menghadiri acara penanaman 10.000 pohon untuk menghijaukan kembali daerah Merapi yang sempat porak-poranda akibat musibah letusan gunung merapi pada November 2010 yang lalu.
Tarian Jathilan |
Desa Kinahrejo ini ternyata mempunyai suguhan tarian tradisional berupa tarian Jathilan yaitu atraksi menunggang kuda yang menceritakan kegagahan para ksatria saat menunggang kuda kala berperang melawan penjajah, dan tarian ini semakin harmonis dengan diiringan musik gamelan jawa yang khas dipadu dengan dentuman drum yang berirama menghentak sehingga membuat gerakan tarian semakin terlihat bertenaga dan menarik untuk dinikmati. Dan tarian inipun menjadi pembuka pada acara kegiatan penanaman 10.000 pohon ini.
Penampakan akibat wedus gembel |
Selain aksi menanam pohon, para sahabat petualang Terios 7 Wonders inipun menyempatkan diri untuk menyambangi kediaman Almarhum Mbah Marijan sang juru kunci Gunung Merapi, karena rasanya tak lengkap ke Merapi tanpa menyempatkan diri berkunjung ke bekas kediaman Mbah Marijan. Dan dikawasan ini kini tak ada lagi hunian penduduk kaya dulu, para penduduk sudah direlokasi ditempat lain yang lumayan lauh dari Merapi, dan dikawasan ini kini tinggal puing-puing kenangan, berupa bangkai mobil dan motor yang menjadi bukti betapa ganasnya wedus gembel yang menjajah desa ini kala itu.
Musium Sisa Hartaku |
Selain itu di Merapi ini ada satu bekas rumah yang dinamai museum yang wajib juga dikunjungi, yaitu museum Sisa Hartaku, museum ini khusus mementaskan kembali berbagai barang dan kenangan yang pernah ada dirumah Pak Riyanto dan para tetangganya dulu sebelum terjadi musibah letusan gunung merapi. Tampak berbagai benda yang tak lagi utuh ada diruangan ini yang menjadi saksi bisu sekaligus yang mementaskan cerita betapa ganasnya wedus gembel yang melalap semua apapun yang ada kala itu tanpa ampun. Dan museum ini mengingatkan kita untuk selalu bersyukur akan kehidupan yang masih bisa kita nikmati sekarang ini.
Selain itu di Merapi ada wahana Lava Tour yang kini menjadi objek wisata baru di Yogyakarta, kawasan lereng merapi yang tertimbun oleh bebatuan dan pasir yang membentuk kontur berbukit-bukit sehingga sangat cocok menjadi jalur offroad yang menantang adrenalin, kondisi inipun memicu banyak berunculan jasa penyewaan Jip untuk menaklukan offroad lava tour yang menegangkan tersebut.
Terios menaklukan Lava Tour |
Tak ingin ketinggalan untuk menikmati keseruan petualangan lava tour ini sahabat petualang Terios 7 Wonders inipun tak membiarkan kesempatan berlalu begitu saja untuk mencoba ketangguhan sang Terios dengan malakukan perjalanan Lava Tour yang berada dikawasan Gunung Merapi ini. Kegiatan ini sekaligus untuk menguji kehandalan Sang Terios dalam menaklukan tanjakan terjal akibat tebalnya pasir dan kerasnya bebatuan dipermukaan jalan, namun kondisi medan yang sulit tersebut tak sedikitpun membuat Terios gentar untuk terus melangkah maju, karena pada sejatinya Terios selalu tangguh disegala medan apapun apalagi dipiloti oleh para driver handal seperti para driver pada petualangan Terios 7 Wonders kali ini.
3. TENGGER - Desa Ranu Pani
Para Sahabat Petualang Terios 7 Wonder untuk menuju Tengger Bromo ternyata harus berjuang menembus padatnya lalu lintas dikota Malang, dan dari Desa Lumajang menuju Tengger Bromo ternyata Terios harus berusaha dengan gigih menaklukan tanjakan terjal berkelok dengan jalanan penuh bebatuan dan lebarnya jalanan yang sangat sempit sehingga hanya bisa dilewati oleh satu mobil saja.
Desa Ranu Pani |
Desa Ranu (danau) Pani adalah sebuah desa yang terletak di kaki Gunung Semeru, letaknya berada di ketinggian 2200 meter diatas permukaan laut. Dan desa ini biasanya dijadikan sebagai pintu masuk bagi para pendaki yang ingin menaklukan Gunung Semeru. Suhu udara disini katanya jika siang hari normal namun pada malam hari dinginnya sangat menusuk. Oh iya, tak jauh dari Ranu Pani ternyata ada juga danau lain yang masih berada dikawasan taman nasional ini yaitu Ranu Kumbolo yang kian beken setelah pernah menjadi tempat syuting film 5 CM.
Dan ketika para Sahabat Terios 7 Wonders sudah sampai di Ranu Pani kemudian disambut oleh warga Suku Tengger disalah satu rumah warga dan kemudian untuk menikmati makan malam. dan tampilan rumah suku Tengger ini ternyata sangat unik yaitu dimana dapur (pawon) dan ruang tamu menjadi satu, ruangan ini biasanya menjadi ruang utama dan yang paling besar sehingga mempunyai fungsi serbaguna misalnya sebagai tempat untuk berkumpul / musyawarah, makan bareng dan juga untuk menyambut tamu. Namun setingan ruangan ini ternyata mempunyai filosofi khusus yaitu untuk mengakrabkan tamu yang bertandang kerumah tersebut. Dan Tungku api berbahan bakar kayu yang diletakan didekat ruang tamu dimaksudkan sebagai pemberi kehangatan dan keakraban bagi siapa saja yang berkunjung kerumah tersebut sekaligus untuk mengusir rasa dingin yang mengepung ketika malam hari.
Makanan suku Tengger |
Dan malam itu, para sahabat Terios 7 Wonders ini disajikan makan khas warga suku Tengger, yaitu Jagung putih pengganti nasi, ketela rebus, sayur bunga kol yang masih muda, serta sambil yang pedasnya konon mampu membakar rasa dingin seolah tak terasa lagi, selain itu tersaji ayam bakar utuh, tahu dan tempe goreng yang mana makanan ini bisa dikategorikan makanan mahal bagi suku Tengger, namun karena untuk menghormati tamu maka makanan inipun disajikan juga malam itu.
Dan para sahabat Terios 7 Wonders merebahkan lelapnya dalam tenda-tenda dibawah langit Ranu Pani yang tampak indah dengan ribuan bintang yang bersinar dengan terangnya, dan tentu saja melihat langit bermandikan beribu bintang seperti ini menjadi barang langka di Jakarta. Jadi sungguh beruntungnya para Sahabat petualang Terios 7 Wonders yang bisa menikmati keindahan beribu bintang dilangit Ranu Pani yang gemilang ini.
Indahnya suasana pagi di Ranu Pani |
Dan pada pagi harinya pemandangan alam Ranu Pani dengan sentuhan danaunya yang jernih terlihat sangat cantik dan sepertinya udaranya sangat segar menyejukan, dan bentangan lahan sawah dan perkebunan warga yang luas menghijau memoles wajah Ranu Pani kian sempurna sehingga rasanya tak kuasa kita untuk berdecak kagum akan Indahnya alam Ranu Pani yang luar biasa istimewanya.
4. Taman Nasional BALURAN - Situbondo
Taman Nasional Baluran adalah salah satu Taman Nasional di Indonesia yang terletak di wilayah Banyuputih Situbonda di timur pulau Jawa. Konon nama Baluran ini diambil dari nama gunung Baluraan yang ada di wilayah tersebut. Taman Baluran ini berdiri diatas tanah seluas 25.000 hektar, dan diatas lahan ini diisi oleh tipe vegetasi sabana, hutan mangrove, hutan musim, hutan pantai, hutan pegunungan bawah, hutan rawa dan hutan yang selalu hijau sepanjang tahun, namun tipe vegetasi sabana mendominasi sekitar 40 persen dari seluruh total luas Taman Nasional Baluran ini. Dan binatang yang hidup disini antara lain Kerbau, Kijang, Banteng, Rusa, Monyet, kancil dan Burung Merak.
Melewati pohon-pohon yang merangkas |
Pada saat para sahabat Terios 7 Wonders berjalan masuk menuju Taman Nasional Baluran disepanjang kiri dan kanan jalan penuhi oleh pepohonan yang sudah meranggas dengan meninggalkan ranting-rating yang terbakar setelah diceraikan oleh daun-daun yang berguguran karena musim kemarau yang panjang dan rumput liar pun menjadi berwarna kekuningan disepanjang jalan dan sangat rentan akan percikan api, untuk itu ketika berada disini, diharapkan jangan sembarang membuang puntung rokok karena akan sangat gampang memicu kebakaran. Musim kemarau ini berlangsung dari bulan April sampai Oktober, namun dibulan selain itu biasanya tanaman akan kembali menghijau karena hujan telah tiba musimnya.
Africa from Java - Baluran |
Taman Nasional Baluran ini biasa dijuluki "Africa Fram Java" karena pesona alamnya tak jauh beda dengan Africa dan semua yang ada ditaman Baluran ini terutama hewannya hidup berkeliaran secara alami tanpa dikandangkan. Dan ditaman ini para sahabat petualang Terios 7 Wonders mencoba untuk melakukan Safari Night dengan berjalan kaki dikawasan savana Bekol yang sangat luas yang dibekali dengan cahaya senter untuk melihat beberapa ekor rusa atau kijang yang berkeliaran bebas di padang sabana ini.
Bekol - Taman nasional Baluran |
Di Taman Nasional Baluran ini sarana dan prasarananya bisa dibilang lengkap, karena sudah didukung oleh Penginapan, Mushola, toilet umum, pusat informasi, camping ground, jalan menuju hujan mangrove, Menara pandang untuk menikmati padang savana dari atas atau untuk sekedar melihat atau menikmati sunrise ataupun sunset. Selain itu, di Taman Nasional Baluran ini konon ada pantai Bama dan disini bisa melakukan snorkeling dengan koralnya yang sangat cantik.
5. LOMBOK
Pada saat para sahabat petualang Terios 7 Wonders sudah berada di Lombok, maka mereka tak menyia-nyiakan kesempatan untuk terus menyingkap surga yang masi tersembunyi di Lombok ini demi memaparkan pada masyarakat luas. Berikut beberapa lokasi yang disambangi oleh para sahabat petualang Terios 7 Wonders saat di Lombok NTB.
Sade Rambitan
Rambitan merupakan sebuah desa yang ada di kecamatan Pujut Lombok Tengah. Namun pada kesempatan itu para sahabat petualang Terios 7 Wonders mengunjungi dusun Sade yang merupakan salah satu dusun yang ada di desa Rambitan. Di daerah ini dihuni oleh mayoritas penduduk asli pulau Lombok yaitu suku Sasak, sehingga keseharian masyarakat disini masih sangat kental dengan adat istiadat, kehidupan yang serba tradisional dan tampak masih alami dalam menjalani rutinitas keseharian para masyarakatnya. Untuk itu, Dinas Pariwisata menjadikan desa ini sebagai desa pariwisata karena keunikan desa in yang masih mempertahankan wajah tradisionalnya ditengah kemajuan kehidupan yang serba modern. Dan untuk memasuki desa ini para wisatawan diharuskan untuk mengisi buku tamu dan memberikan sumbangan seikhlasnya.
Budaya tradisional suku sasak - Sade Rambitan |
Dan yang menarik disini adalah kentalnya nuansa budaya suku Sasak yang serba tradisional dan menjujung tinggi petuah dan peninggalan leluhur mereka sehingga menjadi daya tarik yang luar biasa Indahnya disini. Hal ini bisa ditemukan ketika para Sahabat Terios 7 Wonders memasuki desa ini dan kemudian disambut dengan alunan musik dan tarian tradisional Kedang Belek berupa 2 buah drum besar dimainkan oleh 2 musisi, yang diiringi oleh musik gamelan. Selain itu pertunjukan Peresehan yang merupakan tradisi setempat berupa perkelahian antara dua pria menggunakan tongkat rotan panjang dan perisai yang terbuat dari kulit sapi. Atraksi ini merupakan sebuah pertunjukan yang awalnya merupakan bagian dari peperangan namun saat ini dijadikan sebuah atraksi untuk menghibur pada wisatawan.
Tarian & Amang Tempengus |
Selanjutanya ada tarian mirip tarian kecak yang disuguhkan oleh anak laki-laki dan kemudian dihibur oleh tarian Amak Tempengus dengan tampilan dengan dandanan yang unik dengan menghiasi mukanya dengan sapuan hiasan yang lucu yang dibalut dengan pakaian etnik yang khas, dan ekspresi muka sang penari Amak Tempengus ini menyelipkan gaya jenaka yang menggelitik para penonton untuk mengumbar senyum.
Mayoritas suku Sasak ini bekerja sebagai petani, dan sebagain besar penduduk wanitanya memiliki keahlian dalam membuat kain tenun yang begitu khas dengan corak dan warna yang indah. Bahkan konon seorang wanita didesa ini yang tidak bisa menenun, maka sang wanita ini tidak boleh menikah. dan proses penenunan kain yang dilakukan disini masih sangat tradisional, sehingga harus benar-benar sabar, teliti dan tekun dalam mengerjakannya, sehingga tak heran disetiap rumah banyak dijual kain tenun ini bagi para wisatawan yang mengiginkan cenderamata khas dari suku Sasak di Sade Rambitan ini.
Dan ada satu hal yang sangat unik dari Sade ini yang mungkin tak akan ditemuai di wilayah manapun yaitu cara penduduknya membersihkan lantai rumah mereka dengan menggunakan kotoran kerbau. Konon dengan membersihan rumah dengan kotoran kerbau, rumah dapat lebih hangat dan dijauhi oleh nyamuk. Dan proses membersihkan lantai yang dilakukan oleh seorang Ibu tampak seperti gambar berikut ini.
Pantai Pink
Selain kaya akan budaya yang unik, Lombok ternyata menyimpan pesona alam yang memikat, salah satunya yaitu pantai Tangsi atau yang lebih beken dengan nama Pantai Pink. Pantai ini terletak di desa Sekaroh kecamatan Jerowaru Lombok Timur. Untuk menuju pantai ini dari kota Mataram ternyata memerlukan waktu sekitar dua jam dengan melalui hutan gersang dan kondisi jalan yang rusak dan berbatu.
Pantai Pink - Lombok |
Pantai ini digelari pantai pink lantaran pantai ini jika dilihat dari kejauhan tampak pasirnya berwarna pink atau merah muda, dan jika dilihat lebih seksama warna pink atau merah muda sepertinya berasal dari pecahan terumbu karangang yang sudah menyatu dengan pasir pantai, sehingga ketika terpapar oleh matahari maka kilau merah muda itu sangat jelas tergambar dipantai ini. Pantai ini bisa dibilang keindahannya tidak jauh berbeda dengan pantai-pantai yang lainnya yang ada di Lombok, namun warna pink ada disepanjang pantai ini membuatnya menjadi istimewa dan pantai ini hanya ditumbuhi pepohonan kering namun justru itu yang menjadikan pantai ini kian terlihat unik. Pantai ini tetap layak disebut sebagai salah satu "Hidden Paradise" karena lokasinya yang terbilang jauh dari keramian, bahkan fasilitas penunjang pariwisata di tempat ini belum ada dan untuk menuju pantai Pink ini dari jalanan utama harus melalui jalan berpasir yang cukup terjal namun Terios tetap tangguh menaklukan medan seperti ini.
Pantai Selong Belanak
Senja di pantai Selong Balanak |
Sahabat petualang Terios 7 Wonders inipun tak lupa menyambangi pantai Selong Balanak untuk menikmati indahnya sajian matahari terbenam dipantai ini, meski jalanan yang dilalui untuk menuju pantai Selong Belanak ini berkelok dan terjal namun tak menyurutkan sedikitpun nyali para sahabat petualang untuk terus memacu Terios merapat dipantai Selong Belanak karena selain sajian sunsetnya yang indah, ternyata pantai ini memiliki deru ombak yang sangat bagus untuk pecinta selancar, sehingga dipantai ini akan banyak dijumpai para wisatawan dalam dan luar negeri yang doyan menantang adrenalin untuk mencoba bermain selancar dengan ayunan gelombang yang dahsyat.
6. PALAMA
Desa Palama ini bukan ada di kabupaten Dompu seperti yang direncanakan sejak awal, Dompu tak jadi diekspose lantaran berburu dengan waktu untuk menyebrang di pelabuhan Bajo menuju pulau Komodo, maka akhirnya untuk tetap mengetahui bagaimana proses pemerasan susu kuda liar, maka sahabat Terios 7 Wonders menyambangi Desa Palama yang ada di kecamatan Donggo Kabupaten Bima yang merupakan juga salah satu desa yang memproduksi susu kuda liar.
Mungkin banyak yang mengira bahwa susu kuda liar itu diambil dari kuda yang terlepas secara liar, namun ternyata pada kenyataannya, susu kuda liar ini diambil dari kuda yang sudah jinak atau kuda peliharaan namun cara mendapatkan makanan masih secara liar dengan melepas kudanya untuk mencari sendiri makanan yang tersedia dipadang rumput atau bukit-bukit sekitar.
Seorang Ibu memeras susu kuda liar |
Konon untuk memerah susu kuda ini harus ada tehnik dan pintar-pintar mencari posisi yang pas karena kudanya hanya ditambatkan dengan tali yang terikat kendor sehingga kuda masih bisa bergerak bebas, jika salah memerah susunya kudanya bisa saja menendang dengan kakinya yang kokoh. Namun bagi warga desa Palama, memeras susu Kuda sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam keseharian mereka.
ternyata susu kuda liar mengandung banyak antibakteri sehingga membuatnya lebih tahan lama, bahkan konon bisa tahan sampai 6 bulan tanpa dimasukan ke kulkas asalkan disimpan dengan botol yang bersih dan sesekali harus di kocok agar kandungan susunya tidak mengendap, dan sesekali tutup botolnya juga harus dibuka untuk melepaskan kandungan gas yang timbul dari susu, hal ini dilakukan agar susu tidak terfermentasi.
Mas Puput menikmati susu kuda liar (Blogger) |
Susu kuda liar ini memiliki kandungan yang lebih encer di banding susu sapi, namun lebih gurih serta tidak berbau amis, bahkan susu kuda liar ini dipercaya mengandung protein dan gizi yang sangat tinggi dan juga diyakini bisa menyembuhkan berbagai penyakit tertentu, bahkan beberapa orang sahabat petualang Terios 7 Wonders langsung mencicipi sendiri betapa nikmatnya susu kuda liar yang baru saja selesai di peras dari kuda.
Dan 1 botol ukuran 600ml dibandrol dengan harga sekitar 20 ribu rupiah. Sedangkan untuk harga kudanya sendiri berkisar 3 - 4 juta rupiah, namun untuk kuda pacuan mempunyai harga yang berbeda tergantung kemampuan dan prestasi yang dicapai kuda tersebut diarena pacuan, karena di Kabupaten Dompu ataupun Bima sering diadakan pacuan kuda tahunan yang sangat diminati oleh banyak warga masyarakat.
7. PULAU KOMODO
Plang Selamat datang di Pulau Komodo |
Perjalanan panjang sang Terios 7 Wonders akhirnya bisa juga mendarat di Pulau Komodo. dimana Pulau Komodo ini berada di propinsi Nusa Tenggara Timur, untuk wisatawan yang ingin datang ke pulau Komodo ini harus terlebih dahulu menumpangi perahu atau kapal phinisi dengan menentang laut yang membelah pulau Komodan dan Labuan Bajo. Begitu juga yang dilakukan oleh mobil Terios dengan menumpangi sebuah kapal barang terlebih dahulu sehingga akhirnya bisa berlabuh di dermaga Loh Liang yang sekaligus sebagai pintu masuk Pulau Komodo. Kehadiran Terios di Pulau Komodo merupakan satu-satunya mobil yang bisa merapat dengan manis di pulau Komodo selama ini, ya Terios mobil pertama yang hadir dipulau Komodo. LUAR BIASA :)
Terios akhirnya berlabuh di Pulau Komodo |
Pulau Komodo kian kondang setelah dinobatkan sebagai salah satu dari 7 keajaiban dunia, Pulau Komodo memang layak menyandang salah satu keajaiban dunia karena dipulau ini masih dihuni oleh kadal raksasa dengan populasi yang masih lumayan banyak sebagai hewan purba yang hanya bisa ditemukan di pulau Komodo dan pulau-pulau sekitarnya, misalnya pulau Rinca dan Pulau Pandar. Dan memantau aktifitas Komodo dari jarak yang begitu dekat, tentu merupakan suatu pengalaman yang seru dan menyenangkan bagi para sahabat Petualang Terios 7 Wonders. *Iri tingkat Dewa :D
Komodo berpose mangap :) |
Selain terkenal dengan komodonya, dikawasan ini ada pula spot-spot lain yang tak kalah seru untuk ditaklukan untuk menyempurnakan kebahagian kala berkunjung ke Pulau Komodo, maka ada beberapa lokasi yang sempat dikecup keindahanya oleh para sahabat petualang ketika berada dipulau Komodo ini, antara lain:
Menikmati alam Bawah laut
Indahnya alam bawah laut taman nasional Pulau Komodo |
Pantai Pink
Indahnya panorama pantai Pink |
Pulau Kalong
Kala gerombolan Kalong meninggalkan sarangnya |
AKSI PEDULI PADA SESAMA DAN LINGKUNGAN YANG DILAKUKAN OLEH DAIHATSU TERIOS
Para sahabat petualang Terios 7 Wonders pada perjalanan sepanjang pulau Jawa hingga ke pulau Komodo tidak hanya sekedar untuk mengungkap keistimewaan diberbagai daerah yang dilalui seperti yang dipaparkan diatas, namun para sahabat Terios 7 Wonderspun tidak lupa untuk berbagi dan perdulu pada sesama dengan memberika berbagai bantuan dan juga melakukan aksi nyata sebagai bentuk dan dukungan untuk menjaga lingkungan tetap lestari sebagai sahabat bumi.
1). Aksi menanam 10.000 pohon di Merapi, langkah penanaman pohon yang ikut dilakukan oleh Daihatsu Terios ini patut diacungi jempol karena langkah ini merupakan suatu wujud kecintaan kita pada lingkungan, dan diharapkan dengan kegiatan ini bisa membuat mempercepat pemulihan alam Merapi kembali menjadi hijau dan kembali secara optimal sebagai pengatur ekosistem, untuk air, udara, mengendalikan erosi, untuk melindungi flora dan fauna yang sempat mati terpanggang wedus gembel.
Aksi penanaman 10.000 pohon |
2). Selain aksi menanam seribu pohon, Terios 7 Wonders juga memberikan beasiswa kepada 10 orang anak kurang mampu yang berprestasi dikawasan Merapi sebagai bentuk kepedualian Terios 7 Wonders pada generasi penerus bangsa yang memiliki prestasi namun terganjal oleh keadaan ekonomi yang kurang memadai.
Menyumbang sapu dan tong sampah |
3). Menyumbang peralatan kebersihan berupa sapulidi dan tempat sampah dikawasan wisata Tengger Bromo dimana langkah inipun merupakan suatu kepedualian untuk mewujudkan lingkungan yang bersih dan nyaman sehingga diharapkan dengan kawasan wisata yang tetap terjaga kebersihannya diharapkan akan mengundang semakin banyak wisatawan untuk berkunjung ke area wisata ini.
Menyerahkan secara simbolis bantuan buku |
4). Daihatsu menyumbang buku-buku pelajaran untuk perpustakaan SMA Al Masyhudien Nahdlatulwathan Kawo di Desa Kawo Kecamatan Pujut Lombok Tengah, sumbangan buku ini sejalan dengan program Corporate Social Responsibilitty (CSR) hal ini sesuai misi dari Daihatsu yang ingin para putra dan putri dinegeri ini semakin pintar dan kelak berguna untuk nusa dan bangsa.
Menyerahkan 7 ekor kambing kurban |
5). Team dari Daihatsu Terios 7 Wonders pun memberikan hewan kurban serupa 7 ekor kambing kepada salah satu masjid yang ada di Labuan Bajo karena pada saat itu akan bertepatan dengan hari raya Idul Kurban 1434 H. Penyerahan hewan kurban ini pada sejatinya sebagai bakti pada Allah dan kepedualian pada sesama.
Sungguh rasa kagum saya bukan hanya pada para sahabat petualang Terios 7 Wonder yang memiliki ketahanan yang pantang menyerah, para supir yang jago mengendarai sang Terios, dan terlebih rasa kagum saya lantaran ketangguhan mobil Daihatsu Terios yang terbukti dengan nyata tetap tegar dan tangguh menghadapi berbagai kondisi jalanan sehingga mampu melukis kenangan indah dalam 14 hari petualangan yang menyenangkan dengan menaklukan lima pulau (Jawa, Bali, Lombok, Sumbawa, Komodo), melewati Sembilan propinsi (Jakarta, Banten, Jawa Barat, Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB dan NTT), dan melalui puluhan kabupaten dengan menempuh jarak yang tak kurang dari 2500Km jauhnya, jadi ini sungguh menakjubkan dan kian meyakinkan bahwa Terios benar-benar sahabat petualang yang sejati. KEREN!!!
***
Referensi tulisan & foto dari : Mba Mumun, Mba Luci, Mas Wira, Mas Puput, Mas Bambang, Mas Harris, Mas Giri. Thanks Sahabat Blogger atas cerita-ceritanya yang seru :)